Wednesday, December 27, 2017

KEMUNGKARAN YANG MENIMPA KITA ADA DI AL-QURAN

KEMUNGKARAN YANG MENIMPA KITA ADA DI AL-QURAN
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Kejadian kemungkaran akhir-akhir ini di Indonesia yang di dominasi oleh berita-berita korupsi dan kejahatan lainnya yang ramai diperbincangkan di medsos, telah di diingatkan kepada kita dalam Al Qur’an, utamanya dalam surat An Naml:
Adanya sekelompok orang yang membuat kerusakan…
"Dan adalah di kota itu sembilan orang laki-laki yang membuat kerusakan di muka bumi, dan mereka tidak berbuat kebaikan." ~ QS (27) – An Naml : 48 ~
Mereka hendak berbuat makar..
"Dan merekapun merencanakan makar dengan sungguh-sungguh dan Kami merencanakan makar (pula), sedang mereka tidak menyadari." ~ QS (27) – An Naml : 50 ~
Bagaimana kesudahannya mereka beserta pengikutnya...
"Maka perhatikanlah betapa sesungguhnya akibat makar mereka itu, bahwasanya Kami membinasakan mereka dan kaum mereka semuanya." ~ QS (27) – An Naml : 51 ~
"Maka itulah rumah-rumah mereka dalam keadaan runtuh disebabkan kezaliman mereka. Sesungguhnya pada yang demikian itu (terdapat) pelajaran bagi kaum yang mengetahui."  ~ QS (27) – An Naml : 52 ~
Sesungguhnya Allah membela orang beriman...
"Dan telah Kami selamatkan orang-orang yang beriman dan mereka itu selalu bertakwa." ~ QS (27) – An Naml : 53 ~
Semoga kita bisa mengambil hikmah dari firman Allah ini..
Silahkan kalian merenungi ayat-ayat ini agar kita berhati-hati dalam melangkah kedepan... sebagai peringatan. Tetaplah menjadi orang yang beriman, agar tidak ikut-ikutan mendukung dan menjadi pelaku kemungkaran sehingga terkena azab Allah yang maha pedih….
Wasallamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Tuesday, December 26, 2017

MENIKMATI RIZQI

MENIKMATI RIZQI
Oleh: Salim A. Fillah

Makanan lezat dapat diburu, hidangan mahal dapat dibeli. Untuk menikmati racikan seorang Chef Bintang Lima Michelin di Kota Paris, kita harus mengajukan reservasi jauh-jauh hari, dengan uang pangkal yang cukup untuk biaya hidup di Yogyakarta selama berbulan tanpa ngeri.
Tapi nikmatnya makan adalah rizqi, Allah Yang Maha Memberi lagi Membagi.
Seorang bapak di Gunung Kidul yang mencangkul sejak pukul 07.00 pagi, di jam 10.30 didatangi sang istri. Sebuah bakul tergendong di punggungnya, dengan isi amat bersahaja. Nasi ketan bertabur parutan kelapa. Sementara cereknya berisi teh panas, wangi, sepet, kenthel, dan legi. Peluh dan lelah menggenapkan rasa nikmat di tiap suapan sang belahan jiwa. Senyum mereka tak terbeli oleh berapapun harga.
Ranjang paling empuk dapat dibeli. Kamar tidur paling mewah dapat dirancang. Hotel berlayanan bintang tujuh, Burj Al 'Arab di Dubai dapat menyediakan ruang rehat dengan sewa semalam seharga membangun rumah di negeri kita.
Tapi nikmatnya tidur adalah rizqi. Allah Yang Maha Memberi lagi Membagi.
Seorang anak pemulung berbantal kayu, beralas kardus, berselimut koran terlelap di atas gerobak orang-tuanya pada suatu malam di Jakarta. Begitu nyenyak sampai susah untuk membangunkannya.
Gaji yang tinggi dapat dikejar dengan karir cemerlang. Uang yang banyak dapat dikumpulkan dengan memeras keringat hingga kering dan membanting tulang hingga linu. Tapi rizqi adalah soal menikmati, Allah Yang Maha Memberi lagi Membagi.
Seorang direktur sebuah BUMN bergaji besar yang duduk di samping saya dalam penerbangan kelas bisnis hanya memandang cemburu ketika sajian saya nikmati. Saya bertanya mengapa hanya air putih saja yang diteguknya, digenggam erat dalam gelas kaca.
Sungguh berat bagi beliau; mau makan manis, kata dokter, "Jangan Pak, diabetesnya." Mau makan gurih, kata dokter, "Jangan Pak, kolesterolnya." Mau makan asin, kata dokter, "Jangan Pak, hipertensinya." Mau makan kacang, kata dokter, "Jangan Pak, asam uratnya."
Ah saya membayangkan, berapakah yang dinikmati manusia dari apa yang dia sangka miliknya dan ditumpuk-tumpuk dan dihitung jumlahnya. Sekira 1000 triliun ada di rekeningnya, lalu esok pagi tiba malaikat maut menunaikan tugasnya, rizqi siapakah itu sebenarnya? Ahli waris atau bahkan musuh bisnis, Allah tak kekurangan cara untuk mengantarnya pada yang sudah dijatahkan tertulis di sisiNya.
Betapa benar Al Mushthafa ketika bersabda, "Anak Adam berkata, 'Hartaku! Hartaku!' Padahal apalah hartanya itu selain makanan yang dilahapnya hingga habis, pakaian yang dipakainya hingga usang, dan apa yang dinafkahkannya di jalan Allah lalu dia dapati Allah membalasnya berlipat di akhirat."
Rizqi adalah jaminan. Menjemputnya adalah ujian. Bekerja adalah ibadah kita; 'itqan, ihsan, ikhlas; bukan mencari rizqi, tapi mencari pahala. Sebab kita harus memindahkan kekhawatiran, dari yang dijamin kepada yang belum dijamin. Yakni; akankah pulang kita ke surga? 
Wa Allahu a'lam....  Semoga Bermanfaat

Monday, December 25, 2017

NASIHAT QURAISH SHIHAB

NASIHAT QURAISH SHIHAB
Tulisan Prof. Quraish Shihab yang bagus sekali :
"Keberuntungan" kadang memainkan perannya dalam kehidupan manusia, sekalipun kerap tidak masuk akal. Karena itulah takdir mereka. ~ Nasihat Quraish Shihab
Boleh jadi keterlambatanmu dari suatu perjalanan adalah keselamatanmu
Boleh jadi tertundanya pernikahanmu adalah suatu keberkahan
Boleh jadi dipecatnya engkau dari pekerjaan adalah suatu maslahat
Boleh jadi sampai sekarang engkau belum dikarunia anak itu adalah kebaikan dalam hidupmu.
Boleh jadi engkau membenci sesuatu tapi ternyata itu baik untukmu, karena Allah Maha Mengetahui Sedangkan engkau tidak mengetahui. Sebab itu, jangan engkau merasa gundah terhadap segala sesuatu yang terjadi padamu, karena semuanya sudah atas izin Allah
Jangan banyak mengeluh karena hanya akan menambah kegelisahan.
Perbanyaklah bersyukur, Alhamdulillah, itu yang akan mendatangkan kebahagiaan. ~ Nasihat Quraish Shihab ~
Terus ucap alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah, sampai engkau tak mampu lagi mengucapkannya.
Selama kita masih bisa tidur tanpa obat tidur, kita masih bisa bangun tidur hanya dengan satu bunyi suara, kita terbangun tanpa melihat adanya alat-alat medis yang menempel di tubuh kita, itu pertanda bahwa kita hidup sejahtera.
Jangan selalu melihat ke belakang karena disana ada masa lalu yang menghantuimu. ~ Nasihat Quraish Shihab ~
Jangan selalu melihat ke depan karena terkadang ada masa depan yang membuatmu gelisah.
Namun lihatlah ke atas karena di sana ada Allah yang membuatmu bahagia.
Tidak harus banyak teman agar engkau menjadi populer, singa sang raja hutan lebih sering berjalan sendirian. Tapi kawanan domba selalu bergerombol. ~ Nasihat Quraish Shihab ~
Jari-jari juga demikian; kelingking, jari manis, jari tengah, jari telunjuk, semuanya berjajar bersampingan kecuali jari jempol dia yang paling jauh diantara keempat itu. Namun perhatikan engkau akan terkejut kalau semua jari-jari itu tidak akan bisa berfungsi dengan baik tanpa adanya jempol yang sendiri yang jauh dari mereka.
Karena itu, sebenarnya yang diperhitungkan bukanlah jumlah teman yang ada di sekelilingmu akan tetapi banyaknya cinta dan manfaat yang ada di sekitarmu, sekalipun engkau jauh dari mereka.
Menyibukkan diri dalam pekerjaan akan menyelamatkan dirimu dari tiga masalah; yaitu kebosanan, kehinaan, dan kemiskinan.
Aku tidak pernah mengetahui adanya rumus kesuksesan, tapi aku menyadari bahwa "rumus kegagalan adalah sikap asal semua orang".
Teman itu seperti anak tangga, boleh jadi ia membawamu ke atas atau ternyata sebaliknya membawamu ke bawah, maka hati-hatilah anak tangga mana yang sedang engkau lalui.
Hidup ini akan terus berlanjut baik itu engkau tertawa ataupun menangis, karena itu jangan jadikan hidupmu penuh kesedihan yang tidak bermanfaat sama sekali. ~ Nasihat Quraish Shihab ~
Berlapang dadalah, maafkanlah, dan serahkan urusan manusia kepada Tuhan, karena engkau, mereka, dan kita semua, semuanya akan berpulang kepadaNya.
Jangan tinggalkan sholatmu sekali pun. Karena di sana, jutaan manusia yang berada di bawah tanah, sedang berharap sekiranya mereka diperbolehkan kembali hidup mereka akan bersujud kepada Allah SWT walau sekali sujud. ~ Nasihat Quraish Shihab ~
Jangan selalu bersandar pada cinta, karena itu jarang terjadi.
Jangan bersandar kepada manusia karena ia akan pergi.
Tapi bersandarlah kepada Allah SWT, Tuhan YME, karena Dialah yang menentukan segala nya

Saturday, December 23, 2017

MANA YANG LEBIH UTAMA

MANA YANG LEBIH UTAMA?
Sedekah Pada Orang Miskin Atau Pada Karib Kerabat?
Karib Kerabat adalah semua yang mempunyai hubungan darah dengan kita mulai dari ibu bapak, saudara kandung, paman, bibi, keponakan dan saudara sepupu.
Pertanyaan diatas mungkin dirasa sepele namun kenyataannya, kebanyakan muslim yang belum tahu lebih memilih untuk bersedekah pada fakir miskin daripada bersedekah terhadap keluarga atau kerabatnya sendiri.
Padahal, Setiap perintah sedekah dan infak di dalam Al Qur’an, selalu yang pertama kali disebutkan adalah  karib kerabat
Seperti yang termaktub dalam ayat berikut ini:
“….dan memberikan harta yang ia cintai kepada karib-kerabat…..” ~ QS (2) Al Baqarah : 177 ~
“Dan berikanlah kepada karib-kerabat akan haknya dan orang miskin….” ~ QS (17) - Al Israa’ : 26 ~
Dan banyak lagi ayat lain yang senada dengan itu.
Jika kita cermati, ada satu pesan yang sangat penting untuk kita amalkan. Yaitu mendahulukan karib kerabat atau orang terdekat untuk menerima infak atau apapun bentuk kebaikan. Sebelum kita memberi kepada orang lain, kita harus perhatikan apakah ada di antara orang terdekat yang masih membutuhkan atau semua sudah makmur, tidak perlu disantuni lagi.
Amat disayangkan bila seseorang memiliki kekayaan yang membuat ia mampu menyantuni orang lain, dan sangat peduli  dengan masalah sosial di lingkungannya sehingga ia mudah memberi kepada fakir miskin, anak yatim dan berbagai bentuk amal sosial lainnya. Namun sayang beribu sayang ia sangat cuek dan pelit kepada karib kerabatnya sendiri. Barangkali ia merasa pemberian kepada keluarga terdekat tidak mendapatkan pahala. Padahal justru itulah yang lebih besar pahalanya di sisi Allah. Oleh karena itu pemahaman yang salah ini perlu diluruskan.
Tidakkah memilukan, bila seseorang tinggal di rumah yang bagaikan istana, sementara saudara kandungnya tinggal di rumah RSSS (rumah sangat sederhana sekali). Tidakkah kita mengangkat alis bila seseorang mempunyai kekayaan besar, turun dari satu mobil mewah dengan dibukakan pintu oleh para ajudan, berpindah dari satu gedung mewah ke gedung mewah berikutnya, Namun saudara kandungnya menjadi kuli atau babu yang siap diperintah-perintah dengan suara tinggi sambil diacungi telunjuk kiri, wajahnya penuh ketakutan dengan kepala tertunduk serta badan yang membungkuk.
Ingatlah.. Rasulullah SAW bersabda: “….Wahai umat Muhammad, demi Allah yang telah mengutusku dengan kebenaran, Allah tidak akan menerima sedekah seseorang yang mempunyai kerabat yang membutuhkan bantuannya, sementara ia memberikan sedekah atau bantuan itu kepada orang lain. Dan demi Allah yang jiwaku berada dalam genggamannya, Allah tidak akan memandangnya di hari kiamat nanti” (HR. Thabrani)
Rasulullah SAW juga pernah bersabda: “Sedekah kepada orang miskin dinilai SATU sedekah, sedangkan kepada karib kerabat nilainya sama dengan DUA, yakni nilai sedekah dan nilai silaturrahim” 
Pesan penting yang sangat jelas disini:
“Jika anda dijinkan Allah menjadi orang yang kaya, jadikanlah orang terdekat anda juga merasakan keberkahan yang dilebihkan Allah Subhanahu Wa Ta'ala kepada anda itu. Jangan sampai masyarakat memuji kedermawanan anda, sementara karib kerabat anda sendiri, dalam keadaan kekurangan”. Na'udzubillahi mindzaliik..

Wallahu a’lam bishawab

Thursday, December 21, 2017

IF TOMORROW NEVER COMES

IF TOMORROW NEVER COMES
ANDAI AJAL DALAM TIDUR... EMPAT PERKARA SEBELUM TIDUR WALAU SESIBUK MANAPUN DENGAN TUGAS HARIAN.
Rasulullah berpesan kepada Siti Aisyah ra. “ Ya, Aisyah! Jangan engkau tidur sebelum melakukan empat perkara yaitu :
1. Sebelum khatam Al-Quran.
2. Sebelum menjadikan para nabi bersyafaat untukmu di hari kiamat.
3. Sebelum para muslimin meridhoi engkau.
4. Sebelum engkau melaksanakan haji dan umrah".
Bertanya Siti Aisyah: “Ya Rasulullah! bagaimana aku dapat melaksanakan empat perkara seketika? “
Rasulullah tersenyum dan bersabda :
1.“Jika engkau akan tidur, bacalah surah Al–Ikhlas tiga kali, seakan-akan engkau telah meng-khatamkan Al-Quran:
”Bismillaahirrahmaanirrahiim, ‘Qul huallaahu ahad’ Allaah hussamad’ lam yalid walam yuulad’ walam yakul lahuu kufuwan ahad’ ( 3x ) “ ~ QS (112) – Al Ikhlas : 1-4 ~
2. "Bacalah shalawat untukku dan untuk para nabi sebelum aku" maka kami semua akan memberimu syafaat di hari kiamat:
Bismillaahirrahmaanirrrahiim, Allaahumma shallii ‘alaa saiyyidina Muhammad wa’alaa aalii saiyyidina Muhammad ( 3x ) “
3. “Beristighfarlah” untuk para mukminin maka mereka akan meredhai engkau:
“Astaghfirullaah hal 'adziim al lazhii laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyuum wa atuubu ilaih (3x) Astaghfirullaah Astaghfirullaah Astaghfirullaah
4. Dan perbanyaklah “bertasbih, bertahmid, bertahlil dan bertakbir” maka seakan-akan engkau telah melaksanakan ibadah haji dan umrah
“Bismillaahirrahmaa nirrrahiim, Subhanallaah Walhamdulillaah Walaa ilaaha illallaah hu wallah hu akbar " ( 3x )
Sampaikanlah kepada orang lain, maka ini akan menjadi sedekah jariah pada setiap orang yang anda kirimkan pesan ini, dan apabila kemudian dia mengamalkannya, maka kamu juga akan ikut mendapat ganjaran pahalanya insha Allah...
Jangan jemu untuk saling mengingatkan

Tuesday, December 19, 2017

RAHASIA KEADILAN ALLAH

RAHASIA KEADILAN ALLAH
Ketika Nabi Musa bermunajat di bukit Thursina,  ia berdoa; "Ya Allah ... Engkau Maha Adil, tunjukkanlah keadilanMu padaku ... "
Allah pun menjawab; "Hai Musa ... Jika Aku menampakkan keadilanKu padamu, engkau tidak akan sabar dan tergesa gesa menyalahkanKu"
Lalu Musa menjawab: "Dengan taufikMu, aku akan sabar menerima dan menyaksikan keadilanMu"
Allah berfirman : "Pergilah engkau ke sebuah mata air, bersembunyilah di dekatnya dan saksikan apa yang akan terjadi."
Musa pun pergi ke mata air yang di maksud. Tak lama kemudian, datanglah seorang penunggang kuda, lalu turun untuk minum air. Saat itu si penunggang kuda sedang membawa sekantong uang. Dengan tergesa gesa, ia pergi sehingga lupa membawa kantong uangnya.
Tak lama kemudian , datanglah seorang anak kecil untuk mengambil air. Ia melihat kantong itu lalu bocah itu mengambilnya dan terus pergi.
Setelah anak itu pergi, datanglah seorang kakek buta. Si kakek buta mengambil air untuk wudhu dan beribadah. Selesai beribadah datanglah penunggang kuda tadi yang bermaksud mengambil kantong uangnya, namun ia hanya menemukan Si kakek buta yang sedang berdiri mau beranjak pergi.
"Wahai kakek tua...kamu pasti mengambil kantongku yang berisi uang?" bentak si penunggang kuda.
Kagetlah si kakek, lalu berkata: "Bagaimana saya bisa mengambil kantongmu, sementara saya ini buta?"
"Jangan dusta kamu!" bentak si penunggang kuda.
Setelah bersitegang, kakek itu pun dibunuhnya. Kemudian ia menggeledahnya baju si kakek, namun tidak menemukan apa apa.
Saat melihat kejadian tersebut Nabi Musa protes kepada Allah: " Ya Allah ... hamba sungguh tidak sabar melihat kejadian ini. Namun hamba yakin Engkau Maha Adil. Mengapa ini bisa terjadi?"
Lalu Allah mengutus Malaikat Jibril untuk menjelaskan :
"Wahai Musa, Allah Maha Mengetahui hal hal gaib yang tidak engkau ketahui. Anak kecil itu sebenarnya mengambil haknya sendiri. Dahulu ayahnya pernah bekerja pada si penunggang kuda. tetapi jerih payahnya tidak dibayarkan. Jumlah yang harus dibayarkan sama persis dengan yang diambil anak itu. Sementara kakek buta adalah orang yang membunuh ayah anak kecil itu sebelum ia mengalami kebutaan"
Saudaraku...
Betapa pentingnya kita mengenal (ma'rifah) kepada Allah, agar hati kita selalu berprasangka baik padaNya. Sering karena keterbatasannya, manusia tidak mampu membaca keadilan Allah secara tepat. Ia menganggap Allah tidak adil karena keputusanNya dirasa merugikannya.
"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu" ~ QS 2 – Al Baqarah :216 ~
Allah Maha Adil dan memberikan sesuatu kepada manusia dengan jalan terbaik menurut perhitunganNya , bukan menurut nafsu atau kepentingan kita.
Jadi tidak ada satu pun ketentuan Allah yang gagal dan buruk. Namun kitalah yang belum mengerti hakikatnya

Subhanallah, Maha kuasa dan Maha Suci Allah dengan segala ketentuanNya.

Sunday, December 17, 2017

KAMBING DAN GEMBALA

KAMBING DAN GEMBALA
Ada beberapa hal/ungkapan yang berkaitan dengan kambing, diantaranya:
#1 - Hampir semua Nabi dan Rasul mengawali perjalanan hidupnya dengan menjadi gembala. 
Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda: Kullukum raain Wa mas uulun "an ra' iyyatihi. Setiap kalian adalah gembala dan akan diminta pertanggung jawaban atas gembalaannya. Apa yang Nabi gembalakan? Dan apa yang kita gembalakan? Jawabnya adalah Kambing.
#2 - Pernahkan Sahabat melihat dan menyaksikan kambing exist di arena sirkus? Jawabnya tidak. Mengapa? Karena berdasarkan penelitian kambing adalah salah satu hewan yang tingkat kecerdasannya rendah, sehingga sulit untuk dilatih. Menggembalakan kambing dalam konteks ini berarti membuang/mengatasi masalah  kebodohan. Inilah simbol Mengapa Nabi jadi gembala.
#3 - Hampir semua hal negatif dipredikatkan kepada kambing. Contoh: Kambing hitam. Kambing congek. Bau kambing.
Ungkapan-ungkapan diatas memiliki pengertian negatif.
Mengapa Qurban dengan menyembelih kambing?.
Qurban berarti pendekatan. Pendekatan berarti upaya untuk mendekat. Berarti ada situasi dimana sebelumnya ia jauh. Apa yang membuat jauh? Kambing. Jauh dari siapa? Jauh dari Allah dan jauh dari manusia. Berarti kambing membuat jarak hubungan manusia dengan Allah dan dengan sesama manusia.
Kalau kambing adalah simbol kebodohan dan segala sifat negatif lainnya. Maka berarti ibadah Qurban pada hakikatnya adalah mengenyahkan segala bentuk kebodohan dan sifat-sifat yang negatif.
Sahabat Quran. Ketika nanti kita memotong hewan kurban Maka masukkan hakikat kedalam diri kita. Semoga dengan mengalirnya darah hewan kurban tersebut lenyaplah segala sifat bahimiyah (kebinatangan) yang mungkin ada dalam diri kita. Serta dihindarkan dari segala bentuk kebodohan dan sifat-sifat yang tidak baik.
Semoga kita mampu menjadi gembala atas hawa nafsu kita, sehingga kita Selamat dunia dan akhirat.
Kita menjadi orang yang jujur dan objektive dan tidak akan pernah Lagi mencari-cari kambing hitam.
Aroma akhlak yang tidak bagus kita ganti dengan akhlakul kariimah.
Dengan kurban kita tambah dekat kepada Allah, dekat dengan manusia, akrab dengan majelis ilmu, akrab dengan Quran Sebagai sumber kebaikan.

Friday, December 15, 2017

MUHARRAM DI PERSIMPANGAN JALAN PEMIKIRAN

MUHARRAM DI PERSIMPANGAN JALAN PEMIKIRAN
1. Pertama; Menurut orang syiah, muharram adalah hari meratap, hari bersedih dan waktu berkabung, mereka membuat ritual melukai diri untuk meratapi kematian Hussein radhiyallahu 'anhu.
2. Kedua;  Menurut orang kejawen, muharram atau suro adalah bulan yang penuh mistik, bulan keramat, bulan nyadren, ngaduse keris dst... kebanyakan kaum kejawen tak mau menikahkan anaknya dan membuat walimah di bulan yang dianggap keramat ini.
3. Ketiga; Menurut sebagian kaum pergerakan, Muharram adalah bulan instropeksi dan evaluasi diri maka mereka menyongsong bulan ini dengan membuat hal baru yaitu kegiatan kumpul bersama di malam tahun baru hijriyah yang dinamakan MABIT... sebagian ada yang memplesetkannya menjadi MABID (malam bid'ah)
4. Keempat; menurut ISLAM itu sendiri, Muharram adalah bulan yang mulia;
Apa saja keutamaan Bulan Muharram?; silakan dibaca berikut ini:
#1. Termasuk Empat Bulan Haram (suci)
Allah berfirman: “Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram (bulan Dzul Qa’dah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab), yang demikian itu adalah (ketetapan) agama yang lurus..” ~ QS (9) - At-Taubah : 36 ~
#2. Muharram adalah bulan terbaik setelah Ramadhan
Hasan Al-Bashri rahimahullah mengatakan: "Allah membuka awal tahun dengan bulan haram (Muharram) dan menjadikan akhir tahun dengan bulan haram (Dzulhijjah). Tidak ada bulan dalam setahun, setelah bulan Ramadhan, yang lebih mulia di sisi Allah dari pada bulan Muharram. Dulu bulan ini dinamakan Syahrullah Al-Asham (bulan Allah yang sunyi), karena sangat mulianya bulan ini." (Lathaiful Ma’arif, Hal. 34)
#3. Bulan Muharram dinamakan syahrullah (bulannya Allah)
#4. Puasa asyuro di dalamnya merupakan sebaik-baik puasa setelah Ramadhan
 Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sebaik-baik puasa setelah Ramadhan adalah puasa di bulan Allah, bulan Muharram.” (HR. Muslim)
#5. Tanggal 10 muharram adalah hari di selamatkannya nabi Musa dari kezhaliman fir'aun
Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhuma, beliau menceritakan: "Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tiba di Madinah, beliau melihat orang-orang Yahudi berpuasa di hari Asyura’. Beliau bertanya, “Hari apa ini?” Mereka menjawab, “Hari yang baik, hari di mana Allah menyelamatkan Bani Israil dari musuhnya, sehingga Musa-pun berpuasa pada hari ini sebagai bentuk syukur kepada Allah. Akhirnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Kami (kaum muslimin) lebih layak menghormati Musa dari pada kalian.” kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa dan memerintahkan para sahabat untuk puasa." (HR. Al Bukhari)
#6. Puasa Asyura (10 Muharram) menghapuskan dosa setahun yang lalu
Dari Abu Qotadah Al Anshoriy, berkata; “Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam ditanya mengenai keutamaan puasa Arafah? Beliau menjawab, ”Puasa Arafah akan menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.” Beliau juga ditanya mengenai keistimewaan puasa ’Asyura? Beliau menjawab, ”Puasa ’Asyura akan menghapus dosa setahun yang lalu.”  (HR. Muslim no. 1162)
Semoga bermanfaat...

Wednesday, December 13, 2017

JOWO DIGOWO, ARAB DIGARAP, BARAT DIRUWAT

JOWO DIGOWO, ARAB DIGARAP, BARAT DIRUWAT
Walaupun seorang ulama atau kyai, tapi Cak Nun selalu berpakaian seperti layaknya orang biasa. Bisa dikatakan ganok bedane karo wong dodol akik, buruh pabrik atau sales kaos kaki.
“Kalau saya datang dengan berpakaian gamis dan sorban, memang tidak ada salahnya. Cuman saya takut semua orang akan berkesimpulan bahwa saya lebih pandai daripada yang lain. Lebih parah lagi, kalau mereka berkesimpulan bahwa saya lebih alim... Kalau itu tidak benar, itu khan namanya 'penipuan'...!" kata Cak Nun.
"Kalaupun memang benar, apakah akhlak itu untuk dipamerkan kepada orang lain (melalui pakaian)? Tidak boleh kan? Maka semampu-mampu saya, berpakaian seperti ini untuk mengurangi potensi 'penipuan' saya kepada Anda. Anda tidak boleh mendewakan saya, me-Muhammad-kan saya, meng-habib-kan saya, karena saya adalah saya karena Allah menjadikan saya sebagai saya dan tidak karena yang lain. Maka Anda obyektif saja sama saya...” lanjut Cak Nun.
Menurut Cak Nun, seorang ulama harusnya bisa berpakaian yang sama dengan pakaian umatnya yang paling miskin. Cak Nun tidak mempersalahkan orang yang bergamis dan bersorban. Malah salut sama mereka yang menunjukan kecintaannya pada Rasulullah dengan meniru persis apa yang ada di diri Rasul. Tapi perlu diketahui bahwa baju Rasulullah tidak sebagus dan sekinclong yang dipakai kebanyakan orang sekarang. Baju Rasulullah sendiri ada 3 jenis: yang dipakai, yang di dalam lemari dan yang dicuci. Dan semua orang Arab di jaman nabi, model pakaiannya seperti itu. Nggak cuma Nabi Muhammad..; Abu Jahal, Sueb, Sanusi, Atim dan orang Arab lainnya, model klambine yo koyok ngono iku.
Jadi sebenarnya sunnah Rasul yang paling mendasar adalah akhlaknya bukan kostumnya. Orang yang disukai Tuhan adalah orang yang menyebut dirinya buruk, biso rumongso, nggak rumongso biso.
Orang yang diragukan keihklasannya adalah orang menyebut dirinya baik. Semua nabi mengaku dirinya dzolim : "Inni Kuntu Minadzolimin" (aku termasuk orang yang dzolim). Nggak ada nabi yang mengaku dirinya sholeh. Kalau ada orang yang mengaku paling benar atau alim, langsung tinggal mulih ae... ndang baliyo sriii...!
"Kalau sama Tuhan kita harus 100%, kalau kepada ilmu kita, cukup 99%. Seluruh yang saya ketahui dan yakini benar itu belum tentu benar. Maka saya tidak mempertahankan yang saya yakini benar karena mungkin mendapatkan ilmu yang lebih tinggi." kata Cak Nun.
Karena itulah saat bersama jamaahnya, Cak Nun selalu memposisikan dirinya sama, sama-sama belajar. Dan Cak Nun sendiri lebih suka pada jamaah yang sedang berproses daripada yang sudah ahli ibadah. Karena itu lebih tepat sasaran. Bukan pengajian pada orang yang sudah ngerti Al Quran, bukan pengajian yang menyuruh haji orang yang sudah berhaji, menyuruh ngaji orang yang sudah ngaji tiap hari, menyuruh orang shalat yang sudah shalat, dst.
"Tidak apa-apa kalau ilmu agamamu masih pas-pasan, itu malah membuatmu menjadi rendah hati. Banyak orang yang sudah merasa tahu ilmu agama, malah menjadikannya tinggi hati, " begitu pesan Cak Nun.
"Kalau saya kadang bicara pakai bahasa Jawa, jangan dibilang Jawasentris..saya cuman berekspresi sebagai orang Jawa... saya lahir dan dibesarkan di Jawa..diperintah Tuhan jadi orang Jawa...maka saya mencintai dan mendalami budaya saya... siapa bilang Jawa itu tidak Islam... kalau saya ayam saya nggak akan jadi kambing... kalau anda kucing jangan meng-anjing-anjing-kan diri... Kita memang disuruh Bhinneka (berbeda-beda) kok..!
"Banyak orang salah kaprah menyebut Cak Nun sebagai penganut kejawen. Kejawen ndasmu... 'Software' Cak Nun lebih canggih karena laku tirakat luar biasa yang dilakukan sejak kecil. (Laku tirakat yang tidak bertujuan untuk menguasai ilmu hitam koyok mbahmu mbiyen). Sehingga beliau waskito, mempunyai sidik paningal, mempunyai pandangan yang tajam dan jernih soal kehidupan.
Little bit wagu kalau ada orang Jawa (atau Indonesia) yang malah membangga-mbanggakan budaya Arab atau Barat. Benci kebaya tapi nggak ngasih solusi bagaimana kebaya bisa Islami. Ingat : Jowo digowo, Arab digarap dan Barat diruwat.
JIKA ANDA MERASA ARTIKEL INI BERMANFAAT SILAHKAN SHARE !!!
Sumber: - Emha Ainun Najib -

Monday, December 11, 2017

12 KESYIRIKAN

12 KESYIRIKAN
12 KESYIRIKAN YANG DI ANGGAP TRADISI, PEMBATAL TAUHID & JADI DOSA BESAR
Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala merahmati kita semua. Di tengah-tengah masyarakat kita masih banyak sekali praktek kesyirikan yang merusak bahkan membatalkan tauhid.
Perbuatan-perbuatan tersebut dilakukan oleh sebagian orang dengan dalih bahwa amalan tersebut adalah tradisi dan adat-istiadat peninggalan leluhur.
Padahal perbuatan tersebut adalah bentuk kesyirikan yang membahayakan agama mereka.
Di antara perbuatan-perbuatan tersebut adalah:
#1. Tathayyur.
Tathayyur adalah beranggapan sial dengan waktu tertentu, tempat tertentu, atau sesuatu yang dilihat, didengar, atau diketahui. (Al-Qaulul Mufid)
Di sebagian daerah, penduduk membangun rumah menghadap arah tertentu. Mereka juga memulai membangun dan menempatinya di hari tertentu, dengan keyakinan akan mendatangkan keberuntungan dan menjauhkan kesialan.
Ada pula yang tidak mau berdagang di hari tertentu dan melarang pernikahan di bulan tertentu. Semua ini adalah bentuk tathayyur syirik, harus dijauhi oleh seorang muslim.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkata: “Thiyarah itu syirik, thiyarah itu syirik, thiyarah itu syirik.” (HR. Abu Dawud no. 3910, lihat al-Qaulul Mufid)
#2. Tamimah.
Tamimah adalah sesuatu yang digantungkan pada seorang anak untuk menolak ‘ain atau musibah.
Sering kita melihat benda-benda yang digantungkan di rumah, mobil, toko, atau dipakaikan pada anak dengan niat menolak bala.
Semua ini termasuk jenis tamimah yang syirik. Orang yang melakukannya terjatuh dalam kesyirikan. (Lihat al-Qaulul Mufid)
#3. Tiwalah.
Tiwalah adalah sesuatu yang dibuat untuk membuat suami/seorang lelaki mencintai istrinya/seorang wanita atau sebaliknya.
Adapun dublah (cincin yang dipakai oleh seseorang setelah menikah) dengan keyakinan bahwa selama cincin emas tersebut dipakai maka pernikahannya akan tetap langgeng, ini adalah keyakinan yang syirik, karena tidak ada yang bisa membolak-balikkan hati manusia selain Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Memakai cincin seperti ini minimal tasyabbuh (menyerupai) orang kafir, haram hukumnya. Bisa juga terjatuh dalam kesyirikan, jika dia berkeyakinan bahwa cincin itu bisa menjadi sebab langgengnya pernikahan. (Lihat al-Qaulul Mufid Syarah Kitabut Tauhid)
#4. Jampi-jampi/mantra.
Jampi-jampi/mantra adalah ruqyah (bacaan-bacaan) yang syirik, yang mengandung permintaan bantuan kepada jin.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah melarang tiga hal di atas dalam hadits beliau: “Sesungguhnya jampi-jampi, tamimah, dan tiwalah adalah syirik.” (HR. Ahmad dan Abu Dawud, dishahihkan oleh asy-Syaikh al-Albani)
Adapun ruqyah yang dibenarkan oleh syariat adalah yang memenuhi tiga syarat berikut:
– Bacaan dari Al-Qur’an, As-Sunnah, dan doa-doa yang baik.
– Menggunakan bahasa Arab dan dimengerti maknanya.
– Diyakini hanya semata-mata sebagai sebab, tidak bisa berpengaruh selain dengan kehendak Allah Subhanahu wa Ta’ala. (Lihat Fathul Majid).
#5. Perdukunan.
Ini adalah musibah yang melanda banyak kaum muslimin. Banyak orang menjadi pelanggan dukun dalam keadaan senang ataupun susah, padahal ancaman bagi dukun dan yang mendatanginya sangat besar.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkata: “Barangsiapa mendatangi dukun dan bertanya sesuatu, tidak akan diterima shalatnya selama empat puluh malam.” (HR. Muslim).
Dalam hadits lain, beliau shallallahu ‘alaihi wasallam berkata: “Barangsiapa mendatangi dukun dan bertanya sesuatu kemudian membenarkannya, dia telah mengkufuri apa yang diturunkan kepada Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.”
Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah menegaskan bahwa mendatangi dukun ada beberapa rincian hukum,
·         1. Datang dan bertanya kepada dukun, maka tidak diterima shalatnya empat puluh hari.
·         2. Datang, bertanya kepada dukun, dan membenarkan ucapannya, maka ia telah ingkar kepada apa yang diturunkan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
·         3. Datang untuk membongkar kesesatannya, diperbolehkan. (Lihat al-Qaulul Mufid).
Adapun tentang kafirnya dukun, Syaikh Hafizh bin Ahmad al-Hakami menyebutkan sembilan alasan kafirnya dukun.Di antara yang beliau sebutkan adalah bahwa seorang dukun telah menjadi wali setan. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“Sesungguhnya setan itu membisikkan kepada kawan-kawannya….” ~ QS (6) - Al-An’aam : 121 ~
Padahal setan tidak akan menjadikan seorang menjadi wali selain seorang yang kafir. (Lihat Ma’arijul Qabul hlm. 423-424).
#6. Sembelihan untuk selain Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah memberitakan bahwa termasuk orang yang dilaknat adalah seorang yang melakukan sembelihan untuk selain Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Dari Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkata: “Allah melaknat orang yang menyembelih untuk selain Allah. Allah melaknat orang yang melaknat (mencerca) dua orang tuanya. Allah melaknat orang yang melindungi pelaku pelanggaran syar’i. Dan Allah melaknat orang yang mengubah-ubah batas tanah.” (HR. Muslim)
Di antara sembelihan yang dipersembahkan untuk selain Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah berbagai bentuk sembelihan untuk jin.
a. Larung (sedekah laut) - Di antara sembelihan syirik adalah sembelihan tahunan yang dipersembahkan untuk selain Allah Subhanahu wa Ta’ala, baik untuk laut (sedekah laut), sungai, gunung, maupun yang lainnya.
b. Sembelihan untuk pengantin - Di sebagian tempat ada sebuah tradisi penyembelihan ketika ada pernikahan. Kedua mempelai diperintahkan untuk menginjakkan kedua kaki mereka di darah sembelihan tersebut sebelum memasuki rumahnya.
c. Sembelihan untuk rumah baru - Di sebagian daerah, ketika telah selesai membangun rumah, mereka menyembelih seekor hewan. Sebagian mereka bahkan menanam kepala hewan tersebut di rumah barunya. Ini juga termasuk sembelihan yang syirik.
d. Memenuhi keinginan jin yang masuk pada tubuh seseorang - Ketika ada orang kerasukan jin kemudian diruqyah, jin terkadang minta disembelihkan hewan untuk dirinya. Jika terjadi hal demikian, permintaan jin itu tidak boleh ditunaikan, karena hal tersebut adalah sembelihan untuk jin. (Lihat al-Qaulul Mufid, asy-Syaikh Muhammad al-Wushabi).
#7. Kesyirikan di kuburan.
Di antara perbuatan syirik yang dianggap biasa adalah perbuatan-perbuatan di pekuburan sebagai berikut:
a. Berdoa kepada penghuni kubur
b. Nadzar untuk penghuni kubur
c. Isti’anah, meminta tolong kepada penghuni kubur
d. Isti’adzah, meminta perlindungan kepada penghuni kubur
e. Istighatsah, meminta dihilangkan bencana kepada penghuni kubur
Ketahuilah, semua hal di atas adalah kemungkaran yang harus diingkari.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkata: “Barangsiapa melihat kemungkaran hendaknya dia ubah dengan tangannya. Jika tidak mampu, dengan lisannya. Jika tidak mampu juga maka dengan hatinya, dan itu adalah selemah-lemah iman.” (HR. Muslim) (Lihat Ma’ariful Qabul, Ighatsatul Lahafan, Tahdzirul Muslimin).
#8. Mencari berkah dari benda-benda tertentu.
Sebagian orang mencari berkah kepada pohon, kuburan, atau benda-benda yang mereka miliki, seperti keris dan cincin.
Tidak boleh bertabarruk (mencari berkah) dari diri sereorang, dengan tubuh atau bagian tubuh seseorang tertentu, selain Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
Seorang muslim tidak boleh mencari berkah dengan diri seseorang yang dianggap shalih, baik ludah, rambut maupun bagian tubuh lainnya.
Hal ini berdasarkan beberapa alasan.
a. Hal tersebut kekhususan bagi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
b. Tidak ada seorang pun setelah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam wafat yang meminta berkah dengan bagian tubuh Abu Bakr, Umar, Utsman, Ali bin Abi Thalib, dan sahabat lainnya. Seandainya hal tersebut dibolehkan, niscaya akan dilakukan oleh orang-orang di zaman mereka.
c. Akan menyebabkan fitnah dan ujub (bangga diri) dari orang yang dimintai berkah. (Lihat Taisir al-‘Azizil Hamid, hlm. 144-145)
#9. Sihir.
Sihir adalah satu amalan kufur yang harus dijauhi oleh seorang muslim.
Seseorang yang belajar dan mengajarkan sihir telah terjatuh dalam kekufuran. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: “Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh setan-setan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir). Hanya setan-setan itulah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manuria.” ~ QS (2) - Al-Baqarah : 102 ~ (Lihat Ma’arijul Qabul hlm. 407-411).
#10. Sedekah bumi.
Sedekah bumi yaitu memberikan sesuguh/sesaji ketika hendak panen padi dan lainnya. Menurut mereka, sesaji itu dipersembahkan untuk Dewi Sri. Ini pun termasuk bentuk kesyirikan.
#11. Sesajen.
Yakni memberikan sesuguh untuk karuhun ketika hendak melaksanakan acara tertentu.
#12. Memberikan penghormatan dengan membungkuk.
Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata, “Membungkuk ketika memberikan penghormatan adalah perbuatan yang dilarang. Hal ini sebagaimana dalam riwayat at-Tirmidzi dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, bahwa mereka bertanya tentang seseorang yang berjumpa dengan temannya lalu membungkuk kepadanya.
Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam berkata, “Tidak boleh.”
Juga karena ruku dan sujud tidak boleh dilakukan selain untuk Allah Subhanahu wa Ta’ala, walaupun hal ini menjadi bentuk penghormatan pada syariat sebelum kita, sebagaimana dalam kisah Yusuf ‘alaihis salam dalam Al Qur’an: “Dan ia menaikkan kedua ibu bapaknya ke atas singgasana. Mereka (semuanya) merebahkan diri seraya sujud kepada Yusuf. Yusuf pun berkata, “Wahai ayahku, inilah ta’bir mimpiku yang dahulu itu.” ~ QS (12) – Yusuf : 100 ~
Adapun dalam syariat kita, bersujud tidak diperbolehkan selain untuk Allah Subhanahu wa Ta’ala. (Lihat Majmu’ al-Fatawa, 1/259).
Ketahuilah, semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala merahmati anda, apa yang kami sampaikan hanyalah sebagian amalan syirik yang ada di tengah-tengah masyarakat kita.
Semuanya harus kita jauhi.
Kita juga harus memperingatkan umat Islam untuk menjauhi amalan-amalan syirik.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: “Maka demi Rabbmu, mereka (pada hakikatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap keputusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya.” ~ QS (4) - An-Nisaa’ : 65 ~
Janganlah kita seperti orang-orang jahiliyah yang tidak mau beriman kepada Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam dengan alasan mengikuti nenek moyang.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman tentang keadaan kaum musyrikin:Apabila dikatakan kepada mereka, “Ikutilah apa yang telah diturunkan oleh Allah,” mereka menjawab, “(Tidak), kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami.” (Apakah mereka akan mengikuti juga), walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui sesuatu pun dan tidak mendapat petunjuk? ~ QS (2) – Al Baqarah: 170 ~
Seorang muslim harus mendahulukan syariat Allah Subhanahu wa Ta’ala di atas segala hal. Dia harus mengutamakan syariat daripada hawa nafsu, adat-istiadat, dan pendapat akalnya.
Allah Subhanahu wa Ta’ala telah mencela orang yang lebih mendahulukan hawa nafsunya.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: “Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya dan Allah membiarkannya berdasarkan ilmu-Nya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya serta meletakkan tutupan atas penglihatannya? Siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat)? Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?” ~ QS (45) Al Jaatsiyah : 23 ~
Mudah-mudahan tulisan yang ringkas ini bisa menjadi nasihat dan menjadi salah satu sebab musnahnya praktik-praktik kesyirikan yang telah menyebar di negeri kita ini.
Faidah ini diambil dari tulisan Al-Ustadz Abdurrahman Mubarak yang berjudul “Penyimpangan Akidah di Sekitar Kita” dalam majalah Asy Syariah no. 67/VI/1432 H/2010, hal. 48-