Sunday, November 5, 2017

TAUHID SEBAGAI PENENTU MASUK NERAKA ATAU SURGA

KAJIAN TAUHID
TAUHID SEBAGAI PENENTU MASUK NERAKA ATAU SURGA
Pengajian Subuh Masjid At Taubah – Ustadz Wijaya Rahmat – Bekasi, Sabtu, 4 November 2017
Tauhid menurut hadits shahih yang diriwayatkan oleh Imam Muslim menerangkan bahwa Iman itu adalah percaya kepada rukun iman yang enam yaitu; beriman:
1.   Kepada Allah Subhanahu wa ta’ala,
2.   Kepada Malaikat-Malaikat-Nya,
3.   Kepada  Rasul-Rasul-Nya,
4.   Kepada Kitab-Kitab-Nya (Al Qur’an),
5.   Kepada Hari Akhir,
6.   Kepada Taqdir yang telah digariskan-Nya”
Keimanan kita yang utama dan pertama adalah iman kepada Allah Subhanahu wa ta’ala yang diikrarkan melalui kalimat syahadat yang merupakan Rukun Iman yang pertama. Artinya: Tauhid adalah pengesaan/mengesakan Allah sebagai satu-satunya Tuhan yang harus disembah. Ini sebagai perintah Allah untuk menyembah hanya diri-Nya (QS 39 – Az Zumar : 66)
Ada perbedaan antara ‘pengesaan/mengesakan Allah’ dengan “keesaan Tuhan’
·         Pengesaan/mengesakan Allah adalah kata aktif, yang mana harus disertai perbuatan atau pembuktian bahwa kita benar-benar mengikuti perintah dan larangan-Nya dan tidak mempersekutukan diri-Nya.
·         Sedangkan keesaan Tuhan sebagaimana kalimat yang ditafsirkan pada sila pertama Pancasila; Ke-Tuhanan Yang Maha Esa, bersifat pasif, hanya mengakui keesaan Tuhan, sekedar percaya ada Tuhan yang satu, tanpa disebutkan secara tegas bahwa Tuhan Yang Maha Esa itu hanyalah Allah.
Sila Pertama Pancasila ini mengakomodir kenyataan bahwa di negeri kita terdapat bermacam-macam agama dan kepercayaan yang masing-masing menyembah “Tuhan yang esa”-nya sendiri-sendiri.
Kalimat Tauhid kaum muslimin adalah Laa Illaha Ilallah yang banyak diterjemahkan sebagai “Tiada Tuhan selain Allah” sebetulnya salah kaprah. Karena menurut Al Qur’an terdapat banyak Tuhan, yaitu para alim, rahib, pemimpin, Al Masih putra Maryam yang mereka-mereka ini dijadikan Tuhan oleh berbagai agama/golongan manusia. Tuhan selain Allah itu ada, yaitu tuhan yang diciptakan oleh kaum musyrik, orang-orang yang menduakan alias mempersekutukan Allah (syirik) (QS 9 - At Taubah : 31)      
Jadi pemahaman yang benar mengenai Laa Illaha Ilallah adalah Tiada Tuhan yang harus disembah selain Allah. Bukan hanya Tiada Tuhan selain Allah.
Allah adalah Sang Pencipta dan Pengatur segala sesuatu yang ada di langit dan di bumi.
Sedangkan kaum alim, rahib, pemimpin dan Al Masih putra Maryam yang dijadikan Tuhan oleh manusia (yaitu kaum musyrik) ini hanyalah bisa mengatur dan bukan pencipta segala yang didunia ini, termasuk tidak mungkin menciptakan manusia, apalagi mencipta semesta alam.
MEMAHAMI SYIRIK
Syirik adalah mempersekutukan Alah dan menyembah selain Allah. Orangnya disebut musyrik, yaitu orang-orang yang menuruti dan taat kepada orang yang membantah firman-firman Allah atau taat kepada aturan yang bertentangan dengan aturan Allah. (QS 6 - Al An’aam : 121).
Syirik adalah bila mencintai dunia (bapak, anak, saudara, istri, kaum keluarga, harta kekayaan hasil usaha, perniagaan yang dikhawatirkan akan merugi, dan rumah kediaman yang disukai) lebih dari mencintai Allah dan Rasul-Nya, akan digolongkan sebagai orang yang fasik (rusak imannya) (QS 9 At - Taubah : 24). Kepada orang-orang yang musyrik ini Allah tidak akan memberikan petunjuk-Nya dan kelak akan disiksa di alam akhirat.
Apa kerugiannya seorang yang musyrik? Orang-orang yang mempersekutukan Allah dan mengabaikan petunjuk-Nya serta lebih mencintai dan taat kepada selain Allah akan dihapus segala amal perbuatannya walaupun dia bermaksud baik (QS 6 - Al An’aam : 88)
Orang yang mempersekutukan Allah, niscaya akan dihapusl amalnya dan termasuk orang-orang yang merugi, yaitu masuk neraka (QS 39 - Az Zumar : 65)
Seandainya orang musyrik itu mengetahui bahwa dengan menyembah tandingan-tandingan Allah dan mencintai tandingan-tandingan Allah ini seperti mencintai Allah kelak Allah akan memberikan azab yang sangat berat siksaanya di neraka sehingga mereka akan merasa menyesal. Penyesalan yang terlambat dan tidak berguna (QS 2 - Al Baqarah : 165)
Jadi kesimpulannya: seorang yang musyrik itu akan dihapus segala amal perbuatannya dan kelak akan di azab dalam neraka jahannam.
NASIB ORANG YANG BERIMAN
Orang-orang yang beriman dan tidak mencampur adukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah orang-orang yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk. (QS 6 - Al An’aam : 82). Artinya, orang yang beriman dan terbebas dari syirik akan mendapat keamanan, yaitu terbebas dari masuk neraka. Dan inilah yang harus jadi tujuan utama kita bila ingin masuk surga    
Rumus untuk terhindar dari api neraka jahannam dan masuk Surga:
1.   Jangan menjadi orang musyrik, hindari syirik.
2.   Ikuti Al Qur’an dan Sunnah Rasul
3.   Jangan memaksa diri dalam beribadah. Beribadah sesuai kemampuan.
Jadi yang terpenting ialah terhindarnya kita dari api neraka jahannam, dengan perkataan lain kita bisa masuk Surga tanpa perlu ‘mampir’ ke neraka. Tempat kita di Surga tergantung kepada amal soleh kita di dunia sesuai petunjuk-Nya menurut Al Qur’an dan As Sunnah. Hak manusia adalah mendapat Surga dengan menghindari neraka. Oleh karena itu pergunakan hak kita dengan sebaik-baiknya.
Bagaimana kita menggunakan “hak kita masuk surga” dengan sebaik-baiknya? Tidak lain adalah dengan selalu memohon ampunan Allah, kapan saja di mana saja dengan beristighfar setiap saat dan dalam keadaan apapun. (QS 3 - Ali Imran : 133)
Selain itu, dengan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwa (baca Perintah Berjihad Di Jalan Allah”) karena beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosa kita dan memasukkan kita ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, dan (memasukkan kita) ke tempat tinggal yang baik di dalam surga ‘Adn. Itulah keberuntungan yang besar (QS 61 - Ash Shaff : 10-12)
APAKAH DOSA SYIRIK AKAN DIAMPUNI?

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.” ~ QS (4) An Nisaa’ : 48 ~

“[51] Dan (ingatlah), ketika Kami berjanji kepada Musa (memberikan Taurat, sesudah) empat puluh malam, lalu kamu menjadikan anak lembu (sembahanmu) sepeninggalnya dan kamu adalah orang-orang yang zalim.
[52] Kemudian sesudah itu Kami maafkan kesalahanmu, agar kamu bersukur.”  ~ QS (2) Al Baqarah : 51-52 ~
Dua Surat/ayat di atas sepertinya bertentangan, pada surat An Nisaa’ di mana di firmankan bahwa Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, namun dalam kasus Nabi Musa yang Syirik dengan membuat Lembu Emas untuk disembah, ia diampuni oleh Allah.
Menurut Ustadz Wijaya Rahmat: Memberikan ampunan adalah hak prerogatif  Allah. Allah mengampuni dan tidak mengampuni siapa-siapa yang dikehendaki-Nya. Bila orang yang syirik mengakui kekeliruannya dan memohon ampunan untuk dirinya sendiri dengan bertaubat nasuha, serta tidak mengulangi lagi perbuatannya dan kemudian bertauhid hanya kepada Allah, maka kemungkinan besar Allah akan mengampuninya.
Seorang mualaf, yang tadinya non-muslim dan masuk Islam dengan mengucapkan dua kalimat syahadat tentu merupakan berkah bagi dirinya. Dengan demikian ia telah diampuni dosanya karena kembali ke jalan yang lurus. Masalah bagaimana perhitungan timbangan pahala dan dosa di Hari Akhir kelak hanya Allah-lah yang tahu. Wallahu’alam
Kutipan ayat Al Qur’an yang menegaskan firman Allah tentang Tauhid Sebagai Penentu Masuk Neraka Atau Surga

“Mereka menjadikan orang-orang alimnya, dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan selain Allah 639), dan (juga mereka mempertuhankan) Al Masih putra Maryam; padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.” ~ QS (9) At Taubah : 31 ~

639) Maksudnya: mereka mematuhi ajaran-ajaran orang-orang alim dan rahib-rahib mereka dengan membabi buta, biarpun orang-orang alim dan rahib-rahib itu menyuruh membuat maksiat atau mengharamkan yang halal.
----------------------------------------------------------------------------------------------------
“[65] Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu: “Jika kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi.
[66] Karena itu, maka hendaklah Allah saja kamu sembah dan hendaklah kamu termasuk orang-orang yang bersyukur.” ~ QS (39) Az Zumar : 65-66 ~
-----------------------------------------------------------------------------------------------------
“Dan janganlah kamu memakan binatang-binatang yang tidak disebut nama Allah ketika menyembelihnya 501). Sesungguhnya perbuatan yang semacam itu adalah suatu kefasikan. Sesungguhnya syaitan itu membisikkan kepada kawan-kawannya agar mereka membantah kamu; dan jika kamu menuruti mereka, sesungguhnya kamu tentulah menjadi orang-orang yang musyrik.” ~ QS (6) Al An’aam : 121 ~

501) Yaitu: dengan menyebut nama selain Allah.
------------------------------------------------------------------------------------------------------
“Katakanlah: “Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya dan (dari) berjihad dijalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya.” Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik.” ~ QS (9) At Taubah : 24 ~
------------------------------------------------------------------------------------------------------
“Dan di antara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman sangat cinta kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu (106) mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal).” ~ QS (2) Al Baqarah : 165 ~

106) Yang dimaksud dengan orang-orang yang zalim  di sini ialah orang-orang yang menyembah selain Allah
------------------------------------------------------------------------------------------------------
“Itulah petunjuk Allah, yang dengannya Dia memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya. Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan.” ~ QS (6) Al An’aam : 88 ~
------------------------------------------------------------------------------------------------------
“Orang-orang yang beriman dan tidak mencampur adukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah orang-orang yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.” ~ QS (6) Al An’aam : 82 ~
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertaqwa.” ~ QS (3) Ali Imran : 133 ~
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 
“[10] Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu Aku tunjukkan suatu perniagaan dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih?
[11] (yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahuinya,
[12] niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, dan (memasukkan kamu) ke tempat tinggal yang baik di dalam surga ‘And. Itulah keberuntungan yang besar.” ~ QS (61) Ash Shaff : 10-12 ~
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.” ~ QS (4) An Nisaa’ : 48 ~
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 
“[51] Dan (ingatlah), ketika Kami berjanji kepada Musa (memberikan Taurat, sesudah) empat puluh malam, lalu kamu menjadikan anak lembu 48) (sembahanmu) sepeninggalnya dan kamu adalah orang-orang yang zalim.
[52] Kemudian sesudah itu Kami maafkan kesalahanmu, agar kamu bersyukur.”  ~ QS (2) Al Baqarah : 51-52 ~

48) Anak lembu itu dibuat mereka dari emas untuk disembah.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Disarikan oleh H.R.Mimuk Bambang Irawan - Jakasampurna, Bekasi, Sabtu, 4 November 2017

No comments:

Post a Comment