Saturday, September 2, 2017

PERINTAH BERJIHAD DI JALAN ALLAH

KAJIAN AL QUR’AN
PERINTAH BERJIHAD DI JALAN ALLAH
Pengajian Subuh Masjid At Taubah – Ustadz Abdullah Amin – Bekasi, Kamis, 10 Agustus 2017

Dalam Al Qur’an terdapat banyak surat dan ayat yang mengharuskan seorang muslim berjihad di jalan Allah (Jihad fi sabilillah). Banyak makna dari berjihad Jihad berarti bukan perang saja, namun berperang merupakan salah satu bentuk berjihad dengan maksud membela dan berjuang menegakkan agama Allah yaitu Islam.
QS 9 : 88; Rasul dan orang beriman berjihad dengan harta dan jiwa, mereka lah yang memperoleh kebaikan dan termasik orang-orang yang beruntung
QS 9 : 41; Perintah untuk berangkat berjihad di jalan Allah dalam keadaan apapun, terasa ringan atau berat tetap harus berjihad, dengan harta dan jiwa raga
QS 9 : 73; Berjihad melawan orang kafir dan orang munafik. Jihad disini berarti perang. Bunyinya sama dengan Surat 66 ayat 9 namun kata jihad diganti perangi di bawah ini:
QS 66 : 9; Perangilah (qatil) orang kafir dan munafik
QS 2 : 190; Perangilah di jalan Allah (qatil)
 QS 9 : 36; Perangialh kaum musyrikin sebagaimana mereka memerangi kamu, walaupun itu terjadi bulan haram.
QS 25 : 52; Berjihad dengan Al Qur’an, cara berjihad bukan dengan berperang fisik namun secara ekonomi, politik, pendidikan dan budaya
QS 29 : 69; Dan orang-orang yang berjihad untuk mencari keridhaan Allah, akan ditunjuki jalan-jalan Allah.
QS 9 : 81-83; Jihad = berperang. Ayat-ayat ini menggambarkan keadaan orang munafik yang tidak mau ikut berperang. Yang tidak mau berperang akan masuk neraka yang panas.
QS 9 : 86; Orang munafik pasti menolak untuk berjihad/perang, mereka lebih senang untuk tinggal berama orang-orang yang tidak ikut berperang walaupun ia sanggup secara fisik dan materi
QS 22 : 78; Perintah berjihad yang sebenar-benarnya berjihad di jalan Allah. Agama Islam adalah agama yang mudah dijalankan, bukan agama yang sempit.
QS 9 : 24; Mencinta dunia, seperti cinta kepada keluarga, istri, suami, anak-anak, harta kekayaan, rumah, usaha bisnis dll. adalah wajar. Namun tidak boleh lebih mencintai itu semua dibanding cinta kepada Allah dan Rasul-Nya serta untuk berjihad di jalan Allah.
QS 3 : 14-16; Kesenangan dunia banyak sekali dan dijadikan semua tampak indah, namun ada yang lebih indah dari pada itu, yaitu bila kita bertaqwa kepada Allah ada imbalan surga yang indah, seraya berdoa; Ya Allah, sesungguhnya kami telah beriman, maka ampunilah segala dosa kami dan peliharalah kami dari siksa neraka” 
Kutipan ayat Al Qur’an yang menegaskan firman Allah tentang Perintah Berjihad di Jalan Allah:
“Tetapai Rasul dan orang-orang yang beriman bersama dia, mereka berjihad dengan harta dan diri mereka. Dan mereka itulah orang-orang yang memperoleh kebaikan; dan mereka itulah (pula) orang-orang yang beruntung” ~ QS (9) At Taubah : 88 ~
----------------------------------------------------------------------------------------------------
“Berangkatlah kamu baik dalam keadaan merasa ringan ataupun merasa berat, dan berjihadlah dengan harta da dirimu di jalan Allah. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu jika kamu mengetahui” ~ QS (9) At Taubah : 41 ~
----------------------------------------------------------------------------------------------------
“Hai Nabi, berjihadlah (melawan) orang-orang kafir dan orang-orang munafik itu, dan bersikap keraslah terhadap mereka. Tempat mereka ialah neraka Jahanam. Dan itulah tempat kembali yang seburuk-buruknya” ~ QS (9) At Taubah : 73 ~
----------------------------------------------------------------------------------------------------
“Hai Nabi, perangilah orang-orang kafir dan orang-orang munafik dan bersikap keraslah terhadap mereka. Tempat mereka adalah neraka Jahanam dan itu adalah seburuk-buruknya tempat kembali” ~ QS (66) At Tahrim : 9 ~
----------------------------------------------------------------------------------------------------
“Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas” ~ QS (2) Al Baqarah : 190 ~
----------------------------------------------------------------------------------------------------
“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram 640). Itulah (ketetapan) agama yang lurus maka janganlah kamu menganiaya diri 641) kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya; dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertaqwa” ~ QS (9) At Taubah : 36 ~

640) = 119) Maksudnya antara lain ialah: bulan haram (bulan Dzulkaedah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab), tanah haram (Makkah) dan Ihram
641) Maksudnya janganlah kamu menganiaya dirimu dengan mengerjaklan perbuatan yang dilarang seperti melanggar kehormatan bulan itu dengan mengadakan peperangan
-----------------------------------------------------------------------------------------------------
“Maka janganlah kamu mengikuti orang-orang kafir, dan berjihadlah terhadap mereka dengan Al Qur’an dengan jida yang benar” ~ QS (25) Al Furqaan : 52 ~
-----------------------------------------------------------------------------------------------------
“Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik” ~ QS (29) Al Ankabuut : 69 ~
-----------------------------------------------------------------------------------------------------
“[81] Orang-oang yang ditinggalkan (tidak ikut berperang) itu, merasa gebira dengan tinggalnya mereka di belakang Rasulullah, dan mereka tidak suka berjihad dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah dan mereka berkata: “Janganlah kamu berangkat (pergi berperang) dalam panas terik ini”. Katakanlah: “Api neraka Jahanam itu lebih sangat panas(nya”, jikalau mereka mengetahui.
[82] Maka hendaklah mereka tertawa sedikit dan menangis banyak, sebagai pembalasan dari apa yang selalu mereka kerjakan
[83] Maka jika Allah mengembalikanmu kepada satu golongan dari mereka, kemudian mereka minta ijin kepadamu untuk keluar (pergi berperang), maka katakanlah: “Kamu tidak boleh ke luar bersamaku selama-lamanya dan tidak boleh memerangi musuh bersamaku. Sesungguhnya kamu telah rela tidak pergi berperang kali yang pertama. Karena itu duduklah (tinggallah) bersama orang-orang yang tidak ikut berperang 651)
~ QS (9) At Taubah : 81-83 ~

651) Setelah Nabi Muhammad s.a.w. selesai peperangan Tabuk dan kembali ke Madinah dan bertemu dengan segolongan orang-orang munafik yang tidak iktu berperang, lalu mereka minta ijin kepadanya untuk ikut berperang, maka Nabi Muhammad s.a.w. dilarang oleh Allah mengabulkan permintaan mereka, karena m,ereka dari semula tidak mau berperang
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
“Dan apabila diturunkan sesuatu surat (yang memerintahkan kepada orang munafik itu): “Berimanlah kamu kepada Allah dan berjihadlah beserta Rasul-Nya”, niscaya orang-orang yang sanggup di antara mereka meminta ijin kepadamu (untuk tidak berjihad) dan mereka berkata: “Biarkanlah kami berada bersama orang-orang yang duduk 652) ~ QS (9) At Taubah : 86 ~

652) Maksudnya orang-orang yang tidak ikut berperang
----------------------------------------------------------------------------------------------------
“Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya. Dia telah memilih kamu dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan. (Ikutilah) agama orang tuamu Ibrahim. Dia (Allah) telah menamai kamu sekalian orang-orang muslim dari dahulu 994), dan (begitu pula) dalam (Al Qur’an) ini, supaya Rasul itu menjadi saksi atas dirimu dan supaya kamu semua menjadi saksi atas segenap manusia, maka dirikanlah sembahyang, tunaikan zakat dan berpeganglah kamu pada tali Allah. Dia adalah Pelindungmu, maka Dialah sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong” ~ QS (22) Al Hajj : 78 ~

994) Maksudnya: dalam kitab-kitab yang telah diturunkan kepada nabi-nabi sebelum Nabi Muhammad s.a.w.
----------------------------------------------------------------------------------------------------
“Katakanlah: “Jika bapa-bapa, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaanmu yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari pada Allah dan Rasul-Nya dan (dari) berjihad di jalan Allah, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya”. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-prang fasik”~ QS (9) At Taubah : 24 ~
----------------------------------------------------------------------------------------------------
“[14] Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak 186) dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia; dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga)
[14] Katakanlah” “Inginkah aku khabarkan kepadamu apa yang lebih baik dari yang demikian?”. Untuk orang-orang yang bertaqwa (kepada Allah), pada sisi Tuhan mereka ada surga yang mengalir sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya. Dan mereka (dikaruniai) istri-istri yang disucikan serta keridhaan Allah. Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya.
[16] (Yaitu) orang-orang yang berdoa: “Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah beriman, maka ampunilah segala dosa kami dan peliharalah kami dari siksa neraka”~ QS (3) Ali Imran : 14-16 ~

186) Yang dimaksud dengan binatang ternak di sini ialah binatang-binatang yang termasuk jenis unta, lembu, kambing, dan biri-biri.
----------------------------------------------------------------------------------------------------

Disarikan oleh H. R. Mimuk Bambang Irawan - Jakasampurna, Kamis, 10 Agustus 2017

No comments:

Post a Comment