Friday, June 16, 2017

I’TIKAF, LAILATUL QADR & NUZULUL QUR’AN

KAJIAN AL QUR’AN
I’TIKAF, LAILATUL QADR & NUZULUL QUR’AN
Pengajian Subuh Masjid Ukhuwah – Ustadz Abdullah Amin – Bekasi, Jum’at, 16 Juni 2017
Ø  I’TIKAF
Pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan, dilazimkan suatu ibadah yang namanya i’tikaf, yaitu berada dalam masjsid dengan niat mendekatkan diri kepada Allah. (Catatan kaki QS 2: 187). I’tikaf adalah suatu ibadah yang sudah ada pada jaman sebelum Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Pada jaman Nabi Ibrahim Allah telah memerintahkan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail untuk membersihkan rumah-Nya (Baitullah), di luar Ka’bah, untuk dijadikan tempat berkumpulnya manusia dan orang melaksanakan thawaf, i’tikaf, ruku’ dan sujud. Serta menjadikan tempat berdirinya Nabi Ibrahim saat membangun Ka’bah sebagai tempat shalat (Makam Ibrahim) (QS 2: 125).
Ada beberapa cara melakukan i’tikaf di masjid:
1.   Rasulullah s.a.w. melaksanakan i’tikaf di masjid 24 jam/hari selama 10 hari. Rasullah pulang ke rumah untuk membangunkan keluarganya, kemudian kembali lagi ke masjid. Dan beliau disebut ’mengencangkan ikat pinggang’ yang artinya meningkatkan kualitas ibadah dan tidak melakukan hubungan suami istri (QS 2: 187)
2.   Menurut Abu Hanifa, i’tikaf boleh dilaksanakan cukup sehari semalam saja dalam 10 hari terakhir bulan Ramadhan. Jadi, tidak perlu seperti yang dilakukan Rasulullah. Tidak ada hadits yang mengharuskan beri’tikaf seperti Rasulullah s.a.w.
3.   Menurut Imam Syafei i’tikaf cukup diniatkan saja saat masuk masjid dan bisa diluar bulan Ramadhan. Yang penting dilaksanakan dalam masjid, bukan di rumah atau musholla
Selama menjalankan i’tikaf tidak diperbolehkan menengok orang sakit dan mengantar jenazah, namun diperkenankan untuk pulang untuk mengambil suatu.
Ø  LAILATUL QADR
I’tikaf paling istimewa nilainya saat Lailatul Qadr. Lailatul Qadr ialah malam kemuliaan yang nilainya lebih baik dari seribu bulan (QS 97: 1-5), dan terjadi pada 10 malam terakhir bulan Ramadhan.
Menurut Dawud Ali, Lailatul Qadr terjadi hanya sekali, yaitu waktu turunnya Al Qur’an di jaman Rasulullah, sehingga sekarang tidak terjadi lagi.
Pendapat ini dibantah karena ada hadits yang mengatakan bahwa Rasulullah pernah berfirman: “Umur umatku tidak ada sepersepuluh umur umat terdahulu, tapi umatku lebih besar pahalanya dari umat-umat terdahulu karena adanya Lailatul Qadr
Kaum terdahulu, contohnya masa Nabi Nuh yang berdakwah selama 950 tahun, yang tentu umurnya lebih dari itu, sekitar 1000 tahun (= 12.000 bulan). Kalau sepersepuluh usia Nabi Nuh berarti sekitar 100 tahun. Usia umat sekarang paling lama 85 – 90 tahun, itupun hanya sedikit jumlahnya (QS 29: 14-15). Walaupun usia umat sekarang lebih kecil, tapi karena tiap tahun ada Lailatul Qadr yang nilainya lebih baik dari seribu bulan, sehingga pada usia 65 tahun saja, nilainya = 65.000 bulan.
Ø  NUZULUL QUR’AN
Allah menurunkan Al Qur’an pertama kali pada suatu malam yang diberkahi berupa 5 ayat pertama dalam surat Al ‘Alaq (QS 96: 1-5) dan di Indonesia pada umumnya dianggap jatuh pada 17 Ramadhan. Allah memastikan bahwa Al Qur’an (peringatan) itu datang dari-Nya (QS 44: 2-3). Al Qur’an merupakan bacaan yang mulia, pada kitab yang terpelihara (Lauh Mahfuzh), tidak menyentuhnya kecuali hamba-hamba yang disucikan. Diturunkan dari Tuhan semesta alam (QS 56: 77-80). Al Qur’an berisi hukum-hukum Allah. Bagi yang melanggar termasuk orang yang zalim (QS 2: 229). Hukum Allah berupa ketentuan: siapa yang taat akan masuk Surga, dan yang melanggar akan masuk neraka untuk selamanya dan mendapat siksa yang menghinakan (QS 4: 13-14)
Kutipan ayat Al Qur’an yang menegaskan firman Allah tentang I’tikaf, Lailatul Qadr dan Nuzulul Qur’an:
“... Kemudian sempurnakanlah puasamu itu sampai (datang) malam, (tetapi) janganlah kamu campuri mereka (istri-istri) itu, sedang kamu beri’tikaf 115) dalam masjid. Itulah larangan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikian Allah menerangkan ayatayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertaqwa.” ~ QS (2) Al Baqarah : 187 ~

115) I’tikaf ialah berada dalam masjid dengan niat mendekatkan diri kepada Allah.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
“Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul bagi manusia dan tempat yang aman. Dan jadikanlah sebagian maqam Ibrahim 89) tempat shalat. Dan Kami telah perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail: “Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang yang Thawaf, yang i’tikaf, yang ruku’ dan yang sujud”  ~ QS (2) Al Baqarah : 125 ~

89) Ialah tempat berdiri Nabi Ibrahim a.s. di waktu membuat Ka’bah
----------------------------------------------------------------------------------------------------
 “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Qur’an) pada malam kemuliaan 1594). Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan ijin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar”  ~ QS (97) Al Qadr : 1-5 ~

1594) “Malam kemuliaan” dikenal dalam bahasa Indonesia dengan malam “Lailatul Qadr” yaitu suatu malam yang penuh kemuliaan, kebesaran, karena pada malam itu permulaan turunnya Al Qur’an
---------------------------------------------------------------------------------------------------
 “... Itulah hukum-hukum Allah, maka janganlah kamu melanggarnya. Barangsiapa yang melanggar hukum-hukum Allah mereka itulah orang-orang yang zalim”  ~ QS (2) Al Baqarah : 229 ~
---------------------------------------------------------------------------------------------------
“[13] (Hukum-hukum tersebut) itu adalah ketentuan-ketentuan dari Allah. Barang siapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya niscaya Allah memasukannya ke dalam surga yang mengalir dalamnya sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan itulah kemenangan yang besar.
[14] Dan barangsiapa yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya dan melanggar ketentuan-ketentuan-Nya, niscaya Allah memasukannya ke dalam api neraka sedang ia kekal di dalamnya; dan baginya siksa yang menghinakan”  ~ QS (4) An Nisaa’ : 13-14 ~
----------------------------------------------------------------------------------------------------
 “Demi Kitab (Al Qur’an) yang menjelaskan, Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi 1370) dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan”   ~ QS (44) Ad Dukhaan : 2-3 ~

1370) Malam yang diberkahi ialah malam Al Qur’an pertama kali diturunkan. Di Indonesia umumnya dianggap jatuh pada tanggal 17 Ramadhan
----------------------------------------------------------------------------------------------------
“ Sesungguhnya Al Qur’an ini adalah bacaan yang mulia, pada kitab yang terpelihara (Lauh Mahfuzh), tidak menyentuhnya kecuali hamba-hamba yang disucikan. Diturunkan dari Tuhan semesta alam” ~ QS (56) Al Waaqi’ah : 77-80 ~
----------------------------------------------------------------------------------------------
“[14] Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, maka ia tinggal di antara mereka seribu tahun kurang limapuluh tahun. Maka mereka ditimpa banjir besar, dan mereka adalah orang-orang yang zalim
[15] Maka Kami selamatkan Nuh dan penumpang-penumpang bahtera itu dan Kami jadikan peristiwa itu pelajaran bagi semua umat manusia” ~ QS (29) Al ‘Ankabuut : 14-15~
--------------------------------------------------------------------------------------
Disarikan oleh H. R. Mimuk Bambang Irawan - Jakasampurna, Jum’at, 16 Juni 2017 

No comments:

Post a Comment