Wednesday, September 23, 2015

BADAI MAKKAH

BADAI MAKKAH


Makkah - Sore di Masjidil Haram tidak seperti hari biasanya. Awan gelap menaungi wilayah Tanah Suci tempat umat Islam menunaikan Ibadah haji itu
Angin berhembus semakin kencang, suhu turun perlahan. Burung-burung dara yang biasa beterbangan di sekitar Masjidil Haram beterbangan mencari tempat perlindungan.
Jarak pandang lambat laun berkurang, gedung-gedung yang tadinya terlihat jelas semakin samar terhalang gempuran pasir. Tak ada burung yang terbang, berganti dengan plastik, kardus, bahkan kain yang tertiup angim sampai tinggi.
Orang-orang yang berada di sekitar Masjidil Haram beristighfar dan bertakbir perlahan. Mereka menutupi hidung dan mulut dengan masker atau bahan seadanya.
Angin menerpa tubuh jemaah, seolah mendorong-dorong ke segala arah. Entah berapa kecepatan angin pada saat itu. Tapi kekuatannya mampu membuat teralis besi pembatas jalan bergelimpangan dan plastik merah yanf biasa digunakan untuk menutup jalan terseret ke mana-mana.
Pohon-pohon mengayun ke kiri dan ke kanan. Pengemudi menyalakan lampu dan melambatkan kendaraannya agar tidak terhempas angin.
Badai pasir berlangsung sekitar 30 menit. "Awan gelap Mas. Lampu-lampu di bandara dinyalakan," tutur seorang petugas haji Yahya yang bertugas di Bandara Malik Abdul Aziz Jeddah. 
Badai telah menyebabkan sampah berserakan di mana-mana. Di Bandara Jeddah, jemaah haji Indonesia sempat diungsikan ke dalam bus saat sedang berganti ihram.
Satu penerbangan haji tujuan Jeddah sempat dialihkan ke Madinah. Namun setelah badai selesai, pesawat yang mengangkut jemaah haji asal DKI Jakarta itu melanjutkan perjalanan dan mendarat dengan selamat di Jeddah pada malam hari. (gah/mad)
Semoga semua jamaah haji dpt terhindar dari kesulitan badai pasir dan dapat menjalankan ibadahnya dgn aman selamat Amin ya Rabbal’aalamiin


No comments:

Post a Comment