Monday, January 27, 2014

12 AMALAN YANG DIDOAKAN MALAIKAT.

12 AMALAN YANG DIDOAKAN MALAIKAT.


Assalamu’alaikum wa rahmatullah wa barakatuh saudara-saudaraku yang dirahmati Allah Subhaanahu wa ta’ala, terdapat 12 amalan yang didoakan oleh para malaikat:

#1 – Orang yang tidur dalam keadaan bersuci. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda: “Barangsiapa yang tidur dalam keadaan suci, maka malaikat akan bersamanya di dalam pakaiannya. Dia tidak akan bangun hingga malaikat berdoa, “Ya Allah ampunilah hambaMu si Fulan, karena tidur dalam keadaan suci” (Imam Ibnu Hibban meriwayatkan dari Abdullah bin Umar r.a., hadits ini dishahihkan at-Targhib wat Tarhib I/37)

#2 – Orang yang sedang duduk menunggu waktu shalat. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda: “Tidaklah salah seorang di antara kalian yang duduk menunggu shalat, selama ia berada dalam keadaan suci, kecuali para malaikat akan mendoakannya “Ya Allah, ampunilah ia Ya Allah. Sayangilah ia” (Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah r.a, Shahih Muslim no. 469)

#3 – Orang yang berada di shaf barisan paling depan di dalam shalat berjamaah. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda: “Sesungguhnya Allah dan para malaikatNya bershalawat kepada (orang-orang) yang berada pada shaf-shaf terdepan” (Imam Abu Dawud (dan Ibnu Khuzaimah) dari Barra’ bin ‘Azib r.a, hadits ini shahih Sunan Abi Dawud I/130)

#4 – Orang-orang yang menyambung shaf pada shalat berjamaah (tidak membiarkan kekosongan di dalam shaf). Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda: “Sesungguhnya Allah dan para malaikat selalu bershalawat kepada orang-orang yang menyambung shaf-shaf. (Para Imam, yaitu Ahmad, Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban dan Al Hakim meriwayatkan dari Aisyah r.a, hadits ini dishahihkan Shahih at-Targhib wat Tarhib (I/272)

#5 – Para malaikat mengucapkan ‘Aamiin’ ketika seorang imam selesai membaca Al Fatihah.  Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda: “Jika seorang imam membaca ‘gharil maghdhuubi ‘alaihim waladh dhaalin., maka ucapkanlah oleh kalian ‘Aamiin’, karena barangsiapa ucapannya itu bertepatan dengan ucapan malaikat, maka ia akan diampuni dosanya yang masa lalu” (Imam Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah r.a, Shahih Bukhari no 782)

#6 – Orang yang duduk di tempat shalatnya setelah melakukan shalat. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda: ”Para malaikat akan selalu bershalawat kepada salah satu di antara kalian selama ia ada di dalam tempat shalat di mana ia melakukan shalat, selama ia belum batal wudhunya, (para malaikat) berkata ‘Ya Allah ampunilah dan sayangilah dia’” (Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah, Ali Musnad no. 8106, Syaikh Ahmad Syakir menshahihkan hadits ini)

#7 – Orang-orang yang melakukan shalat shubuh dan ‘ashar secara berjamaah. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda: “Para malaikat berkumpul pada saat shalat shubuh lalu para malaikat (yang menyertai hamba) pada malam hari (yang sudah bertugas malam hari hingga shubuh naik ke langit), dan malaikat yang ditugaskan siang hari tetap tinggal.

Kemudian mereka berkumpul lagi pada waktu shalat ‘ashar dan malaikat yang ditugaskan pada siang hari (hingga shalat ‘ashar) naik (ke langit), sedangkan malaikat yang bertugas pada malam hari tetap tinggal, lalu Allah bertanya kepada mereka. ‘Bagaimana kalian meninggalkan hambaKu?’ Mereka menjawab, ‘Kami dating sedangkan mereka sedang melakukan shalat, maka ampunilah mereka pada hari kiamat’ (Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah r.a, Al Musnad no. 9140, hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Ahmad Syakir)

#8 – Orang yang mendoakan suadaranya tanpa sepengetahuan orang yang didoakan. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda: “Doa seorang muslim untuk saudaranya yang dilakukan tanpa sepengetahuan orang yang didoakannya adalah doa yang akan dikabulkan. Pada kepalanya ada seorang malaikat yang menjadi wakil baginya, setiap kali ia berdoa untuk saudaranya dengan sebuah kebaikan, maka malaikat tersebut berkata ‘Aamiin’ dan engkaupun mendapatkan apa yang ia dapatkan” (Diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Ummud Darda’ r.a, Shahih Muslim no. 2733)

#9 – Orang-orang yang berinfaq. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda: “Tidak satu haripun di mana pagi harinya seorang hamba ada padanya kecuali 2 malaikat turun kepadanya, salah satu di antara keduanya berkata, ‘Ya Allah, berikanlah ganti bagi orang yang berinfaq’ dan lainnya berkata ‘Ya Allah hancurkanlah harta orang yang pelit’ (Imam Bukhari Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah r.a, Shahih Bukhari no. 1442 dan Shahih Muslim no. 1010)

#10 – Orang yang sedang makan sahur. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda: “Sesungguhnya Allah dan para malaikatNya bershalawat kepada orang-orang yang sedang makan sahur” (Imam Ibnu Hibban dan Imam Ath-Thabrani meriwayatkan dari Abdullah bin Umar r.a, hadits ini Shahih At Targhib wat Tarhib I/519)

#11 – Orang yang sedang menjenguk orang sakit. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda: “Tidaklah seorang mukmin menjenguk saudaranya kecuali Allah akan mengutus 70.000 malaikat untuknya yang bershalawat kepadanya di waktu siang kapan saja hingga sore dan di waktu malam kapan saja hingga shubuh” (Imam Ahmad meriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib r.a, Al Musnad no. 754, Syaikh Ahmad Syakir berkomentar, “sanadnya shahih”)

#12 – Seseorang yang sedang mengajarkan kebaikan kepada orang lain. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda: “Keutamaan seorang alim atas seorang ahli ibadah bagaikan keutamaanku atas seorang yang paling rendah di antara kalian. Sesungguhnya penghuni langit dan bumi, bahkan semut yang dalam lubangnya dan bahkan ikan, semuanya bershalawat kepada orang yang mengajarkan kebaikan kepada orang lain” (Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dari Abu UmamahAl Bahily r.a, dishahihkan Kitab Shahih At Tirmidzi II/343)

Semoga bermanfaat. Bila dianggap bermanfaat silahkan dibagikan kepada sahabat-sahabat yang lain agar mereka juga memperoleh manfaatnya. Insyaa Allah.  

Wassalam, Mimuk Bambang Irawan

Jakarta, 27 Januari 2014 

Monday, January 13, 2014

7 GOLONGAN YANG DINAUNGI ALLAH DI PADANG MAHSYAR.

7 GOLONGAN YANG DINAUNGI ALLAH DI PADANG MAHSYAR.


Assalamu’alaikum wa rahmatullah wa barakatuh saudara-saudaraku yang dirahmati Allah Subhaanahu wa ta’ala,

Dari Abu Hurairah r.a, Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda: “Ada tujuh golongan yang akan mendapat naungan Allah pada hari yang tidak ada naungan kecuali naunganNya:

#1 – Pemimpin yang adil mengikuti Al-Qur’an, yaitu syari’at Islam seperti dicontohkan oleh sunnah Rasulullah saw, para sahabat, yaitu khilafah. (di mana maslahatnya menyelamatkan moral, kerusakan dan terhindar dari maksiat yang meluas. Setiap yang di amanahkan sebagai pemimpin, baik rumah tangga sampai dunia, wajib mengikuti Kitabullah dan Sunnah)

#2 – Pemuda yang tumbuh di atas kebiasaan beribadah kepada Rabbnya

#3 – Lelaki yang hatinya terpaut dengan masjid, tidak meninggalkan shalat di masjid.

#4 – Dua orang yang saling mencinta karena Allah dan syariatNya. Bukan mencintai atas landasan nilai jahiliyah sebagimana budaya modern sekarang, tetapi apa yang dicontohkan para Rasul dan sahabatnya.

#5 – Lelaki yang diajak (berzina) oleh seorang wanita yang mempunyai kedudukan lagi cantik, lalu dia berkata: ‘Aku takut kepada Allah’ saking takutnya sama Allah, hawa nafsunya bisa dikekang dan menolak ajakan wanita itu

#6 – Orang yang bersedekah dengan sembunyi-sembunyi, hingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfaqkan oleh tangan kanannya. Sedekah tersembunyi dengan ikhlas meredam murkanya Allah.

#7 – Orang yang berdzikir kepada Allah dalam keadaan sendiri hingga kedua matanya basah karena menangis oleh rasa takutnya kepada Allah, serta siksa dan azabNya.

(HR Al Bukhari no. 620 dan Muslim no. 1712)

Semoga bermanfaat

Wassalam, Mimuk Bambang Irawan
Jakarta, 9 Januari 2014

KIAMAT

K I A M A T
Gambaran bagaimana panasnya jika matahari didekatkan pada manusia saat berada di padang Mahsyar


Assalamu’alaikum wa rahmatullah wa barakatuh saudara-saudaraku yang dirahmati Allah Subhaanahu wa ta’ala, kali ini kita akan membahas tentang keadaan manusia dan mahluk lainnya saat berada di padang Mahsyar.

Matahari yang amat besar bukanlah matahari dunia yang telah digulung, pudar cahayanya dan telah hilang yang diperintahkan oleh Allah Subhaanahu wa ta’ala untuk mendekat dan berada di atas kepala hamba-hamba Allah di padang Mahsyar.

Padang Mahsyar tidak diketahui volume dan luasnya, kecuali oleh Allah Subhaanahu wa ta’ala. Itulah yang mampu menampung semua mahluk mulai dari yang awal hingga yang akhir, baik dari bangsa manusia, jin, binatang liar dan burung-burung ditambah dengan bangsa malaikat yang dimuliakan oleh Allah Subhaanahu wa ta’ala

Begitu juga dengan matahari yang berada di atas kepala hamba-hamba Allah yang tidak diketahui volume dan kekuatan lidah api dan panasnya kecuali oleh Allah Subhaanahu wa ta’ala

Manusia tiba ditempat yang ditentukan oleh Allah Subhaanahu wa ta’ala dengan digiring sangat cermat dan teratur seperti terlihat dalam firman Allah Subhaanahu wa ta’ala:

“Setiap orang akan datang bersama (malaikat) penggiring dan (malaikat) saksi” (QS 50 – Qaaf : 21)

Manusia-manusia akan digiring oleh malaikat yang bertugas menggiring mereka ke tempat yang telah ditentukan di padang Mahsyar dan malaikat yang member kesaksianatas semua amal perbuatannya pada hari kiamat. Kemudian Allah Subhaanahu wa ta’ala segera memerintahkan kepada matahari untuk datang dan mendekat dan terus mendekat sampai tempat yang telah ditentukan, yaitu di atas mereka dengan jarak satu mil dari permukaan bumi (padang Mahsyar)

Matahari yang dapat mendidihkan otak manusia – karena suhunya yang sangat tinggi – akan bereaksi dengan tubuh-tubuh manusia yang telah ditetapkan oleh Allah Subhaanahu wa ta’ala atasnya untuk tidak mati

Di sinilah hakekat siksa yang sebenarnya dan benar-benar menyiksa. Meskipun kita menafsirkan, meneliti, atau menjelaskan sejauh mana siksaan tersebut dirasakan, akal kita tidak akan sampai pada hakikat siksaan yang akan diperoleh jiwa dan tubuh manusia dengan matahari di atas kepala mereka dalam jarak yang amat dekat ini.

Manusia mendapatkan banyak tempat berteduh dan menjalani kehidupan yang nyaman dan menyenangkan di dunia. Tetapi, ketika terkena sengatan sinar matahari yang jaraknya dengan bumi mencapai 94 juta mil (bukan satu mil seperti di padang Mahsyar), mereka bisa telah merasakan pusing kepala atau pingsan dan demam hingga kehilangan keseimbangan.

Terkadang anda dapat meilhat bagaimana seseorang menutupi dan melindungi diri mereka dari sengatan matahari dengan tangannya, lalu berlarian menuju tempat yang teduh yang dapat melidunginya dari senagatan opanas matahari tersebut

Dengan begitu ia telah terlindungi dari sengatan sinar matahari yang sangat panas. Tapi apa yang mungkin bisa dilakukan mahluk-mahluk tersebut dengan matahari yang hanya berjarak satu mil di atas kepala mereka?

Jika Allah Subhaanahu wa ta’ala menghendaki, tentunya Dia akan menyiksa mereka dengan melelehkan tubuh mereka kemudian menghidupkan mereka kembali, lalu melelehkan tubuh mereka kembali. Akan tetapi Allah Subhaanahu wa ta’ala memfokuskan siksaan panas yang mengakibatkan mahluk-mahlukNya mengeluarkan keringat berbau busuk dari tubuh mereka yang berdiri di padang Mahsyar.

Banyaknya keringat yang keluar berdasarkan amal perbuatan mereka seperti kekufuran, kemusyrikan dan perbuatan durhaka. Ada yang keringatnya sampai tumit, ada yang sampai lutut, ada yang sampai perut, ada pula yang sampai pada kedua telinga dan mulut, sehingga membenamkan mereka seperti orang yang tenggelam dan hampir mati dalam luapan air keringat.

Dalam mengilustrasikan karakter manusia dalam situasi dan kondisi yang sangat menakutkan, menyakitkan dan mengerikan di padang Mahsyar tersebut.

Al-Miqdad r.a meriwayatkan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda: “Pada hari kiamat nanti matahari akan didekatkan pada mahluk hingga jaraknya mencapai satu mil”. Sulaim bi Amir yang meriwayatkan hadits ini dar Al-Miqdad mengatakan, “Demi Allah, aku tidak mengetahui apa yang dimaksud dengan satu mil tersebut”

Apakah satu mil tersebut ukuran bumi atau sejauh pandangan mata, sehingga manusia akan tenggelam dalam keringat berdasarkan amal perbuatan mereka, ada yang sampai kedua tumitnya, ada yang sampai pada kedua lututnya, dan ada yang benar-benar tenggelam oleh keringatnya. Perawi mengatakan, “Dan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassalam menunjuk mulutnya dengan kedua tangannya” (HR Muslim)

Beginilah kondisi mereka yang akan tenggelam dalam peluh dan keringat hingga peluh dan keringat tersebut membanjir di padang Mahsyar hingga tujuhpuluh hasta sebagaimana diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda: “Pada hari kiamat nanti manusia akan mengeluarkan keringat hingga keringat tersebut mengalir di bumi (padang Mahsyar) sehingga tujuhpuluh hasta, dan keringat tersebut mengekang (membenamkan) mereka hingga mencapai telinga mereka” (HR Bukhari dan Muslim).

Disebutkan bahwa dalam kondisi seperti ini dan sakit yang amat sangat dirasakan oleh manusia, mereka mengharapkan untuk dapat menghindar meskipun harus ke neraka.

Berikut riwayat yang disebutkan Ibnu Jarir Ath-Thabari dalam tafsirnya:

Diriwayatkan dari Al-A’masy dari Kaitsumah dari Ibnu Mas’ud r.a, ia berkata: “Pada hari kiamat nanti bumi akan berubah menjadi api, dan surga yang berada di belakangnya dapat dilihat keseluruhan dengan bintang-bintangnya, dan manusia akan tenggelam dalam keringat atau sampai pada mereka dan mereka tidak sampai pada hisab” (HR Ibnu Jarir). Al-Mundziri mengatakan.”Hadits ini diriwayatkan Thabrani dengan sanad jayyid (baik).

Pertanyaannya: Bagaimana kita bisa diselamatkan dari siksa yang amat sanag pedih seperti itu? Baca:


Semoga bermanfaat

Wassalam, Mimuk Bambang Irawan
Jakarta, 8 Januari 2014 

HADITS TENTANG KEUTAMAAN HARI JUM’AT

HADITS TENTANG KEUTAMAAN HARI JUM’AT


Assalamu’alaikum wa rahmatullah wa barakatuh saudara-saudaraku yang dirahmati Allah Subhaanahu wa ta’ala, berikut beberapa hadits tentang keutamaan hari Jum’at.

Dari Abu Hurairah, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda: “Sebaik-baik hari yang terbit matahari ialah hari Jum’at. Pada hari itu Adam diciptakan dan pada hari itu juga dia dikeluarkan dari surga. Pada Jum’at juga kiamat akan berlaku. Pada hari itu tidaklah seorang yang beriman meminta sesuatu dari pada Allah melainkan akan dikabulkan permintaannya (HR Muslim)

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda: “Sesungguhnya hari Jum’at adalah penghulu segala hari dan hari yang paling besar di sisi Allah Subhaanahu wa ta’ala, yaitu hari yang lebih besar dari pada hari raya Adha dan hari raya Fitrah. Pada hari Jum’at itu terdapat lima kejadian yaitu hari yang dijadikan Adam ‘alaihissalam dan Baginda diturunkan dari surge ke muka bumi, dan pada hari itu juga wafatnya Adam ‘alaihissalam, dan Allah mengkaruniakan satu saat di mana doa-doa dikabulkan, kecuali doa-doa maksiat, dan hari Jum’at juga akan terjadinya hari kiamat” (HR Ibnu Majah)

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda:Tidaklah seseorang muslim itu meninggal dunia pada hari Jum’at atau pada malam Jum’at melainkan Allah menyelamatkanyya dari fitnah kubur (soalan dalam kubur)”  (HR At-Tirmidzi)

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda:Shalat lima waktu, Jum’at ke Jum’at dan Ramadhan ke Ramadhan, semuanya adalah penghapus dosa-dosa di antara kedua-duanya selagi mana dijauhi dosa-dosa besar” (HR Muslim)

Semoga bermanfaat

Wassalam, Mimuk Bambang Irawan

Jakarta, 7 Januari 2014 

10 GOLONGAN YANG SHALATNYA TIDAK DITERIMA

10 GOLONGAN YANG SHALATNYA TIDAK DITERIMA


Assalamu’alaikum wa rahmatullah wa barakatuh saudara-saudaraku yang dirahmati Allah Subhaanahu wa ta’ala,

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda: “Siapa yang memelihara shalat, maka shalat itu petunjuk dan jalan selamat dan barang siapa yang tidak memelihara shalat maka sesungguhnya shalat itu tidak menjadi cahaya dan juga tidak menjadi petunjuk dan jalan selamat baginya”

Terdapat hadits Rasulullah saw juga mengatakan bahwa terdapat 10 golongan manusia yang shalatnya tidak diteima oleh Allah Subhaanahu wa ta’ala yaitu:

  1. Orang lelaki yang shalat sendirian dan tidak membaca sesuatu
  2. Orang lelaki yang mengerjakan shalat tetapi tidak mengeluarkan zakat
  3. Orang lelaki yang minum arak tanpa meninggalkannya (taubat)
  4. Orang lelaki yang menjadi imam padahal orang yang menjadi makmum membencinya
  5. Anak lelaki yang melarikan diri dari rumah tanpa ijin kedua ibu bapaknya
  6. Orang perempuan yang suaminya marah/menegur kepadanya lalu si istri memberontak
  7. Imam atau pemimpin yang sombong dan dzalim serta ankara
  8. Orang perempuan yang tidak menutup auratnya
  9. Orang yang suka makan riba’
  10. Orang shalatnya tidak dapat menahannya dari melakukan perbuatan yang keji dan munkar
(HR Bukhari Muslim) – Kitab Tabyinul Mahaarim

Ya Allah ampuni dosa kami, terimalah amal dan ibadah kami

Semoga bermanfaat

Wassalam, Mimuk Bambang Irawan
Jakarta, 7 Januari 2014 

Tuesday, January 7, 2014

TENTANG MAHRAM WANITA

TENTANG MAHRAM WANITA


Assalamu’alaikum wa rahmatullah wa barakatuh saudara-saudaraku yang dirahmati Allah Subhaanahu wa ta’ala,

Jika ada seorang wanita bertanya: “Siapakah sebenarnya yang merupakan mahram bagiku?” Maka jawabnya: ”Semua laki-laki yang tidak boleh alias haram menikah denganmu selamanya”, dan mereka adalah:

01.Anak lelakimu
02.Cucu laki-lakimu ke bawah dari jalur apapun
03.Ayahmu
04.Kakekmu ke atas dari jalur apapun
05.Saudara laki-laki sekandung
06.Saudara laki-laki seayah
07.Saudara laki-laki seibu
08.Anak laki-laki dari saudara atau saudarimu (sekandung seayah atau seibu, pokoknya si dia itu ponakanmu)
09.Pamanmu dari jalu manapun, baik dari saudara ayah atau saudara ibu
10.Saudara kakekmu dari jalur kakek manapun
11.Suami ibumu atau mantan suami ibumu (mantan suami yang pernah bersetubuh denga ibumu)
12.Anak laki-laki suamimu yang ia bawa atau anak laki-laki dari mantan suamimu
13.Mertuamu (baik ayah dia atau kakek ke atas) atau manta mertuamu
14.Menantumu atau mantan menantumu
15.Saudara sesusuanmu dan siapa saja yang jadi mahram saudara sesusuanmu dari nasab dia

Semoga bermanfaat

Wassalam, Mimuk Bambang Irawan

Jakarta, 7 Januari 2014

MAKNA ISLAM

MAKNA ISLAM


Assalamu’alaikum wa rahmatullah wa barakatuh saudara-saudaraku yang dirahmati Allah Subhaanahu wa ta’ala,

Jika kita mendengar kata Islam, maka ada dua pengertian yang dapat kita ambil, yaitu pengertian Islam secara umum dan pengertian Islam secara khusus.

PENGERTIAN ISLAM SECARA UMUM

Pengertian Islam secara umum memiliki makna: berserah diri kepada Allah dengan tauhid dan tunduk serta patuh pada Allah dengan menjalankan ketaatan kepadanya dan berlepas diri dari perbuatan menyekutukan Allah (syirik) dan berlepas diri dari orang-orang yang menyekutukan Allah (musyrikin)

Islam dengan makna umum ini adalah agama seluruh Nabi dan Rosul semenjak nabi Adam ‘alaihi salam. Jadi, jika ditanyakan apa agama Nabi Adam, Nuh, Musa, Isa dan Rosul lainnya, maka jawabannya adalah agama Islam dengan makna Islam secara umum sebagaimana yang telah disebutkan di atas

Demikian juga agama para pengikut Nabi dan Rasul sebelum Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wassalam adalah Islam dengan pengertian di atas. Pengikut para Nabi dan Rasul terdahulu berserah diri kepada Allah dengan tauhid, tunduk dan patuh kepadaNya dengan mengerjakan syariat yang dibawa oleh Nabi dan Rasul yang mereka ikuti, serta berlepas diri dari kesyirikan dan orang-orang yang berbuat syirik.

Agama pengikut Nabi Nuh adalah Islam, agama pengikut Nabi Musa pada jaman beliau adalah Islam, agama pengikut Nabi Isa pada jaman beliau adalah Islam dan demikian pula agama pengikut Nabi Muhammad pada jaman ini adalah Islam

Allah Subhaanahu wa ta’ala berfirman: “Ibrahim bukan seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang Nasrani, akan tetapi dia adalah seorang lurus lagi berserah diri (kepada Allah) dan sekali-kali bukanlah dia termasuk golonngan orang-orang musyrik~ QS 3 – Ali Imran : 67 ~

Allah juga berfirman: “… Dia (Allah) telah menamai kamu sekalian orang-orang muslim dari dahulu …” ~ QS 22 – al-Hajj : 78 ~

PENGERTIAN ISLAM SECARA KHUSUS

Pengertian Islam secara khusus memiliki makna bahwa agama Islam adalah agama yang dibawa oleh Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wassalam, yang mencakup di dalamnya syariat dan seluruh ajaran yang dibawa oleh Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wassalam. Dan inilah makna Islam secara mutlak. Artinya jika disebutkan “Agama Islam” tanpa embel-embel apapun, maka yang dimaksud adalah agama Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wassalam.

Dengan demikian orang-orang yang masih mengikuti ajaran Nabi Nuh, Nabi Musa dan Nabi Isa setelah diutusnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam maka orang-orang ini tidak lagi disebut sebagai muslim yang beragama Islam.

Di samping itu ada pengertian Islam secara bahasa yaitu Istislam yang berarti berserah diri.

Semoga bermanfaat.

Penulis: Abu Fatah Amrullah (Alumni Ma’had Ilmi).
Murojaah: Ustadz Aris Munandar

Wassalam, Mimuk Bambang Irawan

Jakarta, 7 Januari 2014