Friday, June 28, 2013

PASANG SURUTNYA IMAN

Sahabat-sahabatku yang budiman, dalam ibadah haji ada satu ibadah yang disebut tawaf, yaitu gerakan mengelilingi Ka’bah berlawanan dengan jarum jam sebanyak 7 kali. Hakekat dari ibadah ini adalah untuk mempertebal keimanan kita kepada Allah swt. Yang menarik, adalah bagaimanapun kuatnya seseorang, gerakannya tidak merupakan lingkaran yang sempurna.

Artinya jarak terhadap pusat Ka’bah tidak selalu sama. Ada saat dimana kita begitu dekat dengan Ka’bah, tapi tanpa terasa ada kekuatan yang mendorong kita ke pinggir, sehingga kita harus berusaha untuk kembali lagi ketengah. Yang menakjubkan adalah, ada jema’ah yang dengan susah payah dan segala tenaganya harus berusaha mendekat ke Ka’bah, tapi toh tidak berhasil.

Namun ada yang dengan santai bisa mendekat ke Ka’bah, bahkan mencium Hajar Aswad seolah-olah ada yang mendorong atau memberinya jalan. Fenomena tawaf ini lebih jelas lagi kelihatan kalau kita memperhatikan gerakan jema’ah dari lantai tiga Masjidil Haram. Coba kita perhatikan satu jema’ah, maka akan kelihatan gerakannya yang berbentuk lingkaran yang tidak menentu.

Gerakan tawaf ini sama seperti keimanan kita terhadap Allah swt, ada pasang ada surut. Suatu saat begitu khusyuk kita melakukan ibadah. Tapi di lain kesempatan begitu sulit untuk khusyuk dalam sholat, begitu sulit untuk melakukan perintahNya seakan-akan ada tarikan untuk menjauh dariNya.

Ada saat dimana begitu mudah kita titik air mata mendengar lantunan ayat suci Al-Qur’an yang dibaca oleh imam sholat Jum’at. Di waktu yang lain kita tidak merasa apa-apa. Di satu waktu kita bergetar bila mengucapkan asma Allah, tapi dilain waktu tak terasa apa-apa juga. Di satu waktu begitu rajin kita mengikuti pengajian, namun di waktu yang lain timbul kemalasan kita dan sungguh berat untuk berangkat ke tempat pengajian yang letaknya hanya beberapa rumah dari rumah kita. Di satu waktu kita begitu taat mengikuti perintahNya, namun di waktu yang lain kita justru melanggar perintah yang sama. Dulu sholat selalu tepat waktu, sekarang semakin sering kita menunda sholat. Kenapa dulu bisa sekarang jadi berat?

Ini terjadi karena godaan dunia dari hari ke hari semakin berat. Seakan-akan semakin besar kekuatan yang ingin menenggelamkan kita dalam kesibukan dan kenikmatan dunia. Sebagian besar waktu, tenaga dan pikiran kita dipacu untuk mengurus hal-hal non spiritual. Sebagian besar untuk urusan fisik dan materi. Mulai dari kita bangun pagi, setelah sholat beberapa menit, waktu kita habis untuk mengurus keberangkatan kita ke kantor.

Di jalan urusannya juga bisa macam-macam. Syukur-syukur bisa berdzikir sambil nyetir mobil. Sampai di kantor, urusan sudah sepenuhnya tentang kerjaan. Kerja sampai malam, pulang sudah capai, makan, sholat isya’ sebentar, lalu tidur yang bisa lelap sampai esoknya. Suatu rutinitas yang membosankan tapi toh kita kerjakan terus. Kalau demikian adakah waktu kita untuk meningkatkan iman kita? Adakah waktu untuk menyiram iman kita yang semakin gersang karena kurang mendapat siraman rohani?

Jawabannya; ada, kalau kita mau!! Masalahnya adalah kita membiarkan diri kita tenggelam dalam rutinitas seperti itu. Bukankah kita mengenal time manegement, di mana kita bisa mengelola waktu yang sedikit itu untuk berbagai hal yang esensial buat kehidupan kita? Kalau kita mau, sekali lagi, kalau kita mau maka pasti ada waktu dan cara untuk membuat keimanan kita semakin tebal. Siapa suruh kita kerja sampai malam? Siapa suruh anda menunda sholat? Siapa suruh anda tidak ngaji? Itu kan semua berasal dari hati nurani kita sendiri yang enggan melakukan hal yang sebetulnya bisa. Nah jadi usaha pertama adalah meningkatkan kemauan ini. Kemauan untuk mengatur waktu, sehingga ada keseimbangan antara urusan materi dan spiritual.

Usaha lain untuk membuat iman kita tetap pasang, adalah meng-conditioning tempat kerja kita dengan kemudahan atau setidaknya mengingatkan kita untuk melakukan kegiatan spiritual.

Sediakan sejadah di ruang kerja yang setiap waktu bisa dipakai. Jangan lupa sandal untuk wudhu. Lebih bagus lagi kalau ada Al-Qur’an, Juz-amma dan buku “Bahan Renungan Kalbu” plus ”Sentuhan Kalbu melalui Kultum”-nya Kang Dedet di laci paling atas. Pasang satu panel kecil di dinding ruang kerja yang mengingatkan kita kepada Allah swt., misalnya panel yang berisi Asmaul Husna. Kalau ada radio di ruang kerja, pasanglah stasiun radio yang bernafaskan Islam, karena sekali-sekali ditayangkan terjemahan dan tafsir ayat Al-Qur’an atau hadits yang bermanfaat buat kegiatan kita sehari-hari.

Ikutilah ceramah subuh di berbagai stasiun TV. Kita tinggal pilih mana yang mau di dengar. Di mobilpun kita bisa pasang kaset-kaset atau CD ceramah atau kuliah para ustadz seperti Aa Gym atau Zaenuddin MZ, bahkan lagu qasidah sekarang juga disamping mengandung pesan spiritual yang bermanfaat juga enak untuk dinikmati. Ini semua meng-conditioning kita ke arah spiritualitas.

Keimanan kita bisa mantap dengan terus melakukan dzikrullah dimana dan kapanpun sempat. Mengingat Allah adalah salah satu kunci keimanan kita. Berdzikir akan mendorong kita untuk melakukan ibadah-ibadah lain sesuai perintahNya. Berdzikir juga akan memudahkan kita meluangkan waktu untuk melakukan ibadah-ibadah itu. Tanpa terasa kita akan mengutamakan sholat dan ibadah-ibadah lainnya. Dengan dzikir, kita akan meninggalkan kerja atau rapat sejenak untuk sholat, bilamana memang waktunya telah tiba. Dengan dzikir kita bisa memaksakan untuk menghentikan aktifitas kerja hari itu untuk pergi ke tempat pengajian atau melaksanakan aktifitas spiritual lainnya.

Nah, semuanya itu tergantung dari hati kita. Sekuat apa kemauan hati kita untuk dekat dengan Allah dan menjalankan perintahNya serta menjauhi laranganNya. Sama seperti usaha kita saat bertawaf. Kita perlu usaha yang keras agar bisa dekat dengan Ka’bah dan tidak membiarkan kekuatan lain mendorong kita ketepi. Modalnya sama; kemauan dan tekad yang besar. Sungguh ada untungnya kita proaktif mendekatkan diri kita pada Allah swt, sebagaimana digambarkan dalam hadits dibawah ini:

“Aku selalu menuruti sangkaan hamba-Ku kepada-Ku. Dan Aku selalu menyertainya ketika ia berdzikir kepada-Ku. Dan jika ia ingat kepada-Ku di dalam jiwanya, maka Akupun mengingatnya di dalam Zat-Ku. Dan jika ia ingat kepada-Ku di tempat yang ramai, Akupun mengingatnya di tempat ramai yang lebih baik daripadanya. Jika ia mendekat kepada-Ku sejengkal, Akupun akan mendekat kepadanya sehasta. Jika ia mendekat kepada-Ku sehasta, maka Akupun akan mendekat kepadanya satu depa. Dan jika ia datang kepada-Ku dengan berjalan, Akupun akan datang kepadanya dengan berlari cepat.” ~ Hadits Qudsi ~

Semoga kita senantiasa menjadi orang yang beriman mantap. Aamiin ya Rabbal’aalamiin.

Kepustakaan: 1. Al-Qur’an, 2. Bahan Renungan Kang Dedet
Filename: THINK53-Pasang surutnya iman - Jkt, 06/01/2002, Re-edited: 8 September 2009, Ramadhan 1430 H - Copyright 2009 © Bambang Irawan

Tuesday, June 25, 2013

SAD AND WONDERFUL

SAD AND WONDERFUL – NAPAK TILAS KEZALIMAN MANUSIA ATAS MANUSIA DI BUMI PAPUA.


Saudara-saudaraku yang di rahmati Allah Subhaanahu wa ta’ala, pada waktu field visit ke Papua 14 tahun yang silam (20/07/99), saya singgah di kota Biak. Kota biak terletak di satu pulau yang strategis di teluk Cenderawasih yang terletak pada “bahu” Papua. Semasa Perang Dunia II, pulau Biak menjadi ajang pertempuran maha hebat antara Jepang yang mempertahankan pulau itu melawan Sekutu Amerika yang menggempur pulau itu agar Jepang mundur dari situ.

Pulau Biak sebetulnya adalah pulau karang yang memiliki banyak gua dengan ukuran yang menakjubkan, sehingga satu gua bisa dihuni oleh 5.000 sampa 10.000 orang. Dalam gua-gua inilah tentara Jepang membangun basis pertahanannya. Di bagian timur pulau, ada gua terbesar yang dijadikan rumah sakit dan diberi nama Gua Lima Kamar. Di sinilah prajurit Jepang yang terluka di rawat.

Dari luar seakan tidak tampak adanya kehidupan, namun di bawah tanah, dalam gua-gua itu tentara Jepang mengintai dan siap menembak jatuh pesawat tempur Sekutu yang terbang di atas Biak. Banyak pesawat tempur sekutu yang berhasil dirontokkan. Bangkai-bangkai pesawat itu banyak ditemui berserakan di pulau Biak.

Gua Binsari. Di bagian utara pulau ada satu gua yang mengandung riwayat yang menyedihkan sekaligus menakjubkan, sebagaimana dicatat dalam buku tamu oleh seorang turis Amerika pada saat mengunjungi gua itu; It’s sad and wonderful!, tulisnya. Gua itu bernama Gua Binsari.

Setelah Saya mengunjungi tempat ini, maka sungguh tepatlah ungkapan turis itu. Binsari adalah nama desa di mana gua itu berada. Kisah gua Binsari ini memang menyedihkan. Konon tentara Jepang memusatkan pertahanannya di gua ini beberapa saat sebelum mereka kalah. Sebelumnya, tentara Jepang selalu berhasil memukul mundur serangan udara Sekutu, sehingga Sekutu menderita banyak kerugian.

Tentara Sekutu kemudian mengirim mata-mata untuk menyelidiki basis pertahanan Jepang itu, sehingga diketahuilah lokasi gua Binsari ini, lengkap dengan informasi bahwa gua itu “menyimpan” sekitar 3.000 tentara Jepang yang sebagian besar berada dalam keadaan lelah karena pertempuran yang terus menerus.

Tentara Sekutu kemudian menyusun rencana penyerangan besar-besaran. Pada hari H, Sekutu dengan armada tempur udaranya membmbardir gua Binsari, sehingga atap gua itu ambrol dan mengubur 3.000 tentara Jepang yang berlindung dalamnya

Setelah perang usai, sanak keluarga korban, baik Jepang maupun Sekutu yang merasa bahwa salah satu anak, kakak atau ayah mereka gugur dalam medan pertempuran itu, berdatangan untuk ziarah. Ada satu keluarga Amerika yang melihat cincin yang biasa dipakai oleh anak lakinya tersimpan di museum. Mereka berhasil mendapatlkan kembali cinicn kesayangan sang anak, namun tidak memperoleh kembali putra mereka yang telah gugur.

Ada pula sekelompok orang Jepang yang meyakini bahwa anggota keluarganya gugur di situ. Mereka mengumpulkan kerangka-kerangka yang tampak berserakan saat itu, kemudian membakarnya dalam satu upacara keagamaan dan memasang tonggak sebagai tanda peringatan bertuliskan huruf-huruf Kanji Jepang.

Museum Binsari. Di Binsari ada satu kantor sekaligus semacam “museum” yang mengumpulkan barang-barang sisa pertempuran itu. Di museum ini kita dapat melihat senjata dan bahan perbekalan dari kedua belah pihak. Ada botol-botol, sendok, garpu, piring, kaca mata, jam tangan, kancing-kancing baju, lencana, sepatu, pakaian yang telah dirobek peluru, bahkan batu cincin dan uang logam

Perlengkapan perang seperti senapan otomatis, laras panjang dan bayonet, mitralyur, stand-gun, samurai panjang, samurai pendek untuk harakiri, pisau, helm (dengan lubang bekas peluru), jeriken, macam-macam selongsongan peluru, granat tangan , bom yang telah meledak maupun yang belum, semuanya dapat kita temui di museum kecil itu. Dan tentunya semuanya dalam keadaan berkarat.

Sehabis ashar kita sampai di kantor ini. Setalah melihat-lihat museum, tour guide membawa kita ke lokasi gua Binsari yang letaknya kira-kira 50 meter dari kantor itu. Mendekati lokasi gua, terlihat satu tonggak dengan aksara Jepang yang merupakan tempat keluarga Jepang tadi melakukan upacara kremasi sisa tulang belulang korban reruntuhan gua.

Tak jauh dari situ, kita melihat pagar yang membatasi satu lubang besar yang menganga. Lubang yang berdiameter sekitar 25 meter itu adalah atap gua yang runtuh akibat bom dan mengubur ribuan tentara Jepang di bawahnya. Lubang besar itu kira-kira 15 meter dalamnya. Dan di satu sisi kita bisa melihat bagian lain dari gua itu yang masih menjorok jauh ke dalam dengan atap gua yang masih utuh. Di sisi itulah sebenarnya terletak pintu masuk asli ke dalam gua Binsari.

Kitapun berjalan sekitar 25 meter lagi untuk sampai ke pintu masuk gua. Pintu masuk ini merupakan anak tangga yang turun ke dasar gua. Gua itu lembab dengan air yang menetes di sana-sini membuat dasar gua becek dan berlumut. Ukuran luas gua itu kira-kira 2.000 meter persegi. Di beberapa bagian dinding gua terlihat beberapa pintu lorong yang katanya bisa menuju gua lain. Sesampainya ke dasar gua kita berjalan ke arah lubang bekas di bom yang kita lihat tadi.

Berada dalam gua itu sungguh merupakan suasana yang berbeda dan terkesan mencekam. Seolah-olah kita berada di tengah “sesuatu”, ada suatu perasaan aneh. Tepatnya, suatu perasaan menakjubkan. Boleh jadi karena tempat itu merupakan tempat di mana terjadi kezaliman manusia atas manusia dengan segala akibatnya. Apalagi si guide bercerita tentang berbagai kisah ynag mendirikan bulu roma. Tempat-tempat semacam ini bisa saja menjadi tempat yang cocok untuk hunian para jin. Konon, tempat di mana kita berdiri saat itu, masih mengubur ribuan mayat parjurit Jepang yang tertimbun longsoran atap gua itu.

Perang Jepang melawan sekutu dimulai ketika tiba-tiba Jepang menjadi bangsa agressor. Jepang menjadi setan yang berambisi menguasai dunia, sehingga wilayah Asia Pasifik sempat takluk di bawah Jepang. Untuk mengimbangi agresi ini, Amerika membentuk pasukan sekutu untuk menjadi “polisi dunia” dan menghentikan kekejaman Jepang dengan pasukan jibakunya.

Adi tentu tahu akhir dari perang Asia Pasifik Raya ini. Amerika menjatuhkan bom atom pertama di Hiroshima dan Nagasaki. Bom yang jauh lebih hebat dari bom yang meledak di gua Binsari. Perang telah usai, namun meninggalkan jutaan orang yang menjadi korban, baik yang mati maupun yang masih hidup dal penderitaan karena cacat dan dampak radioaktif bom atom itu. Belum lagi yang mengalami trauma psikologis. Itulah kekerasan manusia atas manusia.

Sahabat-sahabatku yang baik, kunjungan ke gua Binsari memang mengingatkan saya betapa bisa kejamnya manusia atas golongan manusia lain. Bukankah semuanya adalah mahluk yang diciptakan Allah dengan demikian sempurna dibanding mahluk lainnya? Padahal yang diperjuangkan dengan darah dan nyawa adalah prinsip masing-masing tentang kebenaran ciptaan manusia yang belum tentu benar di mata Allah.

Allah telah berfirman bahwa kita diciptakan bersuku-suku dan berbangsa-bangsa supaya saling mengenal (QS 49 - Al-Hujuraat:13) dan memperoleh manfaat dari hubungan itu bagi kedua belah pihak. Mengapa harus saling memerangi? Mengapa harus dengan kezaliman? Dan mengapa ini terus terjadi di berbagai belahan dunia sampai saat ini..

Kekerasan masih terjadi di Ambon. Dalam perjalanan saya pulang dari Biak, aaya sempat transit di Ambon dan mendapat khabar bahwa kerusuhan di kota Ambon tengah berlangsung dengan beberapa puluh korban jiwa. Dan Aceh yang terus diterpa kekerasan manusia atas manusia, bahkan antara sesama muslim. Terakhir, Timor Timur yang menjadi ajang pembantaian orang Timor Timur yang sebagian besar tak berdosa oleh para oknum tentara Indonesia yang melakukan operasi bumi hangus.

Coba kita renungkan firman Allah berikut:

“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan tangan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)” ~ QS 30 - Ar-Ruum : 41 ~

Ya, kita diingatkan Allah, bahwa kita sekarang ini sudah jauh melenceng dari ajaran-ajaran Islam dengan terus menerus memamerkan kemurtadan terhadap Allah. Kita yang masih bertaqwa kiranya perlu dan harus mengajak saudara-saudara kita untuk kembali kepada kebenaran dan kebaikan. Bukankah saling mengingatkan tentang kebenaran dan kebaikan itu diwajibkan oleh Islam?

Monday, June 24, 2013

KISAH DAJJAL – Bagian 4

CARA MENGHINDARI MALAPETAKA DAJJAL

Para ahli yang bersifat Dajjal kelihatannya saja telah berhasil menciptakan teknologi yang bermanfaat, namun malapetaka yang lebih besar telah menghadang, seperti terbukanya lapisan ozon di kutub bumi yang menyebabkan efek rumah kaca, perubahan iklim yang menyebabkan gejala El Nino dan La Nina, serangan hama tanaman banjir, kebakaran hutan dan musibah-musibah lainnya. Sungguh malapetaka bagi manusia. Allah berfirman:

“Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya dan Allah membiarkannya sesat berdasarkan ilmu-Nya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya? Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat)? Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?~ Al-Yaatsiyah : 23 ~

Sebagai muslim yang bertaqwa dan hanya taat kepadaNya, tak perlu kita menghadapi semua malapetaka ini dengan hati yang gundah. Nabi Muhammad saw telah memberikan arahan tentang bagaimana kita harus menghadapi Dajjal-dajjal dimuka bumi.

Pertama, kita harus menyiapkan mental kita sendiri terlebih dahulu. Hindari kekaguman terhadap hasil teknologi manusia sebesar apapun canggihnya, karena teknologi Allah jauh lebih canggih. Kekaguman akan membuat kita lengah dan tenggelam dalam perangkap Dajjal yang menjauhkan kita dariNya. Bila kita sendiri adalah seorang teknolog muslim, maka ingatlah bahwa kepandaian kita menerapkan teknologi bukanlah apa-apa dibanding dengan teknologi Allah swt.

Kita baru sebatas bisa menguak misteri sebagian kecil dari sunatullah yang Maha Luas itu. Adalah fakta bahwa disekitar kita masih banyak lagi sunatullah yang sama sekali belum kita pahami hakekat dan manfaatnya. Orang yang lebih pandai dan lebih menguasai ilmu pengetahuan dibanding yang lainnya adalah karena karunia Allah juga berupa kesempatan untuk meraih ilmu sebanyak-banyaknya. Orang yang demikian haruslah tetap beriman kepada Allah. Allah swt berfirman:

“Dan Dialah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan Dia meninggikan sebagian kamuatas sebagian (yang lain) beberapa derajat, untuk mengujimu tentang apa yang diberikanNya kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu amat cepat siksaanNya dan sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” ~ Al-An’aam : 165 ~

Orang berilmu tinggi yang selalu ingat Allah akan terhindar dari proses pen-Dajjal-an dirinya, sehingga ia benar-benar bermanfaat untuk masyarakat luas dan menghilangkan peluang terjadinya pen-zaliman atas orang-orang yang lemah.

Kedua, sesuai petunjuk Nabi Muhammad saw dimana beliau bersabda: “….setiap orang menjadi penolong bagi dirinya sendiri untuk mengalahkan musuhnya. Allah adalah penggantiku bagi setiap Muslim”, maka jalan yang terbaik dalam menghadapi keadaan serba kacau yang penuh malapetaka ialah makin meningkatkan iman dan taqwa kita kepada Allah SWT. Orang yang beriman dan berserah diri kepadaNya pasti akan dilindungiNya seperti firmanNya:

“Barangsiapa mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak pula mereka bersedih hati” ~ Al-Baqarah : 38 ~

“Barangsiapa yang menyerahkan diri kepada Allah, sedang ia berbuat kebajikan, maka baginya pahala di sisi Tuhannya dan tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih hati” ~ Al-Baqarah : 112 ~

“…..Dan barangsiapa menyerahkan dirinya kepada Allah, sedangkan ia orang yang berbuat kebaikan, maka sesungguhnya ia telah berpegang pada buhul tali kokoh. Dan hanya kepada Allah lah kesudahan segala urusan ~ Lukman : 22 ~        

Jadi, inti dari seruan Nabi saw dalam menghadapi ancaman Dajjal adalah memperbanyak dan memperbanyak lagi amal saleh sesuai petunjukNya. Hanya mereka yang benar-benar mengamalkan ajaran Nabi Muhammad saw dalam Al-Qur’anul Karim akan terhindar dari Dajjal. Siapa takut……..?!

Kisah Dajjal bagian 4 ini merupakan tulisan terakhir dari empat tulisan bersambung. Silahkan klik kisah-kisah lainnya

KISAH DAJJAL – Bagian 3

DAJJAL DAN MASA KINI

Kisah Dajjal yang diceritakan dalam kisah sebelumnya, yang disimpulkan oleh si pengarang dari berbagai ayat-ayat suci Al-Qur’an, kumpulan Hadits Nabi serta manuskrip-manuskrip kuno dari berbagai penjuru dunia, sungguh merupakan kisah yang menakjubkan sekaligus menakutkan. Kisah yang sungguh sulit di cerna oleh mata akal manusia. Oleh karenanya kisah Dajjal itu, haruslah kita lihat dengan mata hati.

Dajjal adalah simbol dari kemusyrikan yang dicirikan dengan sifat sombongnya yang luar biasa, mempertuhankan hawa nafsunya serta merasa paling berkuasa di dunia. Dajjal adalah simbolisasi dari kemurtadan terhadap Allah SWT karena penguasaan ilmu tanpa iman. Dajjal adalah suatu contoh betapa berbahayanya Ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) di tangan orang tak beriman yang membanggakan kepandaian dirinya.

Produk-produk high-tech yang dihasilkannya sepertinya bermanfaat bagi manusia tapi pada satu saat terbukti justru mencelakakan manusia. Hal ini benar-benar sedang terjadi dalam kehidupan kita. Percepatan teknologi komunikasi mengakibatkan penyebaran berita yang makin cepat keseluruh dunia. Celakanya, berita-berita yang tersebar sebagian besar merupakan sumber fitnah dan memudarkan ahlak manusia.

Berkat teknologi komunikasi di bidang keuangan dan perbankan yang demikian cepat, maka krisis ekonomi menjalar cepat bak penyakit mematikan dari satu negara ke negara lain. Dajjal di bidang ekonomi dengan mata uang dolarnya, mencoba melalap mata-mata uang dunia lainnya seperti rupiah, peso, baht, ringgit, yuan bahkan yen yang terkenal tangguh. Kita melihat akibatnya, hampir separuh dari masyarakat di negara-negara itu jatuh miskin. Menurut para ahli, dalam waktu dekat Dajjal akan “mengkhianati” dolar dan menggunakan euro (mata uang Eropa) untuk melalap ekonomi dunia. Pada waktu itu diperkirakan ekonomi akan ambruk.

Tahun 2000 nanti, manusia dihadapkan pada masalah besar yang ditimbulkan oleh kemajuan teknologi komputer, The Millenium Bug atau si Y2K Bug. Karena “kejeniusan” para ahli komputer, untuk menghemat tempat, maka bagi penyebutan tahun disepakati untuk menggunakan angka 2 digit. Angka 98 untuk tahun 1998 dan angka 99 untuk tahun 1999 dst. Pada tahun 2000, dua digit terakhir adalah 00. Namun komputer akan jadi bingung mengintepretasikannya, karena 00 bisa berarti tahun 1900, 1800, 2100 atau tahun berapa saja yang dua digit terakhirnya adalah 00. Apa yang akan terjadi? Kekacauan yang luar biasa.

Pada tanggal 1 Januari tahun 2000 jam 00:00, satelit komunikasi diangkasa yang mempunyai macam-macam fungsi akan kehilangan arah dan saling bertabrakan dan menghancurkan sistim komunikasi diseluruh dunia. Pesawat jet Boeing 747 yang memiliki sedikitnya 60 komputer dalam sistem pengoperasiannya akan kacau, sehingga bisa mencelakakan para penumpangnya karena sekonyong-konyong mesin mati.

Sistim perbankan yang menggunakan komputer akan kacau. Di Amerika yang 80 juta pensiunannya menerima cek dari bank tiba-tiba namanya akan terhapus dari komputer, sehingga tidak ada lagi cek yang dikeluarkan atas namanya. Para penabung tiba-tiba akan melihat dalam rekeningnya bahwa saldonya nol. Para kreditur sekonyong-konyong mendapat teguran karena saldo kreditnya menjadi berlipat ganda.

Belum lagi urusan administrasi lainnya yang mengandalkan komputer, seperti akte kelahiran, pernikahan dan kematian. Si A yang sudah berusia 30 tahun dinyatakan belum lahir dalam komputer, si B yang menikah 2 tahun lalu tercatat sebagai bujangan dan tak mendapat tunjangan apapun, si C yang sudah mati 50 tahun lalu, tahun 2000 bisa dinyatakan lahir kembali. Itulah Dajjal teknologi komputer.

Semua tampak demikian mudah dan cepat, sehingga mengagumkan kita semua, namun di belakangnya menunggu malapetaka yang siap menerkam. Belum lagi perkembangan teknologi yang berhubungan dengan sistim ekologi, seperti penambangan, kehutanan dan pertanian.

Bersambung …..

Kisah Dajjal bagian 3 ini merupakan satu dari empat tulisan bersambung. Silahkan klik kisah-kisah lainnya

- KISAH DAJJAL - Bagian 4 : Cara Menghindari Malapetaka Dajjal
- KISAH DAJJAL - Bagian 1 : Siapa Dajjal Itu?
- KISAH DAJJAL - Bagian 2 : Pengembaraan Dajjal.

KISAH DAJJAL - Bagian 2

PENGEMBARAAN DAJJAL

Dajjal seperti Iblis, ia menyaksikan jaman demi jaman. Kisah pertemuannya dengan Nabi Musa (Thaha; 83-98) memberikan petunjuk bahwa kematiannya ditunda Allah sampai akhir jaman. Musa membiarkannya pergi, padahal Nabi Musa sudah pada posisi untuk membunuhnya karena kesalahan Dajjal yang teramat sangat, yaitu menciptakan tuhan lain bagi Bani Israil selain Allah.

Pertemuan kedua dengan seorang nabi ialah dengan Isa Al-Masih. Kembali Allah, melalui Nabi Isa, memberikan kesempatan untuk beriman kepada Masih ar-Rabb. Dajjal membangkang dan malah menuduh Nabi Isa sebagai tukang sihir yang dipengaruhi setan. Selesai pertemuannya dengan Nabi Isa ia bertekad akan mencuri nama dan gelarannya di kemudian hari.

Setelah itu Dajjal mengembara dan terus terobsesi untuk menguasai dunia. Pada saat kelahiran Muhammad saw, Dajjal ditawan - atas perintah Allah - di pulau asalnya. Binatang aneh yang mendiami pulau itu sejak kelahiran Dajjal, bersama dengan duapuluh orang yang “berwajah seperti matahari yang bersinar dan bercahaya dengan tubuh yang tinggi melebihi pohon-pohon yang tinggi” mengikatnya dengan rantai ke tembok gua yang kokoh.

Binatang aneh itu berkata: “Wahai Dajjal, masa depan, dewa kekufuruan dan kejahatan, sekarang engkau berada di zaman penutup para nabi, kekasih Allah, Muhammad saw. Ia telah lahir beberapa hari yang lalu ketika engkau berada ditengah lautan seraya melalaikan ketentuan yang berjalan. Engkau berada di penghujung akhir jaman di bumi. Janji Allah telah datang masanya. Engkau tidak akan terlepas dari rantai yang membelenggumu kecuali setelah wafatnya kekasih Allah, Muhammad saw yang berpulang ke hadirat Yang Maha Tinggi. Tanda telah dekatnya masa keluarmu dari gua adalah hijrahnya Nabi Muhammad saw ke tanah suci Madinah al-Munawwarah setelah orang Arab memeranginya dan mengusir pengikutnya dari Makkah, dan kemenangan atas mereka. Sedangkan tanda keluarmu sebagai orang sombong di dunia adalah terputusnya pohon kurma Baisan, berkurangnya air danau Thabary, keringnya mata air Zughar, dan banyak terjadi gempa bumi dahsyat sebelum keluarnya musuhmu yang akan memarahimu.”

Setelah Nabi saw benar-benar wafat Dajjal mengembara ke seantero pelosok dunia. Kolusinya dengan Iblis melahirkan agama-agama setan yang makin banyak pengikutnya dari hari kehari. Hal ini terjadi karena ia memiliki kemampuan memainkan kebohongan yang luar biasa, sampai ia berani memerankan tuhan dengan menunjukkan keajaiban yang menakjubkan.

Ia menguasai teknologi seratus atau duaratus tahun  kedepan. Teori nuklir telah dikuasai sejak beberapa abad yang lalu, menjadikan manusia jauh ketinggalan dibanding kejeniusannya. Pengetahuannya yang komprehensif kini tidak dipahami manusia. Di sisi yang lain, pengetahuan dan keluasan pemahamannya tentang eksistensi Allah tidak mencapai setetes dari lautan ilmu nabi atau rasul Allah, atau wali dari hamba-hamba Allah yang saleh.

Dalam menjalankan kegiatannya, ia bersembunyi dan bermarkas di segitiga Bermuda -daerah yang merupakan pertemuan antara arus panas dan dingin - yang dicita-citakannya menjadi pusat kerajaannnya di muka bumi. Karena sifat pengecutnya ia mengirim orang-orang kepercayaannya tersebar keseluruh dunia dan menaburkan benih-benih dosa dan malapetaka bagi umat manusia.

Proyek-proyek keji seperti peperangan, pembunuhan dan pembantaian umat serta pemberontakan dan perpecahan berbagai bangsa merupakan spesialisasinya yang diyakini selalu melibatkan Dajjal dalamnya. Dajjal memang benar-benar merupakan fitnah (dosa) yang menakutkan.

Fenomena-fenomena yang belum terpecahkan seperti Misteri Segitiga Bermuda dan Piring Terbang (UFO) adalah fenomena yang menunjukkan adanya keterlibatan Dajjal. Kehidupan Dajjal sejak abad ke-17M sampai abad ke-20M dan memasuki abad ke 21M, merupakan kehidupan yang penuh pengembaraan, penemuan, pengajaran, perencanaan dan pelaksanaan berbagai kejahatan.

Alkisah, menjelang kiamat nanti Dajjal akan keluar dari persembunyiannya untuk menunjukkan kekuasaannya atas manusia serta membuktikan kehancuran Islam dan kaum Muslim. Saat itulah muncul Imam Mahdi yang memeranginya dan akhirnya ia akan dibunuh oleh Nabi Isa. Wallahu’alam.

Bersambung …..

Kisah Dajjal bagian 2 ini merupakan satu dari empat tulisan bersambung. Silahkan klik kisah-kisah lainnya

- KISAH DAJJAL - Bagian 3 : Dajjal dan Masa Kini
- KISAH DAJJAL - Bagian 4 : Cara Menghindari Malapetaka Dajjal
- KISAH DAJJAL - Bagian 1 : Siapa Dajjal itu?

KISAH DAJJAL – Bagian 1

SIAPA DAJJAL ITU?

Sahabat-sahabatku yang dicintai Allah, kali ini kita bahas kisah yang menarik mengenai Dajjal. Nabi Muhammad saw bersabda: “Wahai sekalian manusia, sesungguhnya tidak ada fitnah dimuka bumi ini - sejak Allah menciptakan Nabi Adam dan keturunannya - yang lebih dahsyat daripada Dajjal. Dan Allah swt. tidak mengutus seorang rasul atau nabipun kecuali ia memperingatkan umatnya terhadap kemunculan Dajjal. Aku adalah Nabi terakhir, dan kalian adalah umat terakhir pula. Dajjal pasti keluar ditengah-tengah kalian. Jika ia keluar sedang aku ada diantara  kalian, maka aku akan mengalahkannya dengan hujjah dan kemampuanku. Jika ia keluar setelah aku tiada, maka setiap orang menjadi penolong bagi dirinya sendiri untuk mengalahkan musuhnya. Allah adalah penggantiku bagi setiap Muslim….” ( Hadits yang diriwayatkan oleh Ibn Majah dalam Musnad-nya Ibn Khuzaimah dan al-Hakim dari Abu Umamah r.a.)

Siapa sebenarnya Dajjal ini, sehingga Allah menitahkan kepada setiap rasul atau nabiNya, mulai dari Nabi Ibrahim sampai Nabi Muhammad Rasulullah s.a.w,  untuk mengingatkan umatnya mewaspadai dan memeranginya?

Penjelasan mengenai sosok dan kisah Dajjal ini dapat ditemukan dalam bukunya Muhammad Isa Dawud berjudul; “Dajjal akan muncul dari segitiga Bermuda”. Dajjal dilukiskan sebagai sosok yang aneh, bermata satu dan memiliki usia berabad-abad, tidak pernah tua seolah usianya berhenti di umur tigapuluhan. Sejak lahirnya di Samirah, seratus tahun sebelum Nabi Musa, masa kecilnya menimbulkan banyak kesedihan dan kesusahan bagi kedua orang tuanya yang hidup ditengah abad penyembahan berhala. Karena hukuman Allah maka Samirah dan kaumnya dihancurkan, kecuali, karena rencanaNya pula, Dajjal yang terselamatkan dari bencana yang kemudian dipelihara oleh Jibril di suatu pulau.

Setelah mengalami gemblengan dari Jibril dengan ajaran mengenai Allah melalui seekor binatang aneh, ia keluar dari pulau itu dan memulai pengembaraannya yang panjang dengan nama Samiri yang diambil dari nama daerah asalnya; Samirah.

Dajjal memiliki pemikiran yang jenius. Berkat pengalaman hidupnya melanglang buana selama berabad-abad itu, ia jadi menguasai seluruh ilmu dan hukum-hukum alam semesta melebihi manusia manapun. Penguasaan ilmu dan teknologi adalah modal baginya untuk memuaskan nafsunya. Kelebihannya ini membuat ia bertekad untuk mewujudkan cita-citanya menjadi tuhan dari alam semesta ini dan menghancurkan semua yang menentangnya, terutama Islam dan kaum Muslim.

Sifat kemurtadannya terhadap Allah SWT. berkembang sejak usia belia. Padahal Allah yang Maha Adil telah memberikannya kesempatan untuk menjadi manusia baik melalui ajaran-ajaran yang disampaikan melalui Jibril. Namun ia memilih mengikuti nafsunya dan berkolusi dengan Iblis untuk menyelewengkan manusia dari ketaatan kepadaNya.

Bersambung …..

Kisah Dajjal bagian 1 ini merupakan satu dari empat tulisan bersambung. Silahkan klik kisah-kisah selanjutnya

- KISAH DAJJAL - Bagian 2 : Pengambaraan Dajjal
- KISAH DAJJAL - Bagian 3 : Dajjal dan Masa Kini
- KISAH DAJJAL - Bagian 4 : Cara Menghindai Malapetaka Dajjal


Sunday, June 23, 2013

TUBUH KITA SETELAH KITA MATI

APA YANG TERJADI PADA TUBUH KITA DI DALAM KUBUR ?

Mungkin ada orang yag tidak suka berbicara tentang kematian. Padahal kematian itu suatu keniscayaan yang akan mendatangi setiap orang. Tulisan ini hanya mengingatkan kepada kita betapa tubuh yang kita banggakan karena kecantikan dan kegantengan, hanyalah seonggok zat yang tak bernilai. Mari kita bahas dengan apa yang terjadi pada jasad seseorang yang telah dimakamkan.

Sesungguhnya mayat di dalam kubur, akan melewati beberapa fase perubahan, dan aku akan menyebutkan secara ringkas beberapa fase tersebut, sejak malam pertama masuk ke kuburan hingga 25 tahun setelahnya. Berikut ini fase tersebut:

# Malam Pertama: #
Di kuburan pembusukan bermula pada daerah perut dan kemaluan. Subhanallah, perut dan kemaluan adalah dua hal terpenting yang anak cucu adam ini saling bergulat dan menjaganya di dunia. Dua hajat, yang karenanya Allah azza wa jalla membuat manusia merugi di dunia akan membusuk pada malam pertamanya di kuburan. Setelah itu, mulailah jasad berubah warna menjadi hijau kehitaman. Setelah berbagai make up, dan alat-alat kecantikan membuatnya memiliki ragam pesona, nanti tubuh manusia hanya akan memiliki satu warna saja.

# Malam Kedua #
Di kuburan, mulailah anggota-anggota­ tubuh membusuk seperti: limpa, hati, paru-paru dan lambung.

# Hari Ketiga #
Di kuburan, mulailah anggota-anggota­ tubuh itu mengeluatkan bau busuk tidak sedap.

# Seminggu Setelahnya #
Wajah mulai tampak membengkak, dua mata, kedua lisan dan pipi.

# Setelah 10 hari #
Tetap terjadi pembusukan pada kali ini pada anggota-anggota­ tubuh tersebut, perut, lambung, limpa..

# Setelah 2 Minggu #
Rambut mulai rontok

# Setelah 15 Hari #
Lalat hijau mulai bisa mencium bau busuk dari jarak 5 km, dan ulat-ulat pun mulai menutupi seluruh tubuhnya

# Setelah 6 Bulan #
Anda tidak akan menemukan kecuali rangka tulang saja.

# Setelah 25 Tahun #
Rangka tubuh ini akan berubah menjadi semacam biji, dan di dalam biji tersebut, anda akan menemukan satu tulang yang sangat kecil disebut ‘ajbudz dzanab (tulang ekor), dari tulang inilah kita akan dibangkitkan oleh Allah azza wa jalla pada hari kiamat.

Saudara-saudara­ku fillah, inilah tubuh yang selama ini kita jaga. Inilah tubuh yang kita berbuat maksiat kepada Allah dengannya. Oleh karena itulah, jangan biarkan umur kita melewati jasad ini sia-sia, karena dia akan mendapatkan apa yang telah kusebutkan kepada Anda.

Aku memohon keteguhan kepada Allah untukku dan untuk Anda sekalian. Ya Allah, Dzat yang membolak-balikk­an hati, tetapkanlah hati kami di atas agama-Mu, ya Allah, jadikanlah kuburan kami sebagai satu taman dari taman-taman sorga, dan jangan jadikan dia sebagai satu lobang dari lobang-lobang api neraka. Aamiin ya Rabbal’aalamiin.(AR)

Semoga bermanfaat bagi kita semua. Amiin. Wallahu A’lam


(Copas dari Yusuf Mansur)

Tuesday, June 4, 2013

ISRA’ MI’RAJ YANG FENOMENAL

"Maha Suci Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnay agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat" ~ QS 17 - Al Israa’:1 ~

Tanggal 27 Rajab 1434 H atau 6 Juni 2013 besok kita memperingati peristiwa penting sekaligus fenomenal bagi ummat Islam yaitu Isra' Mi’raj. Peristiwa ini ditegaskan dalam Al Qur’an surat Al Israa’ di atas. Kita semua tahu bahwa bagi kaum muslim esensi dari persitiwa ini adalah turunnya perintah untuk sholat lima waktu seperti yang kita lakukan sekarang.

Begitu pentingnya perintah shalat ini sampai-sampai Allah mengutus Jibril untuk menjemput Nabi Muhammad shallallahu’alaihi wa sallam guna melaksanakan perjalanan semalam menuju Sidratil Muntaha atau “tempat tertinggi” di mana Muhammad shallallahu’alaihi wa sallam menerima perintah shalat langsung dari Allah Subhaanahu wa ta’ala. Sungguh suatu perjalanan yang prestigious bagi seorang utusan Allah di akhir zaman ini, sekaligus membuktikan bahwa Muhammad Rasulullah adalah yang paling istimewa di antara para rasul lainnya.

Yang perlu kita renungkan kali ini adalah betapa Allah ingin menunjukkan kebesaran-Nya kepada Muhammad dan ummatnya. Ada beberapa ayat dalam Al Qur’an yang berkaitan dengan peristiwa Isra Mi’raj ini, yaitu: An Najm:13-18 dan Al Ma’aarij:3-4;

“Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, (yaitu) di Sidratil Muntaha. Di dekatnya ada surga tempat tinggal, (Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratil Muntaha diliputi sesuatu yang meliputinya. Penglihatannya (Muhammad) tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya. Sesungguhnya dia telah melihat sebagian tanda-tanda (kekuasaan) Tuhannya yang paling besar” ~ QS 53 - An Najm : 13 – 18 ~

“(Yang datang) dari Allah, Yang mempunyai tempat-tempat naik. Malaikat2 dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya limapuluh ribu tahun”
~ QS 70 - Al Ma’aarij: 3- 4 ~

Yang menjadi pertanyaan dan keingin-tahuan para ahli dan ilmuwan adalah di mana sebenarnya Sidratil Muntaha yang disebut sebagai tempat tertinggi itu. Pakar-pakar astronomi maupun para ahli antariksa mencoba mencari jawabnya, namun sampai ini belum juga ketemu.

Ini menunjukkan bahwa betapa pemikiran manusia di jaman modern ini masih sangat terbatas. Alam semesta yang bisa dijangkau secara fisik dengan teknoligi sekarang baru sebatas planet Saturnus yang berhasil dicapai oleh Voyager-2 setelah menjelajahi ruang angkasa selama lebih dari tiga tahun. Seperti kita ketahui, Voyager-2 diluncurkan 20 Agustus 1977 dan mencapai Saturnus 12 November 1980.

Padahal luasnya langit dengan segala obyek yang berada di dalamnya sepertinya tak terbatas jarak dan jumlahnya. Dalam hitungan teknologi manusia, jaraknya bisa berpuluh, beratus bahkan ribuan tahun cahaya.

Kalau kecepatan cahaya besarnya 300.000 km/detik dan merupakan materi dengan kecepatan tertinggi saat ini, maka jarak matahari = 8,3 menit cahaya = 150 juta kilometer! Sedangkan dimensi tatasurya yang dikenal oleh para ilmuwan saat ini jaraknya sekitar 800 menit = 13,3 jam cahaya (hitung sendiri deh kilometernya).

Jarak bintang di langit lebih jauh lagi (atau lebih tinggi lagi), bahkan bintang terdekat dan diketahui saja jaraknya 4,3 tahun cahaya. Sedangkan satu tahun cahaya setara dengan 946.052.973 X 10 pangkat 15 kilometer (susah kan hitungnya?). Bintang yang dekat dan diketahui keberadaannya demikian jauh adanya, apalagi bintang yang lebih jauh dan belum teridentifikasi atau tampak kasat mata dengan teleskop tercanggihpun. Lantas di mana lokasi Sidratil Muntaha sebagai tempat tertinggi itu?

Kalau dalam hitungan awam menggunakan hukum alam yang kita kuasai saat ini, maka perjalanan fisik semalam oleh Muhammad shallallahu’alaihi wa sallam jaraknya hanyalah sebatas tepi tata surya. Lalu, seandainya letak Sidratil Muntaha diasumsikan di situ adanya, ya namanya bukan tempat tertinggi bukan?

Oleh karena itu kita mesti mencari clue yang lain dalam Al Qur’an yang menyatakan bahwa ada perbedaan dimensi waktu antara alam manusia dengan “suatu alam lain”, di mana disebutkan bahwa “di tempat-tempat naik itu satu hari setara dengan limapuluh ribu tahun”. Jadi suatu alam ghaib di atas sana yang belum bisa dijangkau oleh kecanggihan teknologi manusia saat ini.

Jadi, akhirnya kita kembali kepada Al Qur’an yang menyatakan bahwa memang perjalanan malam Muhammad shallallahu’alaihi wa sallam adalah untuk menunjukkan kebesaranNya. Sesungguhnya kita dihadapkan pada 2 pilihan.

Pertama, menjadi seorang yang penasaran karena ilmu yang dimilikinya belum bisa memecahkan misteri Isra' Mi’raj itu dan menganggapnya sebagai sebuah cerita fiksi ilmiah serta belum meyakini kebesara Allah Subhaanahu wa ta’ala sehingga menyangkal keberadaan Sidratil Muntaha.

Kedua, menjadi orang yang beriman kepada Allah Subhaanahu wa ta’ala dan haqqul yakin pada apa yang di firmankanNya dalam Al Qur’an. Sebagai seorang muslim pilihan kedualah yang pasti kita pilih

Akhirnya, kesimpulan yang dapat diambil dari renungan kita kali ini adalah bahwa sesungguhnya ilmunya manusia (science) masih terbatas untuk bisa memahami fenomena seperti Isra’ Mi’raj ini. Oleh karenanya, sebagai orang yang berilmu pendekatan keimanan merupakan pendekatan terbaik. Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar.

Bagaimana pendapat Anda?

Kepustakaan: Al Qur’an, Harian Republika
Filename: THINK48-Isra Mi’raj, Jkt 26/12/2001, Re-edited: 8 September 2009, Ramadhan 1430 H

Copyright 2001 © Bambang Irawan

Saturday, June 1, 2013

FUNGSI DAN KEUTAMAAN SHALAT MALAM

Al Qur’an dan Sunnah Rasulullah SAW banyak membahas fungsi dan keutamaan shalat malam (qiyamul lail). Di antaranya disebutkan di bawah ini:

#1 – Dengan shalat malam, seseorang dapat menggapai kedudukan tinggi dan mulia di sisi Allah Subhaanahu wa ta’ala, seperti firman-Nya:
“Dan pada sebagian malam hari bersembayang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu: mudah-mudahan Tuhan-Mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji” ~ QS 17 – al-Israa’ : 79 ~

#2 – Untuk mendekatkan diri kepada Allah Subhaanahu wa ta’ala dan menghapus dosa-dosa yang pernah dilakukan.
“Lakukanlah shalat malam. Sesungguhnya shalat malam merupakan kesungguhan orang soleh sebelum kamu, dan ia akan mendekatkan kamu kepada Allah serta menghapuskan dosa-dosamu~ HR Salman al-Faris ~

#3 – Bagi mereka yang melakukannya secara berkesinambungan (istiqomah), maka akan dicatat sebagai orang-orang yang baik, serta berhak mendapat balasan kebaikannya dan rahmat dari Allah Subhaanahu wa ta’ala.
“Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa itu berada dalam taman-taman (syurga) dan mata air-mata air, sambil menerima segala pemberian Rabb mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu di dunia adalah orang-orang yang berbuat baik. mereka sedikit sekali tidur di waktu malam dan di akhir-akhir malam mereka memohon ampun (kepada Allah)” ~ QS 51 – adz-Dzaariyaat : 15-18 ~


#4 – Mereka yang melakukan shalat malam akan mendapat pujian dari Allah Subhaanahu wa ta’ala seperti di firmankan-Nya:
“Dan hamba-hamba Tuhan Yang Maka Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan. Dan orang yang melalui malam hari dengan bersujud dan berdiri untuk Tuhan mereka” ~ QS 25 – al-Furqaan : 63-64 ~

#5 – Akan dipersaksikan sebagai orang yang beriman.
“Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya dan mereka selalu berdoa kepada Rabbnya dengan penuh rasa takut dan harap, dan mereka menafkahkan sebagian rizki yang Kami berikan kepada mereka” ~ QS 32 – as-Sajdah : 16 ~

#6 – Shalat qiyamul lail akan membuat furqan (perbedaan) antara mereka yang melakukannya dan yang tidak.
“(Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah: “ Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” Sesungguhnya orang berakallah yang dapat menerima pelajaran” ~ QS 39 – az- Zumar : 9 ~

#7 – Mereka yang melakukannya akan masuk surga dengan damai dan sejahtera.
“Wahai sekalian manusia! Sebarkanlah salam, berikanlah makanan kepada yang berhak, hubungkanlah silaturahim, dan shalatlah di tengah malam ketika orang lain lelap tidur, maka kalian masuk ke dalam syurga dengan penuh kedamaian” ~ HR al-Hakim, Ibnu Majah dan at-Tarmidzi ~


Semoga bermanfaat ....

KEUTAMAAN SHALAT SUBUH

Apabila seseorang mengerjakan shalat subuh, niscaya ia akan mendapati banyak keutamaan. Di antaranya adalah:

#1 -  Salah satu penyebab masuk surga

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
Barang siapa mengerjakan shalat bardain (yaitu shalat subuh dan ashar) maka dia akan masuk surga” ~ HR Bukhari no.574 dan Muslim no. 635 ~

#2 – Salah satu penghalang masuk neraka

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Tidaklah akan masuk neraka orang yang melaksanakan shalat sebelum terbitnya matahari (yaitu shalat subuh) dan shalat sebelum tenggelamnya matahari (yaitu shalat ashar)” ~ HR Muslim no. 634 ~

#3 – Berada dalam jaminan Allah

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Barang siapa yang shalat subuh maka ia berada dalam jaminan Allah. Oleh karena itu jangan sampai Allah menuntut sesuatu kepada kalian dari jaminan-Nya. Karena siapa yang Allah menuntutnya dengan sesuatu dari jaminan-Nya, maka Allah pasti akan menelungkupkannya di atas wajahnya dalam neraka jahanam” ~ HR Muslim no. 163 ~

#4 – Dihitung seperti shalat semalam penuh

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Barang siapa yang shalat Isya berjamaah, maka seolah-olah dia telah shalat malam selama separuh malam. Dan barang siapa yang shalat subuh berjamaah, maka seolah-olah dia telah shalat seluruh malamnya”  ~ HR Muslim no. 656 ~

#5 – Disaksikan para malaikat

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Dan para malaikat malam dan malaikat siang berkumpul pada shalat fajar (subuh) ~ HR Bukharo no. 137 dan Muslim no. 632 ~

Semoga bermanfaat .....


7 MANFAAT DZIKIR

Mengingat Allah (baca: dzikir) merupakan pokok dari rasa sukur. Manfaat yang besar dapat diperoleh dengan mengerjakan amalan ini. Namun, sayang sekali kebanyakan orang melupakan dan melalaikannya. Padahal faedah dzikir banyak sekali, diantaranya:

 #1 – Mendatangkan pertolongan Allah
 Allah ta’ala berfirman (yang artinya): “Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku, niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersykurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (ni’mat)-ku”  ~ QS 2 – al Baqarah : 152 ~

#2 – Mendatangkan ampunan dan pahala besar.
 Allah ta’ala berfirman (yang artinya): “ Lelaki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang
 besar~ QS 33 – al Ahzab : 35 ~

 
#3 – Sebab hidupnya hati
 Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda: “Perumpamaan orang yang mengingat Rabbnya (Allah) dengan orang yang tidak mengingat Rabbnya, seperti perumpamaan orang yang hidup dengan orang yang sudah mati ~ HR Bukhari ~

 
#4 – Mendatangkan ketentraman jiwa
 Allah ta’ala berfirman (yang artinya): ”(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah maka hati akan menjadi tentram~ QS 13 – ar-Ra’d : 28 ~

 
#5 – Jauh dari perangkap setan
 Allah ta’ala berfirman (yang artinya): “Barangsiapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan Yang Maha Pemurah (Al Qur’an), Kami adakan baginya syaitan (yang menyesatkan) maka syaitan itulah menjadi teman yang selalu menyertainya~ QS 43 – AZ-Zukhruf : 36 ~

 
#6 – Jalan menuju keikhlasan
 Allah ta’ala berfirman (yang artinya): “Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat, maka mereka berdiri dengan penuh kemalasan. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia, dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali~ QS 4 – an Nissaa : 142 ~

 
#7 – Perlindungan Allah pada hari kiamat
 Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda: “Ada tujuh golongan yang mendapat naungan Allah pada hari kiamat. Diantaranya adalah seorang lelaki yang mengingat Allah dalam keadaan sepi, kemudian meneteskan air matanya ~ HR Bukhari dan Muslim ~

Dan yang perlu diingat bahwasanya dzikir yang benar adalah yang dilandasi keikhlasan dan dikerjakan dengan mengikuti sunnah Nabi shallallahu’alaihi wa sallam.

Semoga bermanfaat ......

Di-copas dari tautan
Tutik Kuswardaningsih ....