Saturday, January 19, 2013

MUHKAMMAAT DAN MUTASYAABIHAAT

AL QUR’AN TENTANG MUHKAMMAAT DAN MUTASYAABIHAAT


Cara mempelajari Al Qur’an bagaikan menyusun ‘puzzle’.  Kita harus menyusunnya, misal dengan menyusunnya dari sudut-sudutnya dahulu dan pinggir-pinggirnya agar dengan mudah dapat ditemukan dan dapat menyusun yang ditengahnya.  Begitu pula jika kita mempelajari Al Qur’an pahami dahulu yang mudah-mudah dimengerti (muhkammaat), lalu sambil mengamalkannya kemudian kita lanjutkan dengan mencoba mempelajari yang lebih susah (mutasyaabihaat).

Ada 2 jenis ayat-ayat dalam Al Qur’an :
  1. Muhkammaat, yaitu inti/pokok-pokok isi Al Qur’an.
  2. Mutasyaabihaat, yaitu ayat-ayat yang penuh perumpamaan yang memerlukan untuk diartikan lagi.
Allah berfirman:

“Dialah yang menurunkan Kitab (Al Qur’an) kepadamu (Muhammad). Diantaranya ada ayat-ayat yang muhkammaat*), itulah pokok-pokok Kitab (Al Qur’an) dan yang lain mutasyaabihaat **). Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong pada kesesatan, mereka mengikuti yang mutasyabihat untuk mencari-cari fitnah dan untuk mencari-cari takwilnya, padahal tidak ada yang mengetahui takwilnya kecuali Allah. Dan orang-orang yang ilmunya mendalam berkata, ‘Kami beriman kepadanya (Al Qur’an), semuanya dari sisi Tuhan kami. ‘Tidak ada yang dapat mengambil pelajaran kecuali orang yang berakal” ~ QS 3 - Ali Imran : 7 ~

*) Ayat-ayat yang terang dan tegas maksudnya, dapat dipahami dengan mudah.
**) Ayat-ayat yang mengandung beberapa pengertian, sulit dipahami atau hanya Allah yang mengetahui.

Semoga bermanfaat …

10 PERBEDAAN YANG MERUPAKAN SUNATULLAH

10 PERBEDAAN DI ANTARA MANUSIA YANG MERUPAKAN SUNATULLAH

Perbedaan-perbedaan diantara manusia tampaknya sering merupakan sarana untuk saling menghancurkan, saling menghujat penuh dendam kesumat, saling menyalahkan, merasa dirinya paling benar dan mulia, yang seharusnya mampu menjadi rahmat bagi seluruh manusia.

Padahal perbedaan-perbedaan itu merupakan sunatullah. Tujuan adanya perbedaan bukan untuk saling menyakiti tapi untuk disikapi dan diselesaikan dengan cara-cara yang baik dan berada dalam ridho Allah SWT.

Ada 10 perbedaan diantara manusia yang merupakan sunnatullah tersebut, yaitu :

#1 - Perbedaan jenis kelamin, bangsa dan suku yang diciptakan untuk saling kenal mengenal 

“Wahai manusia!  Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal.  Sungguh, yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah oirang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha Teliti” ~ QS 49 – Al Hujuraat : 13 ~

#2 - Perbedaan bahasa dan warna kulit yang merupakan bukti kebesaran Allah yang terdapat pada alam semesta

“Dan diantara tanda-tanda (kebesaran)Nya ialah penciptaan langit dan bumi, perbedaan bahasamu dan warna kulitmu.  Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui” ~ QS 30 – Ar Ruum : 22 ~ 

#3 - Perbedaan pendapat/pemikiran

“Sungguh, kamu benar-benar dalam keadaan berbeda-beda pendapat *) ~
QS 51 – Adz Dzaariyaat : 8 ~ *) Berbeda-bedanya pendapat kaum musyrikin tentang Nabi Muhammad saw dan Al Qur’an.

#4 – Perbedaan dalam usaha/perbuatan/kegiatan

“Sungguh, usahamu memang beraneka macam ~ QS 92 – Al Lail : 4 ~
“Dan sesungguhnya di antara kami (jin) ada yang shaleh dan ada (pula) kebalikannya.  Kami menempuh jalan yang berbeda-beda~ QS 72 – Al Jin : 11 ~

Contoh: Setiap manusia di dalam masyarakat berbeda usaha: ada pedagang, ada pelajar, ada mahasiswa, ada pegawai. Bahkan dalam rumah tangga pun berbeda kegiatan: ada ibu rumah tangga yang sedang memasak, ada anak sedang belajar, ada ayah sedang membaca koran.  Sementara burung, semua sama sedang terbang mencari makan. Ada kambing sedang merumput. Ada ikan sedang berenang. Semua binatang dari masing-masing jenisnya melakukan kegiatan yang sama.

#5 – Perbedaan kemampuan dan kesanggupan

“Katakanlah (Muhammad), ‘Setiap orang berbuat sesuai dengan pembawaannya masing-masing’.  Maka Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang lebih benar jalannya” ~ QS 17 – Al Israa’ : 84 ~

Contoh: Orang yang sudah tua renta, tidak dapat melakukan ritual sholat dengan sempurna.  Namun usahanya itu sesuai dengan kemampuan dan kesanggupannya.  (Orang buta, orang tuli, orang bisu), semua melakukan ibadahnya kepada Allah sesuai dengan kemampuan dan kesanggupannya.

#6 – Perbedaan dalam tingkat perekonomian

“Demikianlah, Kami telah menguji sebagian mereka (orang yang kaya) dengan sebagian yang lain (orang yang miskin), agar mereka (orang yang kaya itu) berkata, ‘Orang-orang semacam inikah di antara kita yang diberi anugerah oleh Allah?’ (Allah berfirman), ‘Tidakkah Allah lebih mengetahui tentang mereka yang bersyukur (kepadaNya)?” ~ QS 6 – Al An’aam : 53 ~

#7 – Perbedaan syariat dan keyakinan

 “Bagi setiap umat telah Kami tetapkan syariat tertentu yang (harus) mereka amalkan, maka tidak sepantasnya mereka berbantahan dengan engkau dalam urusan (syariat) ini, dan serulah (mereka) kepada Tuhanmu. Sungguh, engkau (Muhammad) berada di jalan yang lurus” ~
QS 22 – Al Hajj : 67 ~

#8 - Perbedaan dalam ritual

Setiap mahluk punya cara do’a, tasbih, sembahyang sendiri-sendiri
“Tidakkah engkau (Muhammad) tahu bahwa kepada Allah-lah bertasbih apa yang di langit dan di bumi, dan juga burung yang mengembangkan sayapnyaMasing-masing sungguh telah mengetahui (cara) berdo’a dan bertasbih.  Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan” ~ QS 24 – An Nuur : 41 ~ 

#9 – Perbedaan derajat/kedudukan di mata Allah

Allah menetapkan derajat berbeda-beda (agar supaya kita manusia lebih bijak)
“Dan Dialah yang menjadikan kamu sebagai khalifah-khalifah di bumi dan Dia mengangkat (derajat) sebagian kami di atas yang lain, untuk mengujimu atas (karunia) yang diberikanNya kepadamu.  Sesungguhnya Tuhanmu sangat cepat memberi hukuman dan sungguh, Dia Maha Pengampun, Maha Penyayang” ~ QS 6 - Al An’aam : 165

#10 – Perbedaan dalam paradigma/cara pandang/kiblat

Syareat : kiblat, Hakekat : cara pandang
Bagi tiap-tiap umat ada kiblat (dalam hal ini, hakekatnya: cara pandang) nya sendiri-sendiri
“Dan setiap umat mempunyai kiblat yang dia menghadap kepadanya.  Maka berlomba-lombalah kamu dalam kebaikan.  Dimana saja kamu berada, pasti Allah akan mengumpulkan kamu semuanya.  Sungguh, Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu” ~ QS 2 – Al Bagarah : 148

CARA MENYIKAPI PERBEDAAN

Cara terbaik untuk menyikapi perbedaan adalah dengan mencari petunjuk dalam Al Qur’an, sehingga setiap sikap dan usaha kita menyelesaikan masalah yang timbul karena perbedaan berada dalam ridho Allah SWT.

Cara menyikapi perbedaan yang berada dalam Ridho Allah SWT ini akan dibahas dalam tulisan selanjutnya

Semoga bermanfaat