Sunday, December 29, 2013

31 DESEMBER

31 DESEMBER


Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah Subhaanahu wa ta’ala, sesungguhnya tanggal 31 Desember adalah hari biasa. Hari yang tidak memiliki perbedaan dengan hari lainnya. Hari yang juga terdiri dari 24 jam, tidak lebih tidak kurang. Hari yang juga akan berlalu seperti hari kemarin, kemarin dulu dan hari-hari lainnya. Manusia menciptakan 31 Desember itu sekedar sebagai “tanda waktu” pergantian tahun. Manusia yang menciptakan sistim kalendar untuk membagi waktu agar bisa mengevaluasi berbagai aspek kehidupan.

Namun tanggal 31 di dramatisir demikian rupa sehingga dibuat memiliki makna yang berbeda dengan hari-hari lainnya. Di kantor para pegawai biasanya menganalisa kinerja perusahaan yang tutup bukunya tanggal 31 Desember. Sebelumnya, kira-kira di bulan September mereka sudah mulai menyusun rencana tahunan yang akan dilaksanakan tanggal 1 tahun berikutnya. Suatu hal yang rutin dan lumrah.

Beberapa hari sebelum 31 Desember, para pakar sibuk mengadakan berbagai evaluasi tentang bagaimana kinerja pemerintah; instansi-instansi, lembaga dan aparat, dengan mengeluarkan berbagai statements termasuk harapan-harapan mereka di tahun yang baru. Tanggal 31 malam, Presiden mengadakan pidato tutup tahun untuk menjelaskan berbagai sikap pemerintah terhadap berbagai persoalan bangsa dan negara, serta bagaimana optimismenya menghadapi tahun depan.

Sebelum tanggal 31 juga, para peramal berunjuk gigi dengan mengeluarkan ramalan tahunan mereka yang memprediksi antara lain tentang nasib orang terkenal, musibah, kematian, keberuntungan dan kejadian penting lainnya di tahun mendatang. Beberapa hari sebelum 31 Desember, media cetak dan elektronik menyajikan berbagai kaleidoskop yang mem-“flash-back” berbagai kegiatan penting selama setahun menyangkut politik, ekonomi, olah-raga, berbagai trend dan international issues lainnya. Pokoknya tanggal 31 dibuat demikian penting, seakan-akan besoknya kita akan memasuki suatu dunia yang berbeda.

WAKTU UNTUK MUHASABAH

Kita lihat betapa sebagian besar kita sudah terjebak dalam hal-hal yang sarat dengan keduniawian yang berlebihan. Buat umat muslim yang baik, tanggal 31 Desember merupakan hari yang bisa kita gunakan dengan lebih bermakna bagi kehidupan kita sehari-hari. Hari yang bisa kita gunakan untuk melakukan muhasabah yaitu melakukan perhitungan, evaluasi diri sendiri tentang apa yang telah kita lakukan selama ini.

Kita mengevaluasi sejauh mana kita telah melakukan amal saleh nahi munkar. Seberapa jauh keputusan-keputusan yang telah kita ambil sejalan dengan pedoman hidup kita Al-Qur’an. Kita mengevaluasi seberapa jauh keimanan kita, apakah semakin dekat atau jauh dengan Allah subhaanahu wa ta’ala yang kita cintai. Pendeknya tanggal 31 itu bisa kita gunakan untuk melakukan introspeksi tentang apa yang telah kita jalani selama setahun.

Sebetulnya muhasabah bisa dilakukan secara berkala seperti muhasabah harian setelah sholat isya, mingguan setiap habis sholat Jum’at atau bulanan dan tahunan. Tahunan biasanya kita lakukan dalam bulan Ramadhan, bulan yang penuh rahmat. Muhasabah itu penting kita lakukan karena merupakan aspek kontrol atas perjalanan hidup kita. Dengan cara itu kita selalu punya kesempatan untuk kembali kepada jalan yang di ridhoi-Nya. 

Saudara-saudaraku yang baik hati, masyarakat kita ya seperti itu adanya. Penuh bergelimang dengan keindahan dan kenikmatan dunia. Namun bila kita mau merubahnya, kita mulai dengan diri kita sendiri dulu, lalu keluarga kita; anak-anak dan istri. Kita bukannya dilarang untuk memikirkan dunia, namun pesanNya hanya satu; jangan berlebihan!

“………Dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan” ~Al-An’aam:141~

Mari kita memantabkan keimanan kita untuk menghadapi kehidupan dan godaan dunia yang semakin kuat membahana…. Tak ada yang bisa menyelamatkan kita kecuali berpedoman pada Al-Qur’anul Karim, saru petunjuk jelas dan nyata. Semoga kita bisa mengamalkannya. Aamiin ya Rabbal’aalamiin

Jakarta, 31 Desember 2013
Wassalam © Mimuk Bambang Irawan

CARA RASULULLAH MENJAGA KESEHATAN DIRI

CARA RASULULLAH MENJAGA KESEHATAN DIRI

#1 – Selalu bangun sebelum subuh – Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam mengajak umatnya untuk bangun sebelum subuh untuk melaksanakan shalat sunnah, dan shalat fardhu subuh secara berjamaah.

Hal ini member hikmah yang mendalam, diantaranya mendapat limpahan pahala, kesegaran udara subuh yang baik terutama untuk merawat penyakit paru-paru (tuberculosis) serta memperkuat akal dan fikiran.

#2 – Aktif menjaga kebersihan – Rasulullah senantiasa bersaih dan rapi. Setiap Kamis atau Jum’at Baginda mencuci rambut halus di pipi, memotong kuku, bersikat dan memakai minyak wangi.

“Mandi pada hari Jum’at adalah sangat dituntut bagi setiap orang dewasa. Demikian pula menggosok gigi dan memakai harum-haruman” (HR Muslim)

#3 – Tidak pernah makan berlebihan – Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda: “Kami adalah satu kaum yang tidak makan sebelum lapar dan apabila kami makan tidak terlalu banyak (tidak sampai kekeknyangan” (Muttafaq Alaihi)

Dalam tubuh manusia ada tiga ruang untuk tiga benda: sepertiga untuk udara, sepertiga untuk air dan sepertiga lainnya untuk makanan. Bahkan ada astu pendidikan khusus bagi umat Islam yaitu dengan berpuasa pada Ramadhan dan puasa-puasa sunnah guna menyeimbangkan kesehatan sebagaimana dicontohkan oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wassalam

#4 – Gemar berjalan kaki – Rasulullah berjalan kaki ke masjid, pasar, medan jihad dang mengunjungi rumah sahabat. Apabila berjalan kaki, keringat pasti mengalir, rongga paru terbuka dan berkembang dengan baik, peredaran yang membawa oksigen berjalan lancar. Ini penting untuk mencegah penyakit jantung dan berbagai penyakit lainnya.
  
#5 -  Tidak pemarah – Nasehat Rasulullah, ‘jangan marah’ diulang sampai tiga kali. Ini menunjukkan hakekat dari kesehatan yang terletak pada qalbu. Kekuatan seorang muslim bukanlah terletak pada jasad, tetapi lebih kepada kebersihan jiwa.

Ada terapi yang tepat untuk menahan perasaan marah yaitu dengan mengubah posisi ketika marah. Bila berdiri maka sebaiknya kita duduk, dan apabila sedang duduk maka hendaknya kita berbaring. Lalu membaca ta’awwudz (audzubillah himminnaas syaithon nirrodziim) karena marah adalah akibat perbuatan syaithan. Segeralah mengambil wudhu’ dan lakukan shalat 2 rakaat agar didapat lagi ketenangan serta hilangnya rasa galau di hati

#6 – Optimis dan pantang putus asa – Sikap optimis memberikan pengaruh emosi positif yang amat mendalam bagi kelapangan dan kebesaran jiwa, selain perlu memperbanyak kesabaran, istiqomah, berusaha keras dan senantiasa bertawakal kepada Allah Subhaanahu wa ta’ala

#7 – Tidak pernah iri hati – Bila ingin menjaga ketenangan hati dan kesehatan jiwa, maka sangat perlu kita menjauhkan diri dari sifat iri hati.

Berdoalah: “Ya Allah, bersihkanlah hatiku dari sifat-sifat mazmumah dan hiasilah diriku dengan sifat mahmudah”

#8 – Pemaaf – Pemaaf adalah sifat yang dituntut bila kita ingin mendapat ketentraman hati dan jiwa. Memaafkan orang lain membebaskan diri kita dari belenggu rasa amarah.

Sekiranya kita marah, maka rasa marah ini akan melekat pada hati. Oleh karenanya, jadilah seorang yang pemaaf karena pasti akan sehat lahir bathin.

Sebenarnya masih banyak lagi cara hidup sehat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam. Semoga hati kita semakin dekat dengan Nabi yang amat kita rindukan untuk bertemu dengannya.

Subhaanalllah...

Semoga kita dapat memaksimalkan ibadah-ibadah yang berkaitan dengan kesehatan lahir dan bathin kita sebagaimana di contohkan oleh junjungan kita Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wassalam. Aamiin ya Rabbal’aalamiin

Wassalam, Mimuk Bambang Irawan
Jakarta - Senin, 30 Desember 2013

Thursday, December 19, 2013

PUASA 13 DZULHIJJAH DAN PUASA AYYAMUL BIDH

PUASA PADA 13 DZULHIJJAH DENGAN NIAT PUASA AYYAMUL BIDH 3 HARI


Assalamu’alaikum wa rahmatullah wa barakatuh saudara-saudaraku yang dirahmati Allah Subhaanahu wa ta’ala,

Ada sebuah pertanyaan yang diajukan oleh seorang teman: “Ibuku biasa berpuasa sunnah ayyamul bidh 3 hari di setiap tengah bulan pada tanggal 13, 14 dan 15. Bagaimana hukumnya bila tanggal 13 Dzulhijjah adalah hari Tasyriq seperti tahun 1434 H ini untuk untuk berpuasa. Apakah ibuku harus berpuasa tanggal 13 tersebut, atau cukup berpuasa ayyamul bidh tanggal 14 dan 15 saja untuk bulan Dzulhijjah ini?

Tidak boleh bagi ibumu atau siapapun juga untuk berpuasa tanggal 13 Dzulhijjah karena merupakan hari tasyriq di mana Nabi Shallallahu ‘alaihi wassalam melarang puasa pada hari-hari tasyriq. Beliau bersabda:

Sesungguhnya hari-hari tasyriq adalah hari makan dan minum dan hari berdzikir kepada Allah” (HR Ahmad & Muslim)

Kecuali orang yang tidak mampu menunaikan kewajiban hadyu (sembelihan yang dihadiahkan pada penduduk Makkah) untuk haji tamattu’ atau qorn, maka tidak mengapa dia berpuasa sebagai pengganti hadyu tersebut, sebagaiman di sebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari:

Tidak diperkenankan berpuasa pada hari tasyriq, kecuali bagi orang yang tidak mampu menunaikan hadyu” (HR Bukhari)

Dan dia (ibumu) diperkenankan berpuasa pada tanggal 14, 15 dan jika dia mau silahkan berpuasa pada tanggal 16 Dzulhijjah untuk menyempurnakan puasa ayyamul bidh 3 hari dan yang demikian itu lebih afdol, karena nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wassalam berpesan pada para sahabatnya radiyallahu anhum untuk berpuasa ayyamul bidh 3 hari setiap pertengahan bulannya

Sama saja apakah ayyamul bidh tersebut berbenturan ataupun tidak (seperti kasus di atas), maka jika seorang muslim mau berpuasa pada ayyamul bidh itu lebih afdol.

Diterjemahkanoleh Abu Syeikha dari situs web http://www.binbaz.org.sa/mat/595

Selamat berpuasa ayyamul bidh maupun puasa tasyriq, semoga Allah Subhaanahu wa ta’ala menerima dan melipat-gandakan pahala amalan puasa kita … Aamiin ya Rabbal’aalamiin ....   

Wassalam, Mimuk Bambang Irawan

Jakarta, 10 Oktober 2013 

PUASA ARAFAH

PUASA ARAFAH


Assalamu’alaikum wa rahmatullah wa barakatuh saudara-saudaraku yang dirahmati Allah Subhaanahu wa ta’ala,

Insyaa Allah dalam beberapa hari yang akan datang, para tamu Allah yang sedang berhaji di Tanah Suci akan melaksanakan wukuf di padang Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah, sehari sebelum hari Idul Adha. Sungguh disunnahkan bagi umat Rasulullah yang tidak berwukuf untuk melakukan Puasa Arafah. Inilah dalil-dalil dan keutamaan puasa Arafah

#1 – Meraih syafaat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam karena puasa Arafah adalah kesukaan Rasulullah. Sabda beliau: “Tiada hari dalam setahun aku berpuasa lebih aku sukai dari pada hari Arafah” (HR Baihaqi)

#2 – Penghapus dosa setahun yang lalu bahkan sesudahnya. Nabi Shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda: “Aku berharap kepada Allah agar dihapuskan (dosa) setahun sebelumnya dan setahun sesudahnya” (HR Muslim)

#3 – Saat berpuasa doa sangat mustajab. Nabi Shallallahu’alaihi wassalam bersabda: “Sebaik-baiknya doa adalah doa di hari Arafah” (HR at-Tirmidzi)

#4 – Insyaa Allah dengan taubat yang bersungguh-sungguh dan puasa Arafah, Allah bebaskan dari neraka. Nabi Shallallahu ’alaihi wassalam bersabda: “Di antara hari yang Allah banyak membebaskan seseorang dari Neraka adalah hari Arafah” (HR Muslim)

#5 – Nabi Shallallahu’alaihi wassalam bersabda: “Tidaklah seorang hamba berpuasa sehari di jalan Allah melainkan Allah pasti menjauhkan dirinya dengan puasanya itu dari api neraka selama tujuh puluh tahun” (HR Bukhari Muslim)

Wallahu’alam bissawab

Selamat berpuasa Arafah, semoga Allah Subhaanahu wa ta’ala menerima dan melipat-gandakan pahala amalan puasa Arafah kita … Aamiin ya Rabbal’aalamiin ....   

Wassalam, Mimuk Bambang Irawan
Jakarta, 10 Oktober 2013 

TENTANG AYAT KURSI DAN KEUTAMAANNYA

TENTANG AYAT KURSI DAN KEUTAMAANNYA  
Bismillaahirrahmaanirrahiim, 
Ayat Kursi (bahasa Arab:آية الكرسى ʾāyatul kursī) atau Ayat Singgasana adalah ayat ke-255 dari Surah Al-Baqarah. 
Ayat ini disebutkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Ubay bin Ka'ab sebagai ayat paling agung dalam Al Qur'an. 
Isinya tentang keesaan Tuhan serta kekuasaan Tuhan yang mutlak atas segala sesuatu dan bahwa Ia tidak kesulitan sedikitpun dalam memeliharanya.

Bacaan sesuai terjemahan biasa dari huruf arab ke huruf latin :
ALLAHU LAA ILAAHA ILLA HUWAL HAYYUL QAYYUMU. LAA TA'KHUDZUHUU SINATUW WA LAA NAUUM. 
LAHUU MAA FISSAMAAWAATI WA MAA FIL ARDHI. 
MAN DZAL LADZII YASFA'U 'INDAHUU ILLAA BI IDZNIHI. YA'LAMU MAA BAINA AIDIIHIM WA MAA KHALFAHUM. 
WA LAA YUHITHUUNA BI SYAI-IN MIN 'ILMIHII ILLAA BI MAASYAA-A. WASI'A KURSIYYUHUSSAMAAWAATI WAL ARDHA. 
WA LAA YA-UDHUU HIFZHUHUMAA WAHUWAL 'ALIYYUL AZHIIM.


Bacaan sesuai terjemahan sesuai lafal dari huruf arab ke huruf latin:
ALLOHU LAA ILAAHA ILLA HUWAL HAYYUL QOYYUM. LAA TA'KHUDZUHUU SINATUW WA LAA NAUUM. LAHUU MAA FISSAMAAWAATI WA MAA FIL ARDH. MAN DZAL LADZII YASFA'U 'INDAHUU ILLAA BI IDZNIH. YA'LAMU MAA BAINA AIDIIHIM WA MAA KHOLFAHUM. WA LAA YUHITHUUNA BI SYAI-IN MIN (dengung) 'ILMIHII ILLAA BI MAASYAA-A. WASI'A KURSIYYUHUSSAMAAWAATI WAL ARDH. WA LAA YA-UDHUU HIFZHUHUMAA WAHUWAL 'ALIYYUL AZHIIIM.

Arti atau Terjemahan Ayatul Kursi- Versi Departemen Agama Republik Indonesia (Depag RI)

“ALLAH, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan DIA Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi ALLAH tanpa izin-Nya. 
ALLAH mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu ALLAH melainkan apa yang dikehendaki-Nya. 
Kursi ALLAH meliputi langit dan bumi. Dan ALLAH tidak merasa berat memelihara keduanya, dan ALLAH Maha Tinggi lagi Maha Besar”
(QS 2 - Al-Baqarah : 255)

KEUTAMAAN AYAT KURSI

Salahsatu keistimewaan/mujizat "Ayat Kursi" :
Barangsiapa mengistiqomahkan Ayat Kursi maka dia akan dimuliakan, dihormati, dan disegani oleh orang-orang yang disekitarnya. Di sisi ALLAH tidak diragukan lagi mendapat tempat yang sangat terhormat “.

AYAT DZARWAH { AYAT PALING PUNCAK }

Dzarwah artinya puncak yaitu ujung tertinggi dan sesudahnya tidak ada lagi. Ayat Kursi disebut Ayat paling Puncak karena tidak ada lagi ayat yang lebih tinggi darinya.

Ma’qql bin Yasar berkata, Rasulullah saw bersabda ” Al-Baqarah adalah puncaknya Al-Quran dan puncaknya Al-Baqarah adalah Ayat Kursi. Dalam setiap ayat turun bersamanya 70.000 malaikat dan Ayat Kursi dikeluarkan dari gudang kekayaan ALLAH yang ada dibawah Arsy lalu digabung dengan Surat Al-Baqarah “.

Subhaan'ALLAH … Bagaimana jika 70.000 malaikat tersebut mengaminkan doa orang yang istiqomah dalam membaca Ayat Kursi …? 

Insyaa Allah, semoga bermanfaat

Aamiin ya Rabbal’aalamiin
Semoga bermanfaat

Jakarta, 10 November 2013
Wassalam, © Mimuk Bambang Irawan

PENJELASAN TENTANG HARI TASYRIQ

PENJELASAN TENTANG HARI TASYRIQ 


Waktu haram puasa adalah waktu di mana umat Islam dilarang berpuasa. Hikmahnya adalah ketika semua orang bergembira, seseorang itu perlu turut bersama merayakannya. Hari-hari haram puasa ialah:

  • Hari Raya Idul Fitri (1 Syawal)
  • Hari Raya Idul Adha (10 Dzulhijjah)
  • Hari-hari Tasyriq (11, 12, dan 13 Dzulhijjah)

Selain hari-hari tersebut di atas, ada pula waktu di mana umat Islam dianjurkan untuk tidak berpuasa. Yaitu ketika ada kerabat atau teman yang sedang mengadakan pesta syukuran atau pernikahan. Hukum berpuasa pada hari ini bukan haram melainkan makruh, karena Allah tidak menyukai jika seorang hanya memikirkan kehidupan akhirat saja sementara kehidupan sosialnya (menjaga hubungan dengan kerabat atau masyarakat) ditinggalkan

Hari tasyriq adalah tanggal 11, 12 dan 13 bulan Dzulhijjah. Pada tiga hari itu umat Islam masih dalam suasana perayaan hari Idul Adha sehingga masih diharamkan untuk berpuasa. Namun sebagian pendapat mengatakan bahwa hukumnya makruh, bukan haram. Apalagi mengingat masih ada kemungkinan orang yang tidak mampu membayar dam haji untuk puasa 3 hari selama melakukan ibadah haji.

Sesungguhnya hari itu (tasyriq) adalah ahri makan, minum dan dzukirullah” ( HR Muslim).

Hari Idul Adha dan hari tasyriq adalah hari bersenang-senang untuk menyantap makanan.

Nabi Shallallahu ‘alaihi wassalam mengatakan bahwa Idul Adha dan hari tasyriq adalah hari kaum muslimin untuk menikmati makanan. Beliau bersabda: “Hari-hari tasyriq adalah hari menikmati makanan dan minuman

Pada hari-hari tasyriq terkumpul berbagai macam nikmat badaniyah dengan makan dan minum, dan juga terdapat nikmat qolbiyah (nikmat hati) dengan berdzikir kepada Allah. Sebaik-baik hati adalah sering berdzikir dan bersyukur. Dengan demikian nikmat-nikmat tersebut akan menjadi sempurna. Dengan makan dan minum maka fisik kita diperkuat untuk menyempurnakan ibadah kita kepadaNya.

Subhaanalllah...

Semoga kita dapat memaksimalkan ibadah-ibadah kita di hari-hari tasyriq dan hari-hari sesudahnya. Aamiin ya Rabbal’aalamiin

Wassalam, Mimuk Bambang Irawan
Jakarta - Ahad, 17 November 2013 

BAHAYANYA MEMBUKA AIB SAUDARA

BAHAYANYA MEMBUKA AIB SAUDARA 


Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah Subhhanahu wa ‘ta’ala dan berbahagia di atas hidayah Islam dan sunnah. Hari ini saya akan membahas dua hadits yang bersifat ancaman yang sangat keras bagi manusia yang suka membuka aib saudaranya.

Semoga dua buah hadits yang mulia ini mendapat tempat di hati kita, sehingga mulai hari ini dan seterusnya insyaa Allah kita sibukkanlisan kita untuk sesuatu yang bermanfaat untuk dunia dan akhirat kita. Renungkanlah dan memohon kapada Allah agar dimudahkanNya untuk mengamalkan lisan ini untuk sesuatu yang bermanfaat.

BAHAYA GIBAH

#1 – Mendapat siksa atau azhab yang sangat pedih. Dari Anas bin Malik, bahwasanya Rasululllah bersabda:”Tatkala aku dinaikkan saat Isra’ Mi’raj, aku melewati sekelompok orang yang kuku-kuku mereka dari tembaga. Mereka mencakar wajah dan dada-dada mereka dengan kuku tersebut. Akupun bertanya kepada malaikat Jibril tentang perihal mereka. Jibril menjawab, “Mereka adalah orang-orang yang memakan daging manusia (gibah) dan merusak kehormatan orang lain” (HR Abu Dawud no. 4870)

#2 – Dimasukkan radghatal khabal ke dalam mulutnya (ditenggelamkan) sampai keluar dari mulutnya apa-apa yang pernah dia ucapkan kepada saudaranya yang tidak benar.

Hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam: “Barangsiapa yang membicarakan sesuatu yang tidak ada pada diri seseorang mukmin, maka akan dimasukkan ke dalam mulut mereka radghatal khabal (lubang yang penuh dengan darah dan nanah yang mengalir dari penghuni neraka, sehingga dia dibersihkan (dari hukuman) dosa-dosa yang diucapkannya (keluar dari mulutnya apa yang pernah dia ucapkan) atau sampai dia bertaubat dan minta halal (terhadap apa yang pernah dia tuduhkan di dunia ini)(HR Abu Dawud no. 3594)

Semoga bermanfaat.

Jakarta, 17 Desember 2013

Wassalam, © Mimuk Bambang Irawan

MIMPI NABI SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM

MIMPI NABI SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM 

Bismillahirrahmannirrahiim.


Dari Abdul Rahman bin Samurah ra berkata, Nab Muhammad shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda: “Sesungguhnya aku telah mengalami mimpi-mimpi yang menakjubkan pada malam aku sebelum di isra’kan … “

#1-  Aku telah melihat seorang dari umatku telah didatangi oleh malaikat maut untuk mengambil nyawanya, maka malaikat itu terhalang perbuatannya itu oleh KETAATAN DAN KEPATUHANNYA KEPADA KEDUA IBU BAPAKNYA.

#2 – Aku melihat seorang dari umatku telah disediakan azab kubur yang amat menyiksakan, maka ia telah diselamatkan oleh berkah dari WUDHUNYA YANG SEMPURNA.

#3 – Aku melihat seorang dari umatku sedang dikerumuni oleh syaitan-syaitan dan iblis-iblis laknatullah, maka ia diselamatkan oleh berkat DZIKIRNYA YANG TULUS IKHLAS KEPADA ALLAH SUBHAANAHU WA TA’ALA.

#4 – Aku melihat bagaimana umatku diseret dengan rantai yang diperbuat dari api neraka jahanam yang dimasukkan dari mulut dan dikeluarkan rantai tersebut dari duburnya oleh malaikat azhab. Tetapi SHALATNYA YANG KHUSUK DAN TIDAK MENUNJUK-NUNJUK telah melepaskannya dari siksaan itu.

#5 – Aku melihat umatku ditimpa dahaga yang amat berat, setiap kali ia mendatangi satu telaga, dia dihalangi dari meminumnya. Ketika itu datanglah pahala PUASANYA YANG IKHLAS KEPADA ALLAH SUBHAANAHU WA TA’ALA memberi minum hingga ia merasa puas

#6 – Aku melihat umatku mencoba untuk mendekati kumpulan para Nabi yang sedang duduk berkumpul, setiap kali dia datang dia akan diusir, maka menjelmalah MANDI JUNUB DENGAN RUKUN YANG SEMPURNA sambil memimpinnya ke kumpulanku seraya duduk di sebelahku.

#7 – Aku melihat seorang dari umatku berada di dalam keadaan gelap gulita di sekelilingnya, sedangkan ia sendiri dalam keadaan bingung, maka datanglah pahala HAJI DAN UMROHNYA YANG IKHLAS KEPADA ALLAH SUBHAANAHU WA TA’ALA, lalu mengeluarkannya dari kegelapan kepada tempat yang terang benderang.

#8 – Aku melihat umatku coba berbicara dengan golongan orang mukmin, tetapi mereka tidak membalas bicaranya, maka menjelmalah SIFAT SILATURRAHIMNYA DAN TIDAK SUKA BERMUSUH-MUSUHAN SESAMA UMATKU lalu menyeru kepada mereka agar menyambut bicaranya, lalu berbicara mereka dengannya.

#9 – Aku melihat umatku sedang menepis-nepis percikan api ke mukanya. Maka segeralah menjelma pahala SEDEKAHNYA YANG IKHLAS KEPADA ALLAH SUBHAANAHU WA TA’ALA lalu menepis muka dan kepalanya dari bahaya api tersebut

Bersabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassalam: “Sampaikanlah pesanku kepada umatku yang lain, walaupun dengan sepotong ayat” Subhaanallah.

Semoga bermanfaat, dari sahabatku Rosilawati Febten

Jakarta, 18 Desember 2013
Wassalam, © Mimuk Bambang Irawan

7 TIPS MENJAGA HATI

7 TIPS MENJAGA HATI 

#1 – Mengikhlaskan hidup dan meniatkan semua ibadah hanya untuk Allah Subhaanahu wa ta’ala. Senantiasa bersyukur karena semua rahmat dan karunia dalam hidup ini berasal dariNya

#2 – Memperbanyak tilawah (membaca) Al Qur’an, baik pada pagi, siang, sore dan malam hari yang disertai dengan perenungan, pemahaman dan melaksanakan isi Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari sebaik mungkin.

#3 – Memperbanyak puasa sunnah. Puasa merupakan ibadah yang secara khusus melatih kesabaran jiwa serta mengamankan sistim tubuh kita dari berbagai jenis zat makanan dan minuman yang bisa membahayakan kesehatan kita.

#4 – Berperang melawan nafsu (mujahadatun nafs) dengan usaha yang keras dan penuh semangat untuk mengalahkan keinginan dan syahwat yang cenderung menjerumuskan kita kepada hal-hal yang negatif seperti marah, kikir dan malas.

#5 – Berdoa dan berdzikir yang disunnahkan, termasuk bershalawat di setiap kesempatan untuk menghindarkan iman kita dari erosi serta untuk mengingat kembali akan tujuan kita hidup di dunia. Usahakan melakukan dzikrullah setiap saat, di mana saja.

#6 – Melatih diri untuk melakukan ibadah-ibadah secara istiqomah (konsisten). Gunakan waktu sebaik-baiknya untuk melakukan latihan ini, hindari memboroskan waktu untuk hal-hal yang tidak bermanfaat. Latihlah diri untuk bersedekah secara rutin dalam berbagai bentuk.

#7 – Membaca kisah-kisah inspiratif tentang kesabaran dari para sahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wassalam, tabi’in serta tokoh-tokoh Islam lainnya.

Semoga bermanfaat

Jakarta, 18 Desember 2013
Wassalam, © Mimuk Bambang Irawan

5 PANGGILAN ALLAH KEPADA ORANG-ORANG BERIMAN

5 PANGGILAN ALLAH KEPADA ORANG-ORANG BERIMAN 


Sesungguhnya ada 5 panggilan Allah Subhaanahu wa ta’ala kepada orang-orang yang beriman. Berbagai sikap dan tindakan dari kaum muslimin dalam menjawab panggilan-panggilan ini. Dan bila kita mengetahui betapa bermanfaatnya memenuhi panggilan sebagi bekal akhirat maka niscaya semua mukminin akan menjawabnya dengan serius dan ikhlas....

Ke 5 panggilan Allah Subhaanahu wa ta’ala meliputi:

#1 – PANGGILAN HARIAN – Ini merupakan panggilan shalat fardhu 5 waktu setiap hari dan malam berupa adzan untuk mengingat dan berkomunikasi dengan Allah Subhannahu wa ta’ala.

Allah ta’ala berfirman: “ ... Sesungguhnya shalat itu adalah kewajiban yang tekah ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman~ QS 4 – an-Nisaa’ : 103 ~

#2 – PANGGILAN MINGGUAN – Ini merupakan panggilan untuk menunaikan shalat Jumu’ah berjamaah di masjid yang merupakan fardhu bagi pria. DiperintahkanNya untuk meninggalkan semua kegiatan perdagangan untuk mengingat Sang Khaliq di hari Jum’at, hari segala hari.

Allah ta’ala berfirman: “Hai orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk menunaikan sembahyang pada hari Jum’at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah, dan tinggalkan jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui~ QS 62 – al-Jumu’ah : 9 ~

#3 – PANGGILAN TAHUNAN – Ini adalah penggilan untuk menuntaskan shaum Ramadhan. Selain shaum di sunnahkan untuk melakukan berbagai ibadah dan kebaikan demi mengharap ridho Allah dengan pahala berlipat ganda di bulan Ramadhan yang penuh berkah.

Allah ta’ala berfirman: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa~ QS 2 – al-Baqarah : 183 ~

#4 – PANGGILAN SEKALI SEUMUR HIDUP – Ini merupakan panggilan yang diwajibkan hanya satu kali bagi yang mampu secara fisik dan finansial, serta terjaminnya perjalanannya yang aman. Panggilan ini seringkali tidak dianggap penting, saat seseorang sudah terbuai oleh kenikmatan dunia karena keberhasilan dalam karir dan kehidupan.

Allah ta’ala berfirman: “ ... mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) mereka yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah...~ QS 3 – Ali ‘Imran : 97 ~

#5 – PANGGILAN UNTUK MENINGGALKAN DUNIA FANA – Ini adalah panggilan terakhir dari Allah Subhaanahu wa ta’ala untuk meninggalkan dunia fana dengan mengutus malaikat Izrail, Sang Malaikatulmaut untuk mencabut ruh kita dari tubuh kita.

Allah berfirman: “Katakanlah: “Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan~ QS 62 – al-Jumu’ah : 8 ~

Panggilan ini bisa ditujukan kepada siapa saja, kapan saja dan di mana saja. Kematian bisa mendatangi yang muda apalagi yang tua, yang sehat apalagi yang sakit, yang berhati-hati apalagi yang sembrono. Dan semua panggilan kematian sudah ada dalam rencana Allah Subhaanahu wa ta’ala     

Ayo bersegeralah memenuhi panggilan nomer 1 sampai dengan 4, selagi sehat dan mampu, dan bersiaplah untuk memenuhi panggilan ke 5 yang bisa terjadi sewaktu-waktu .... 

Semoga kita tergolong orang-orang beriman yang peka terhadap panggilan-panggilan Allah di atas, agar kita mendapat keselamatan di dunia dan akhirat ....

Aamiin ya Rabbal’aalamiin

Wassalam, Mimuk Bambang Irawan

Jakarta, 17 Desember 2013 

Wednesday, December 18, 2013

10 TIPS CARA AMPUH MENGATASI RASA MALAS SHALAT 5 WAKTU

10 TIPS CARA AMPUH MENGATASI RASA MALAS SHALAT 5 WAKTU


Kadang rasa malas datang untuk melakukan shalat. Itulah sebabnya banyak orang yang mengaku Islam, tapi tidak melakukan shalat. Bahkan orang yang telah terbiasa shalatpun kadang masih terserang rasa malas ini. Padahal shalat adalah suatu kewajiban yang paling utama dilakukan oleh seorang muslim

Lalu bagaimana cara untuk mengatasi rasa malas shalat ini? Di bawah ini ada beberapa tips untuk menghilangkan rasa malas shalat.

#1 – Bersiap mengambil wudhu sebelum adzan berkumandang atau begitu adzan terdengar segera bangkit untuk mengambil wudhu.

#2 – Jangan menunda untuk shalat setelah adzan berkumandang. Semakin lama menunda, maka akan semakin malas rasanya.

#3 – Selalu ingat bahwa malaikat Izrail, sang malaikat maut bisa dating kapanpun untuk mencabut nyawa kita, lalu kita akan mati dalam keadaan belum menunaikan kewajiban shalat

#4 – Pikirkanlah segala azab yang akan ditimpakan Allah subhaanahu wa ta’ala kepada hambaNya yang meninggalkan shalat.

#5 – Kenali sifat-sifat Allah, karena dengan mengenakl sifat-sifat Allah, manusia akan bisa merasakan kehadiranNya dan tumbuh rasa cinta terhadap Allah. Dengan ini manusia akan menuruti setiap perintah Allah dan tidak akan menunda shalatnya

#6 – Ingat bahwa shalat itu penting sebelum kita dishalatkan

#7 – Sebagai manusia kita tidak lepas dari melakukan dosa, dan waktu shalat adalah waktu yan tepat untuk bertaubat memohon ampunanNya.

#8 – Usahakan shalat di masjid. Di samping mendapat pahala berjamaah, dengan bersama-sama shalat tidak akan terasa berat lagi.

#9 – Jika tidak di masjid, usahakan shalat berjamaah bersama anggota keluarga

#10 – Hindari makan terlalu banyak, karena bila perut kenyang akan membuat kita merasa berat dan mengantuk. Sehingga rasa malas shalatpun datang.
Itulah 10 cara untuk mengatasi rasa malas shalat. Perlu kita ingat juga bahwa perintah shalat langsung diberikan Allah subhaanahu wa ta’ala kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wassalam ketika beliau Mi’raj. Jadi, sangatlah penting shalat itu bagi manusia sehingga harus kita jaga pengamalannya....

Semoga bermanfaat dan semoga shalat-shalat kita diterima Allah Subhaanahu wa ta’ala...

Aamiin ya Rabbal’aalamiin

Wassalam, Mimuk Bambang Irawan
Jakarta - Ahad, 15 Desember 2013

Wednesday, November 13, 2013

IBU

IBU


RahmatMu ya Rabbi,

Pernahkah kita mengukur sepanjang apa kaih dan cinta Ibu??
Pernahkah kita menimbang severat apa cintanya??
Pernahkah kita merenung setulus apa kasihnya??

Atau setelah kita dewasa ....

Setelah kita bisa berjalan
Bisa berlari
Bisa bekerja mencari hidup
Memiliki pasangan hidup

Setelah kita tidak butuh lagi ..
dengan suapannya
dengan gandengan tangannya
dengan pelukannya
dengan dekapannya
dengan ninaboboknya
dengan belaiannya
dengan segala belas kasihnya

Kita mulai menjauh darinya
Kita mulai sibuk dengan urusan kita
Kita mulai lupa dengannya

Akhi/Ukhti
Andai semua waktumu kau luangkan untuk Ibundamu
Andai semua hartamu kau berikan kepada Ibundamu
Aku yakin, kaupun mustahil melakukannya
Tapi kalau itu yang kau lakukan...
Kaupun tak akan bisa mencukupkan balasannya

Tiada hal yang paling membahagiakan hati seorang Ibu, selain meilah anaknya bahagia
Tiada hal yang melarakan hatinya selain dari melihat musibah menimpa buah hatinya
Apapun yang dibutuhkan anaknya akan dipenuhi, asalkan buah ahtinya bisa kembali tersenyum

Dia rela memakai sandal usang, asalkan anaknya memakai sandal baru
Dia rela begadang, asalkan anaknya lelap tidurnya
Dia kuat menahan lapar dalam perutnya, tapi dia tak tahan melihat anaknya kelaparan
Dia rela nyawa digadaikan asalkan anaknya hidup
Dia rela hatinya diiris-iris asalkan anaknya senang

Akhi/Ukhti
Bila kau berada dengan dengan Ibumu, maka hampirilah dia sekarang...
Kecuplah keningnya
Minta maafnya
Minta ridhonya
Pijat kakinya
Dan ucapkan: “Rabbighfirli waliwalidayya warhamhuma kama Rabbayani shogiran”

Bila kau jauh darinya, teleponlah dia, sengarkan suaranya, mintalah doanya, dan kirimkanlah sesuatu untuknya

Dan bila Ibumu berada di alam yang berbeda ....
Angkatlah tanganmu,
Pujilah Rabbmu dan doakan Ibumu selalu: “Rabbighfirli waliwalidayya warhamhuma kama Rabbayani shogiran”

Ditulis oleh: Ustadz Dr. Syafiq Riza Hassan Basalamah MA

Wassalam, Mimuk Bambang Irawan
Jakarta, 27 Oktober 2013

PERTANYAAN MALAIKAT DI DALAM KUBUR

PERTANYAAN MALAIKAT DI DALAM KUBUR


Inilah pertanyaan malaikat dalam kubur:

T(anya): “Man Rabbuka? (Siapa Tuhanmu?)”
J(awab): “Allahu Rabbi. (Allah Tuhanku)”

T: “Man Nabiyyuka? (Siapa Nabimu?)”
J: “Muhammadun Nabiyyi (Muhammad Nabiku)”

T: “Ma dinuka? (Apa agamamu?)”
J: “Al-Islamu dini (Islam agamaku)”

T: “Man Imamuka (Siapa imammu?)”
J: “Al-Qur’an Imam (Al Qur’an Imamku)”

T: Aina Qiblatuka? (Di mana kiblatmu?)”
J: Al-Ka’batu Qiblati (Ka’bah kiblatku)”

T: “Man ikhwanuka? (Siapa saudara-saudaramu?)”
J: “Al Muslimun wal muslimat ikhawani (Muslimin dan muslimah saudaraku)”

Jawabannya sangat sederhana bukan?

Namun apakah sesederhana itukah kelak kita akan menjawabnya? Apakah kita harus menghafalkannya... Dan kalau sudah hafal apakah kita akan menjawab pertanyaan-pertanyaan malaikat kubur dengan lancar? Ternyata tidak semudah itu caranya, semua tergantung dari amal ibadah kita selama hidup.

Oleh karena itu mari kita perbaiki dulu amal ibadah kita selama kita masih hidup.

“Wahai anak Adam, juallah duniamu untuk akhiratmu, niscaya kamu untung di keduanya, dan janganlah kamu jual akhiratmu untuk duniamu, karena kamu akan rugi di keduanya”. Singgah di dunia ini sebentar, sedangkan tinggal di akhirat sana sangatlah panjang dan abadi

Saat tubuh terbaring sendiri di perut bumi
Saat kegelapan menghentak ketakutan
Saat tubuh menggigil gemetaran
Saat tiada lagi yang mampu jadi penolong...
Ya, tak akan pernah ada seorangpun yang mampu menolong kita, selain amal kebaikan yang telah kita perbuat selama hidup di dunia.

Astaghfirullah al’adzim ...

Ampunilah kami ya Allah... Kami hanyalah hamba-Mu yang berlumur dosa dan maksiat. Sangat hina kami di hadapan-Mu ... Tidak pantas kami meminta dan selalu meminta maghfirah-Mu ...Sementara kami selalu melanggar larangan-Mu ...

Ya Allah ... Izinkanlah kami untuk senantiasa bersimpuh memohon maghfirah dan rahmat-Mu ... Tunjukkanlah kami jalan yang terang menuju cahaya-Mu ... Tunjukkanlah kami pada jalan yang lurus, agar kami tidak sesat dan tersesatkan ... Aamiin ya Rabbal’aalamiin ...

Wassalam, Mimuk Bambang Irawan

Jakarta, 6 November 2013