Thursday, December 27, 2012

SEHAT LEBIH BAIK DARI KAYA

SEHAT LEBIH BAIK DARI KAYA 

Sebagian orang mungkin merasakan penuh kesusahan tatkala ia kekurangan harta atau punya banyak hutang sehingga membawa pikiran dan tidur tak nyenyak. Padahal ia masih diberi kesehatan, masih kuat beraktivitas. Juga ia masih semangat untuk beribadah dan melakukan ketaatan lainnya. Perlu diketahui bahwa nikmat sehat itu sebenarnya lebih baik dari nikmat kaya.


Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لاَ بَأْسَ بِالْغِنَى لِمَنِ اتَّقَى وَالصِّحَّةُ لِمَنِ اتَّقَى خَيْرٌ مِنَ الْغِنَى وَطِيبُ النَّفْسِ مِنَ النِّعَمِ

“Tidak mengapa seseorang itu kaya asalkan bertakwa. Sehat bagi orang yang bertakwa itu lebih baik dari kaya. Dan hati yang bahagia adalah bagian dari nikmat.” (HR. Ibnu Majah no. 2141 dan Ahmad 4/69, shahih kata Syaikh Al Albani)

Sehat bagi orang bertakwa lebih baik daripada kaya harta. Karena kata para ulama bahwa sehatnya jasad bisa menolong dalam beribadah. Jadi sehat sungguh nikmat yang luar biasa. Sedangkan orang yang sudah kepayahan dan tua renta akan menghalanginya dari ibadah, walaupun ia memiliki harta yang melimpah. Jadi sehat itu lebih baik dari kaya karena orang yang kaya sedangkan ia dalam keadaan lemah (sudah termakan usia) tidak jauh beda dengan mayit.

Sungguh mahal untuk membayar ginjal agar bisa berfungsi baik. Banyak harta yang mesti dikeluarkan agar paru-paru dapat bekerja seperti sedia kala. Agar lambung bekerja normal, itu pun butuh biaya yang tidak sedikit. Namun terkadang agar organ-organ tubuh tadi bisa bekerja dengan baik seperti sedia kala tidak bisa diganti dengan uang. Di kala organ tubuh yang ada itu sehat, mari kita manfaatkan dalam ketaatan. Jangan sampai ketika datang sakit atau organ tersebut tidak berfungsi lagi sebagaimana mestinya, baru kita menyesal.

Rajin bersyukurlah pada Allah tatkala diberi kesehatan walaupun mungkin harta pas-pasan. Rajin-rajinlah bersyukur dengan gemar lakukan ketaatan dan ibadah yang wajib, maka niscaya Allah akan beri kenikmatan yang lainnya. Syukurilah nikmat sehat sebelum datang sakit. Ingatlah sabda Nabi kita shallallahu ‘alaihi wa sallam,

اِغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ : شَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ ، وَصِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ ، وَغِنَاءَكَ قَبْلَ فَقْرِكَ ، وَفِرَاغَكَ قَبْلَ شُغْلِكَ ، وَحَيَاتِكَ قَبْلَ مَوْتِكَ

“Manfaatkanlah lima perkara sebelum lima perkara: waktu mudamu sebelum masa tuamu, waktu sehatmu sebelum waktu sakitmu, waktu kayamu sebelum waktu fakirmu, waktu luangmu sebelum waktu sibukmu, dan waktu hidupmu sebelum matimu.” (HR. Al Hakim dalam Al Mustadrok, 4/341, dari Ibnu ‘Abbas. Hadits ini shahih sesuai syarat Bukhari-Muslim)

Selengkapnya di Rumaysho.com:

Monday, December 10, 2012

6 JANJI ALLAH BILA MELAKUKAN KEBAIKAN

6 JANJI ALLAH BILA MELAKUKAN KEBAIKAN

Bismillahirrohmanirrohiim
Dalam diri kita sesungguhnya telah tertanam benih-benih kebaikan sejak lahir dan secara naluriah ada keinginan untuk berbuat kebaikan dan menjadi manusia yang baik.

Sebetulnya kebaikan yang kita lakukan adalah untuk diri sendiri seperti firmanNya: “Barang siapa yang mengerjakan amal yang saleh maka itu adalah untuk dirinya sendiri, dan barang siapa mengerjakan kejahatan, maka itu akan menimpa dirinya sendiri, kemudian kepada Tuhanmulah kamu dikembalikan” (
QS 45 – Al Jaatsiyah : 15). 


Dan setiap kebaikan yang kita lakukan akan dibalas dengan kebaikan pula (QS 55 – Ar Rahmaan : 60)

Perbuatan baik yang dimaksud adalah perbuatan baik yang dilakukan dalam rangka pengabdian kepada Allah SWT untuk mencari dan mendapat ridhoNya. Kita diperintahkan untuk mengabdi/menyembah kepada Allah sesuai firmanNya: “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembahKu” (
QS 51 – Adz Dzaariyaat : 56)

MANFAAT MELAKUKAN KEBAIKAN

Bila kita melakukan kebaikan-kebaikan maka Allah memberikan ganjaran yang luar biasa kepada kita. Ada sekurang-kurangnya 6 janji Allah kepada hambaNya yang bertaqwa dalam rangka mendapat ridho Allah dengan melakukan kebaikan-kebaikan. 

#1 – Allah akan memberikan balasan berupa hikmah dan ilmu
. Hikmah di sini diartikan sebagai kefahaman yang dalam tentang Al Qur’an dan As Sunnah. Hikmah ini diberikan Allah tanpa memandang umur asal dia berbuat kebaikan. Maka sangat penting untuk mengajarkan kebaikan kepada anak sejak dini. Ini dapat disimpulkan dari Surat dan Ayat Al Qur’an sebagai berikut:
QS 12  - Yusuf : 22, QS 28 – Al Qashash : 14, QS 2 – Al Baqarah: 269 dan QS 19 – Maryam : 12

#2 – Allah akan memberikan petunjuk dan rahmat
berupa ayat-ayat Al-Qur’an yang mengandung hikmah. Hindari pengrusakan dimuka bumi dan banyak berdoa kepadaNya dengan penuh harap.
QS 31 - Luqman : 1-3, QS 7 – Al A’raaf : 56

#3 - Allah akan menghapuskan kesalahan kita.
“...... Sesungguhnya  perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat”  ~ QS 11 - Huud : 114 ~

#4 – Allah akan memberikan balasan di dunia dan di akhirat yang baik-baik. Di dunia mendapat pahala dan di akhirat ditempatkan di surga yang kekal bila melakukan kebaikan dan sabar.
QS 3 – Ali Imran : 148, QS 5 – Al Maa-idah : 84-85, QS 11 – Huud : 115

#5 – Allah akan mengabadikan jasa kita untuk dijadikan contoh oleh orang-orang kemudian di dunia dan akhirat sebagaimana dicontohkan oleh Nabi Ibrahim yang merupakan motivasi untuk melakukan kebaikan yang besar
QS 37 – Ash Shaaffaat  : 108 – 110, QS 4 – An Nisaa: 125

#6 – Allah akan selalu berserta orang-orang yang berbuat baik dan bertaqwa padaNya
QS 29 – Al’Ankabuut : 69, QS 16 – An Nahl : 128

Luar biasa bukan? Nah marilah kita mengisi kegiatan keseharian kita dengan berbuat kebaikan sebanyak-banyaknya. Rencanakan kebaikan yang akan kita lakukan untuk hari ini dan dan hari esok. Kebaikan yang konsisten makin baik. Ayo kita mulai hari ini, dan lakukan itu karena Lillahi ta’ala ....

Semoga bermanfaat .... Aamiin ya Rabbal’aalamiin



Saturday, December 1, 2012

AL-QUR’AN TENTANG AL-QUR’AN

AL-QUR’AN TENTANG AL-QUR’AN

Al Qur’an diturunkan oleh Allah SWT sebagai solusi atas konflik yang terjadi atas manusia. Dikatakan bahwa manusia selalu berselisih (QS 2 – Al Baqarah : 213), sehingga diperlukan suatu Kitab berisi petunjuk bagaimana menyelesaikan berbagai perselisihan itu.

Allah SWT memerintahkan kita untuk membaca Al Qur’an (
QS 29 – Al Ankabuut : 45) yang telah diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW untuk memberikan kemampuan kepada umat manusia tentang bagaimana cara menyelesaikan berbagai konflik di muka bumi ini.

Mari kita simak beberapa Surat dan Ayat Al Qur’an yang berbicara tentang Al-Qur’an sendiri, yang menjelaskan dan memperkuat pentingnya Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia agar bisa hidup tentram dan damai serta mendapatkan kebahagiaan di dunia maupun di akhirat.

  • AL QUR’AN adalah kalimat Allah yang sempurna, yang benar dan adil (QS 6 – Al An’aam : 115)
  • AL QUR’AN adalah jalan yang lurus yang kita diperintahkan untuk mengikutinya karena merupakan kitab yang diberkati (QS 6  - Al An’aam : 153 -155)
  • AL QUR’AN adalah pedoman bagi manusia (bukan hanya bagi kaum muslim) dan menjadi petunjuk dan rahmat bagi yang meyakininya (QS 45 – Al Jaatsiyah :  20)
  • AL QUR’AN adalah penerangan bagi seluruh manusia, dan petunjuk serta pelajaran bagi orang yang bertaqwa (QS 3 – Ali Imran : 138)
  • AL QUR’AN tidak lain adalah peringatan bagi seluruh umat (QS 68 – Al Qalam : 52)
  • AL QUR’AN diturunkan dengan berangsur-angsur dan bagian demi bagian agar manusia dapat menyerap inti sarinya (QS 17 – Al Israa’ : 106)

Apa yang dapat kita simpulkan dari surat dan ayat-ayat Al Qur’an di atas?

Konflik di tanah air bahkan di seluruh muka bumi yang semakin sering terjadi adalah karena ada sekelompok manusia yang tidak mau berpaling kepada Al Qur’an sebagai petunjuk menuju kehidupan antar manusia yang damai, bersahabat dan didasari atas cinta kasih antara sesama umat.

Ada sekelompok orang yang merasa pintar dan membuat hukum sendiri yang pada akhirnya menjadi ketidak adilan bagi kelompok yang lain. Selama hukum positif tidak mempertimbangkan dan atau merujuk Al Qur’an sebagai hukum yang berasal dari Allah, Sang Pencipta manusia, maka manusia akan senantiasa dilanda pertikaian dan perselisihan.
Semoga keadaan ini cepat berubah... Aamiin ya Rabbal’aalamiin 

Dari Majelis Pengajian Masnaga dengan narasumber AA Diaz Genaldi

Bekasi, 29 September 2012

Friday, November 23, 2012

MERAJUT CINTA ALLAH

MERAJUT CINTA ALLAH UNTUK MENINGKATKAN KETAQWAAN KEPADANYA

Keimanan kita kepada Allah subhanahu wa ta’ala dapat ditanamkan pada setiap orang, termasuk diri kita melalui beberapa tahapan. Tentunya sebagai bahan untuk menanam keimanan kepada Allah ini, haruslah ada benih yang akan kita tanam. Dalam hal ini benih itu adalah pengakuan akan existensi Allah.

Banyak orang yang tidak beriman kepada Allah karena tidak mengakui existensi Allah itu. Mereka beranggapan bahwa kehidupan manusia ya memang tidak ada kaitannya sama sekali dengan suatu dzat yang resourceful dan powerful yang menciptakan dan mengontrol kita semua. Bagaimana mau beriman kepada suatu yang tak ada, begitulah kira-ki
ra anggapan mereka.

Tapi kita bukan akan membahas mengenai bagaimana supaya orang yang tak percaya menjadi percaya. Yang akan kita coba renungkan kali ini adalah bagaimana kita bisa semakin beriman kepada Allah itu. Beginilah kiranya tahapan itu.

Pertama
, kita harus semakin mempertebal keyakinan akan adanya Allah.

Bagaimana caranya? Dengan merenung! Al-Qur’an banyak sekali memberikan tuntunan dalam berbagai ayat yang menjelaskan tentang existensi Allah. Kita diminta untuk merenungi ayat-ayat Allah disekeliling kita. Ada banyak hal yang tak dapat ditangkap dengan ilmu yang kita miliki, namun bisa dicerna dengan mata hati.

Satu contoh saja, siapa pencipta alam semesta yang demikian luas? Sebagai ilustrasi, jarak bumi dengan bintang terdekat saja (ini belum yang terjauh) diketahui sebesar 3,4 tahun cahaya. Kecepatan cahaya ditengarai 300.000 km per detik. Satu tahun cahaya kira-kira setara dengan 9,46052973 X (10 pangkat 15) meter! (coba hitung dengan kalkulatormu, pasti enggak ketemu jawabnya). Itu baru 1 tahun cahaya, belum 3,4 tahun. Jadi sungguh amat sangat jauh, alam ini seakan-akan tak bertepi.

Pertanyaannya lagi; siapa pencipta dan pengaturnya? Makin banyak kita merenungi ayat-ayat Allah tentang berbagai fenomena alam dan kehidupan, maka akan semakin mempertebal keyakinan kita akan existensi Allah itu.

Kedua
, mengenal Allah lebih jauh.

Bersamaan dengan keyakinan yang semakin tebal akan existensi Allah, maka kita perlu mengenal Allah lebih jauh. Untuk mengenal Allah, kita tak mungkin bertatap muka secara fisik dengan Allah. Namun kita bisa mengenalNya melalui sifat-sifatNya yang tercermin dalam 99 asmaul husna. Hayati makna satu persatu asma Allah itu.

Dengan mengenal sifat-sifat Allah, maka tumbuh semacam pemahaman di hati kita bahwa Allah-lah andalan kita untuk segala-galanya. Allah-lah semata-mata tempat bagi kita untuk memohon hidayah, kekuatan lahir bathin, pertolongan, ampunan, berdoa, bersyukur, berkeluh kesah, memuji dan memuja, menumbuhkan harapan dan semangat, ya semuanya.

KepadaNya-lah kita akan kembali. Dalam setiap nama Allah yang mencerminkan sifatNya, terdapat suatu nilai yang infinit yang tak terjangkau oleh pemahaman akal manusia yang memiliki banyak keterbatasan. Kalau Allah itu Maha Agung, maka dapatkah kita membayangkan Keagungan Allah itu? Paling-paling bayangan kita tentang Keagungan Allah itu sangat dan sungguh sangat jauh dari kenyataan yang sebenarnya. That is beyond our limits.

Ketiga
, menanamkan rasa cinta kepada Allah.
Dengan mengenal sifat-sifat Allah, maka kita semakin yakin bahwa sesungguhnya, Allah sangat murah hati terhadap manusia, terhadap kita. Tak kenal maka tak sayang, demikian kata pepatah. Dengan mengenal Allah secara komprehensif, lebih-lebih sifat-sifat yang mengutamakan dan “memanjakan” manusia, maka tahulah kita bahwa Allah sesungguhnya amat mencintai umatNya.

Allah menyediakan berbagai sarana dan bahan agar manusia bisa hidup dan mengabdi kepadaNya. Sayangnya tidak banyak manusia yang menyadari ini. Coba bayangkan, bagaimana kita bisa hidup tanpa oksigen di udara, air dan bumi tempat berpijak. Itu semua karunia Allah, belum lagi sarana berupa akal yang build-indalam diri manusia.

Masihkan kita meragukan kecintaan Allah kepada kita? Dengan cinta Allah yang begitu besar dan tak terbatas, apakah pantas kita mengkhianati cinta Allah dan berpaling dariNya. Sangatlah wajar bila kita membalas cinta Allah itu dengan melakukan segala perbuatan yang diridho’i Allah swt.

Keempat
, membangkitkan rasa “takut” kepada Allah.

Rasa takut yang kita bangkitkan bukanlah rasa takut akan hukuman dan siksa Allah karena pembangkangan kita atas perintahNya, melainkan rasa takut yang lain. Bagai dua sejoli yang saling mencinta, ada rasa takut untuk menyakiti, mengecewakan, menyinggung perasaan sang buah hati. Ada perasaan takut akan ditinggalkan atau berpisah bila kita mengecewakannya.

Demikianlah rasa takut yang harus kita tanamkan kepada Allah swt. Dengan rasa takut yang demikian, maka kita akan lebih mudah mengikuti perintahNya. Karena apa? Karena kepatuhan kita kepadaNya didasari oleh rasa cinta kita kepadaNya, sehingga ada perasaan ikhlas dalam menjalani perintahNya.

Bagaimana pendapat Anda?

Penulis: H. R. Bambang Irawan

Thursday, October 11, 2012

TUJUAN HIDUP MANUSIA

TUJUAN HIDUP MANUSIA DI DUNIA ADALAH MENDAPAT RIDHO ALLAH

Apa tujuan hidup manusia di dunia ini? Seandainya pertanyaan itu diajukan kepada anda apa kiranya jawaban yang akan anda berikan? Dan sesungguhnya memang sangat beragam jawaban yang bisa kita simak. Tujuan hidup yang sangat sering kita dengar adalah menjadi orang sukses dan bermanfaat bagi orang lain, kaya, berpendidikan, memiliki kedudukan, menikah dan punya keturunan yang baik dan seterusnya. 

Tidak ada salahnya memiliki tujuan hidup atau cita-cita seperti itu yang memang diperlukan untuk menyemangati hidup kita di dunia ini untuk akhirnya menjadi berhasil meraih cita-cita dan mencapai tujuan hidup masing-masing.

Namun seorang muslim harus menyadari bahwa kehidupan kita di alam dunia ini hanya merupakan sebuah fase kehidupan di mana kita diuji dengan kenikmatan dan musibah sebagai tolok ukur untuk mendapatkan tempat yang sesuai di alam akhirat nanti.

Bila kita percaya adanya akhirat, maka sudahlah pasti setiap orang menginginkan surga sebagai tempatnya kelak. Petunjuk untuk mendapat surga secara lengkap terdapat dalam Al-Qur’an. Dan bila kita ikuti petunjuk dalam Al-Qur’an dapat dipastikan kita mendapat surga dengan menjadi orang yang bertaqwa padaNya.

Maukah anda mendapatkan sesuatu yang lebih besar keberuntungannya dibanding surga? Allah berfirman:

Allah menjanjikan kepada orang-orang mu’min lelaki dan perempuan,
(akan mendapat) surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai,
kekal mereka di dalamnya, dan (mendapat) tempat-tempat yang bagus di Surga ‘Adn.
Dan keridhaan Allah adalah lebih besar;
itu adalah keberuntungan yang besar

~ QS 9 – At Taubah : 72 ~

Surat dan ayat diatas menyiratkan bahwa ridho Allah lebih besar nilainya dari surga. Artinya bila kita ingin sejahtera dunia akhirat maka yang utama harus kita cari adalah ridho Allah. Dengan mendapat ridho Allah maka barulah kita akan mendapat pahala dariNya (
QS 4 – An Nisaa’ : 114). Tidak mungkin kita mendapat pahala dari setiap perbuatan baik kita tanpa ridhoNya.

Ridho Allah artinya; disenangi, disukai, dicintai, disetujui, dipilih oleh Allah SWT. Dalam Al-Qur’anpun terdapat petunjuk mengenai bagaimana mencari ridho Allah ini. Antara lain disebutkan bahwa: 

  • Seseorang yang memberi tanpa mengharapkan balasan atau ucapan terima kasih adalah orang yang mengharapkan ridho Allah (QS 76 – Al Insaan : 9). 
  • Orang-orang yang berbuat curang dan tidak jujur dalam berdagang akan celaka alias tidak mendapat ridho Allah (QS 83 – Al Muthaffifiin : 1 – 3). 
  • Orang-orang yang berjihad mencari keridhoan Allah akan sukses, karena selalu ditunjukkan jalan keluar bagi setiap permasalahan bagi orang yang berbuat baik (QS 29 – Al Ankabuut : 69). 
  • Ada orang yang mengorbankan diri (harta, waktu, tenaga, perasaan kecuali bunuh diri) demi mencari ridho Allah (QS 2 – Al Baqarah : 207). 
  • Ridho Allah lebih besar nilainya dari surga (QS 9 – At Taubah : 72 ). 
  • Orang pilihan (diridhoi) akan mewarisi kitab (Al-Qur’an) (QS 35 – Faathir : 32)

SYARAT SYARAT MENDAPAT RIDHO ALLAH

Syarat-syarat untuk mendapat ridho Allah ada dalam konsep IMTAQ (Iman dan Taqwa):
  1. Iman kepada Allah SWT
  2. Penyempurnaan iman kepada Allah dengan cara taat, patuh kepada Allah SWT = bertaqwa
  3. Niat untuk mendapat ridho Allah
Petunjuk mengenai imtaq selengkapnya ada dalam Al-Qur’an. Oleh karenanya Allah memerintahkan kita untuk membaca Al-Qur’an (QS 29 – Al Ankabuut : 45) untuk mendapat ridhoNya. Allah juga memberikan perintah/petunjuk yang terinci mengenai bagaimana kita harus memanfaatkan Al-Qur’an, yaitu sebagai berikut:
  1. Memiliki Al Qur’an (QS 68 – Al Qalam : 37)
  2. Membaca Al Qur’an (QS 29 – Al Ankabuut : 45)
  3. Mempelajari atau tadarus Al Qur’an (QS 3 – Ali Imran : 79)
  4. Memahami dan mengerti Al Qur’an (QS 12 – Yusuf : 1 – 2)
  5. Mengamalkan/mengerjakan/melaksanakan perintah dan larangan dalam Al-Qur’an (QS 6 - Al An’aam : 155)
  6. Menyebarkan kandungan Al-Qur’an alias berdakwah (QS 5 - Al Maa-idah : 67)
  7. Terus menerus atau melestarikan kegiatan 1 s/d 6 sampai tiba ajal (QS 15 Al Hijr : 99)

KESIMPULAN
  • Tujuan hidup kita adalah mendapat ridho Allah
  • Setiap aktivitas kita dalam mencapai kesuksesan dan cita-cita hidup di dunia harus dalam rangka mendapat ridho Allah SWT.
  • Petunjuk, cara, contoh orang yang mendapat ridho Allah dan sebaliknya mendapat laknat Allah ada dalam Al-Qur’an.
  • Allah SWT juga memerintahkan kita untuk membaca Al Qur’an agar kita mendapat RidhoNya.
  • Allah SWT juga memerintahkan kita untuk memiliki, membaca, mempelajari, memahami, mengamalkan Al-Qur’an dan berdakwah selama hayat dikandung badan.

Dari Majelis Pengajian Masnaga dengan narasumber AA Diaz Genaldi
Bekasi, 29 September 2012

Thursday, September 27, 2012

60 PENYAKIT HATI YANG HARUS DIHINDARI

60 PENYAKIT HATI YANG HARUS KITA HINDARI

Setidaknya ada 60 penyakit hati (qolbu) menurut Uwes Al-Qorni dalam bukunya “60 Penyakit Hati” yang bisa menjangkiti manusia di muka bumi ini. Penyakit hati adalah cikal bakal dari segala penyakit dan gangguan jiwa yang pada akhirnya menggangu kesehatan fisik kita.

Waspadalah, jika anda menderita salah satu atau beberapa penyakit hati di bawah ini: 

Khufur kepada Allah – Kebodohan – Mencinta dunia dan status - Takut mendapat celaan orang lain - Keyakinan bid’ah - Mengikuti hawa nafsu - Taklid dalam ibadah - Riya’ dalam beramal - Panjang angan-angan – Tamak – Takabur - Rendah diri – Ujub – Hasud – Dendam - Bahagia atas penderitaan orang lain - Memusuhi saudara – Penakut - Mudah marah - Membatalkan janji tanpa persetujuan – Khianat - Menyalahi janji - Buruk sangka - Percaya tahayul – Kikir – Berlebihan - Mencintai harta kekayaan - Cinta dunia – Serakah – Safih – Pemalas - Tergesa-gesa - Menangguhkan amal kebaikan (Taswif) - Keras hati (Fadzadzah) - Gengsi (Waqayah) - Keluh kesah (Al-Jaza) - Kufur nikmat - Tidak rela atas taqdir Allah - Bergantung pada amal (Ta’liq) - Mencintai orang fasiq - Membenci ulama dan orang soleh - Merasa aman dari Azab Allah - Putus asa dari Rahmat Allah - Merasa sedih karena dunia - Merasa khawatir karena dunia - Suka menipu – Fitnah - Membiarkan kemaksiatan (Mudahanah) - Senang bergaul dalam kemaksiatan - Ketidak-stabilan mental (Ath-thaisy) - Kepala batu (Inad) – Tamarrud - Membual (Ashlaf) – Munafik – Jarbazah - Berpikir sempit (Baladah) - Berlebihan makanan dan syahwat - Kurang bergairah makan dan syahwat - Terbiasa dengan maksiat.

PENYEBAB PENYAKIT HATI

Sesungguhnya hati seorang mukmin yang bersih dan bersinar selalu terancam untuk menjadi kotor dan berpenyakit sebagaimana hati seorang kafir, munafik dan fasik. Ancaman ini datang dari kenyataan kehidupan yang kita lalui berupa pengaruh lingkungan yang tidak mendukung dan penuh dengan keduniawian. Namun juga disebabkan karena adanya virus-virus kejahatan syaitan yang terus merongrong menyerang kehidupan kita.  

CARA MENGHINDARI PENYAKIT HATI

#1 - Selalu bertawakal kepada Allah SWT dan memohon perlindunganNya dari godaan dan kejahatan syaitan yang terkutuk dengan mengucap kalimat ta’awudz: “A’udzu billahiminasy-syaithanirrojim” (Aku berlindung kepada Allah dari godaan syaithan yang terkutuk)

#2 - Menghindari sekecil apapun semua perbuatan maksiat. Rasulullah SAW bersabda: “Apabila dilakukan terus menerus, dosa akan menutup keseluruhan hatinya dari menerima Hidayah: (HR Imam Ahmad)

#3 - Membersihkan hati dari sifat-sifat atau penyakit-penyakit tercela, kemudian menghiasinya dengan sifat-sifat terpuji. Caranya adalah dengan mengetahui berbagai penyakit hati seperti di atas untuk diwaspadai dan dijauhi serta diperbaiki.

Semoga bermanfaat.

Sumber: Uwes Al-Qorni, “60 Penyakit Hati” - 1997

Friday, August 31, 2012

AJARAN HIDUP SEHAT NABI MUHAMMAD

TATA CARA MAKAN SEHAT ALA NABI SAW

Tentang cara makan yang sehat, maka Nabi Muhammad SAW memberikan petunjuk yang sangat mudah namun memerlukan disiplin yang tinggi untuk mengkutinya. Ini ada 8 hal yang perlu kita perhatikan saat menyantap makanan.   

#1 - Nabi mengajarkan agar berpuasa untuk mengistirahatkan kerja alat pencernaan. Nabi bersabda, ’’shuumu tashihu’’ (berpuasalah maka kamu akan sehat).

#2 - Nabi mengajarkan agar mengunyah makanan minimal 33 kali sebelum ditelan. Sebagaimana sabdanya, ’’Saya mengunyah setiap suap makanan 30 - 50 kali, sehingga menjadi lembek dan melalui kerongkongan tanpa kesulitan. Bahkan, pada makanan yang sulit dicerna dengan baik, saya kunyah sampai 70 - 75 kali.’’ Jika tidak dikunyah dengan baik, sebagian makanan itu akan terbuang tanpa terserap dan terjadilah pembusukan yang menghasilkan banyak racun di usus. Itulah yang menghabiskan sejumlah besar enzim. Air liur yang otomatis keluar saat mengunyah dapat bercampur baik dengan asam lambung maupun air empedu. Maka proses pencernakan pun bisa lebih lancar.

#3 - Nabi tidak mencela makanan. Sebagaimana terdapat dalam hadis yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim. Dari Abu Hurairah r.a beliau mengatakan, ’’Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sama sekali tidak pernah mencela makanan. Jika beliau menyukai satu makanan, maka beliau memakannya. Jika beliau tidak suka, maka beliau meninggalkannya.’’ Tidak mencela makanan berarti seseorang suka dan mensyukuri makanan itu. Suasana hatinya senang ketika mengonsumsinya.

#4 - Saat makanan disajikan dalam keadaan panas, janganlah tergesa-gesa untuk menikmatinya. Biarkanlah makanan tersebut menjadi dingin terlebih dahulu. Dari sisi kesehatan, makanan yang panas tidak baik untuk kesehatan tubuh. Dan sebagai muslim, anjuran menyantap makanan yang sudah dingin diberikan oleh Rasulullah SAW, dan kita wajib untuk menaatinya. Hal ini tersirat dalam hadis berikut:
Dari Asma’ binti Abu Bakar radhiyallahu ‘anha, jika beliau membuat roti Tsarid maka beliau tutupi roti tersebut dengan sesuatu sampai panasnya hilang. Kemudian beliau berkata, ’’Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ’’Sesungguhnya hal tersebut lebih besar berkahnya.’’

#5 - Makan tidak berlebih-lebihan. Nabi Muhammad SAW bersabda,’’Hendaklah keturuan Adam tidak memenuhi perutnya. Cukuplah bagi keturunan Adam beberapa makanan yang dapat menegakkan tulang sulbinya. Jika tidak ada halangan, sepertiga (perut) untuk makanannya, sepertiga untuk minumannya, dan sepertiga lagi untuk napasnya (HR Turmudzi).

Makan secara berlebihan mengundang bahaya, seperti gangguan pencernaan, diare, sembelit, perut kembung, obesitas, encok, penyakit lever, pengerasan pembuluh darah, tekanan darah tinggi, serangan jantung, dan penggumpalan dan pembekuan darah.

Makan berlebihan juga bisa menimbulkan peradangan akut pada pankreas dan empedu, diabetes melitus, bahkan batu ginjal. Benarlah apa yang dikatakan dokter Arab, al-Harits ibn Kaldah, ’’Lambung adalah sarang penyakit, dan diet (pola makan teratur) adalah obat utama.’’

Namun, kurang makan juga berbahaya. Di antaranya berdampak pada terhambatnya pertumbuhan badan, akal, kurang darah, lemahnya sistem kekebalan tubuh, dan anemia.

#6 - Diharamkannya miras serta daging babi, semua daging najis, bangkai, darah, semua jenis binatang bertaring, dan semua jenis burung bercakar, dan binatang-binatang yang dilarang utnuk dibunuh, serta binatang-binatang yang dipertintahkan untuk dibunuh.

#7 - Larangan memakan daging sapi, kambing, dan sebagainya yang tergolong jallaalah (binatang yang kerap memakan benda najis). Ibn Umar menyebutkan bahwa Rasulullah SAW melarang jallaalah dan susunya (HR Turmudzi).

#8 - Menganjurkan banyak mengonsumsi buah-buahan. Nabi Muhammad bersabda,’’Rumah tanpa kurma bagai rumah tanpa makanan.’’ Diriwayatkan pula bahwa Nabi menyantap mentimun dengan kurma matang. (HR Abu Dawud).

Jadi, kuncinya adalah, pola makan, teknik makan, serta makanan yang halal dan baik. Namun, hal itu saja tentu tidak cukup. Nabi Muhammad sangat menganjurkan agar beristirahat yang cukup dan berolahraga secara teratur. Dan, yang tidak kalah penting dari itu semua adalah hidup penuh optimisme dan berpikir positif. Inilah keteladanan dari Nabi.  

Semoga bermanfaat

Wassalam. 

Monday, August 27, 2012

ORANG-ORANG YANG MERUGI DI AKHIRAT

SIAPAKAH ORANG-ORANG YANG KELAK AKAN MENJADI ORANG YANG MERUGI DI AKHIRAT?

Setidaknya ada 5(lima) perkara yang menurut Firman Allah SWT akan menyebabkan orang-orang menjadi RUGI, :

1. Orang-Orang yang mendustakan ayat-ayat Allah SWT (Al-Qur'an dan kitab-kitab suci yang diturunkan Allah SWT kepada para Nabi & Rasul sebelum Muhammad SAW).

وَلا تَكُونَنَّ مِنَ الَّذِينَ كَذَّبُوا بِآيَاتِ اللَّهِ فَتَكُونَ مِنَ الْخَاسِرِينَ

"Dan sekali-kali janganlah kamu termasuk orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Allah yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang RUGI." (QS. Yunus [10] : 95)

2. Orang-Orang yang melanggar perjanjian dengan Allah SWT (Sebelum janin ditiupkan Ruhh, maka sebelumnya Allah SWT telah mengambil janji terlebih dahulu kepada Ruh dimaksud) & orang-orang yang membuat kerusakan di bumi.

الَّذِينَ يَنْقُضُونَ عَهْدَ اللَّهِ مِنْ بَعْدِ مِيثَاقِهِ وَيَقْطَعُونَ مَا أَمَرَ اللَّهُ بِهِ أَنْ يُوصَلَ وَيُفْسِدُونَ فِي الأرْضِ أُولَئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ

"(yaitu) orang-orang yang melanggar perjanjian Allah sesudah perjanjian itu teguh, dan memutuskan apa yang diperintahkan Allah (kepada mereka) untuk menghubungkannya dan membuat kerusakan di muka bumi. Mereka itulah orang-orang yang RUGI." (QS. Al-Baqarah [2] : 27)

3. Orang-Orang yang mencari Agama selain Islam, maka sekali-kali tidak akan diterima agama itu.

وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الإسْلامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ

"Barang siapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang RUGI." (QS. Ali-Imraan [3] : 85)

4. Orang-Orang yang merugikan diri sendiri dan keluarganya disebabkan kemusyrikannya.

فَاعْبُدُوا مَا شِئْتُمْ مِنْ دُونِهِ قُلْ إِنَّ الْخَاسِرِينَ الَّذِينَ خَسِرُوا أَنْفُسَهُمْ وَأَهْلِيهِمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَلا ذَلِكَ هُوَ الْخُسْرَانُ الْمُبِينُ

"Maka sembahlah olehmu (hai orang-orang musyrik) apa yang kamu kehendaki selain Dia. Katakanlah: "Sesungguhnya orang-orang yang RUGI ialah orang-orang yang merugikan diri mereka sendiri dan keluarganya pada hari kiamat". Ingatlah yang demikian itu adalah kerugian yang nyata." (QS. Az-Zumar [39] : 15)

5. Orang-Orang yang memiliki HARTA dan Anak-anak, tetapi keduanya justru menyebabkan ia lalai untuk mengingat Allah SWT.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا تُلْهِكُمْ أَمْوَالُكُمْ وَلا أَوْلادُكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ فَأُولَئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barang siapa yang membuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang RUGI." (QS. Munaafiquun [63] : 9)

Wallahu A'lam Bish Shawwab.

Semoga bermanfaat. Wassalam.

Sunday, August 26, 2012

BERHARI ULANG TAHUN

Berhari Ulang Tahun Dengan Bermuhasabah

Bismillahirrohmanirrohiim

Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah SWT, masih banyak kaum muslim yang memperingati hari lahirnya dengan merayakannya, hura-hura, berpesta bergembira ria, makan-makan, bahkan ada yang overdoing, dengan mengundang kenalan handai taulan di gedung yang menghabiskan uang berjuta-juta rupiah. Adakah cara lain untuk memperingati hari lahir kita?

Itu sebenarnya tergantung bagaimana kita memaknai hari lahir kita serta bagaimana niat kita untuk memperingatinya. Kebanyakan dari kita menganggap bahwa bertambahnya umur merupakan suatu “prestasi” yang perlu dirayakan. Prestasi yang berupa tambah dewasa, tambah pengalaman, kesuksesan (duniawi) yang dikaitkan dengan bertambahnya umur. Makin bertambah umur kita diharapkan menjadi lebih dewasa, lebih pengalaman atau lebih sukses.

Hari lahir kita bisa juga dilihat dari sudut lain. Bila hidup di dunia ini kita anggap suatu perjalanan, dari janin, bayi, anak-anak, remaja, dewasa, tua dan mati, maka dengan bertambahnya umur bukankah kita semakin mendekati garis “finish” kehidupan dunia?

Diseberang sana, di belakang garis finish, adalah akhirat. Tempat kita diakhirat, seperti kita tahu, tergantung kepada amal saleh kita selama menempuh perjalanan hidup di dunia ini. (Anda tentu masih ingat bahwa kita menempuh 5 alam kehidupan; alam ruh, alam janin, alam fana=dunia, alam barzah=kubur dan alam baka=akhirat).

Nah, bila demikian asumsinya, mestinya dengan bertambahnya umur, kita perlu semakin waspada dan melakukan introspeksi; cukupkah bekal pahala kita untuk masuk ke surga? Dengan perkataan lain, seberapa banyakkah diriku melakukan amal saleh?

Dalam Islam dikenal istilah muhasabah yang berasal dari kata hasaba, yuhasibu; yang berarti melakukan perhitungan terhadap diri sendiri berkaitan dengan amal, perilaku, serta keputusan-keputusan yang telah diambil dalam kehidupan ini. Mungkin padanan kata muhasabah adalah introspeksi. Muhasabah ini hanya dapat dilakukan oleh orang yang berpegang pada asumsi diatas, yaitu sadar akan hakekat kehidupan yang bak perjalanan menuju akhirat yang abadi.

Jadi, adalah sangat bagus bila hari ulang tahun kita, dipakai untuk melakukan muhasabah ini, dengan mengajukan bermacam-macam pertanyaan pada diri kita sendiri. Pertanyaan-pertanyaan itu bisa dikelompokkan menurut 2 aspek, yaitu aspek hablum minallah dan aspek hablum minannas.

Aspek hablum minallah; Telah cukupkah iman dan taqwaku? Khusyu’kah shalatku? Seringkah aku mengulur-ulur waktu shalat? Berapa banyak aku mengingatNya? Pernahkah aku menyekutukanNya? Kapan aku mengingkari perintahNya? Kenapa aku mengingkari perintahNya? Telah bersyukurkah aku kepadaNya? Takutkah aku padanya? Pernahkah aku meragukanNya? Seringkah aku mengabaikanNya dan mendahulukan yang lain?

Aspek hablum minannas; Pernahkah aku menyakiti atau menzalimi orang lain? Bagaimana dengan zakat, infaq dan sedekahku? Bermanfaatkah aku buat orang lain? Apakah telah aku berikan ilmuku kepada orang lain? Apakah aku sudah terbebas dari penyakit-penyakit hati, a.l; dengki, dendam, iri, menggunjing, merendahkan orang, sombong, memfitnah dan lain sebagainya? Apakah aku telah menjadi pemimpin keluarga yang baik? Sayangkah aku pada keluargaku? Bertanggung jawabkah aku, terhadap keluarga, teman-teman di kantor dan lingkungan kita?

Pertanyaan-pertanyaan di atas hanya sekedar contoh. Masih banyak pertanyaan yang bisa kita tanyakan kepada diri kita sendiri. Perlunya muhasabah, menimbang, merenungi perbuatan baik buruk kita ini tersirat dalam ayat Al-Qur’an berikut ini:

Barang siapa mengerjakan kebaikan seberat dzarrah pun niscaya akan melihat balasannya. Dan barang siapa mengerjakan kejahatan seberat dzarrah pun, niscaya dia akan melihat balasannya pula
~ Al-Zalzalah – QS 99 : 7-8 ~

Jadi, merenung merupakan hal yang utama kita lakukan saat berhari ulang tahun. Sebenarnya muhasabah bisa dilakukan setiap hari sehabis shalat Isya’, ini boleh kita sebut sebagai muhasabah harian. Sedangkan pada ulang tahun itu kita mengadakan muhasabah besar atau muhasabah tahunan.

Lantas memperingatinya bisa dengan melakukan ta-syukuran. Mengundang orang juga dengan niat untuk silaturahmi dan mengajak memanjatkan do’a bersama memohon kekuatan lahir dan bathin, taufik dan hidayah, bimbingan dan petunjukNya agar kita tetap berada pada jalan yang diridhoiNya. Syukuran lebih baik lagi kalau dilakukan dengan mengajak kaum dhuafa atau yatim piatu, sehingga kita bisa sekaligus bersedekah.

Dengan memperingati (bukan merayakan) hari ulang tahun seperti itu, pasti akan banyak manfaatnya buat diri kita dan orang lain. Dan lagi, cara ini tidak kalah mengesankan dibanding dengan memperingatinya secara hip-hip-hura-hura.

Bagaimana pendapat Anda?

Tulisan: H. R. Bambang Irawan

Monday, August 6, 2012

KITA HANYA KANTONG NAJIS

Siapa Kita? Kita Hanya Kantong Najis

Bismillahirrohmanirrohiim

Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah SWT, judul di atas sepertinya kurang menghargai ciptaan Sang Maha Kuasa, Sang Khaliq Allah SWT. Tapi mari kita renungkan apakah benar seperti itu, kita hanyalah sebuah kantong najis yang dengan ilmu dan kekayaan menjadi terhormat di antara sesama manusia. Kehormatan yang senantiasa dilindungi oleh Allah SWT, karena Dia tidak pernah bosan menutup aib kita bila kita bertaqwa padaNya.

Coba kita mulai merenung, adakah tubuh kita ini mengeluarkan sesuatu yang berguna buat kita, yang memiliki sifat positif? Saya yakin anda sulit menjawabnya karena memang tidak satupun zat yang dikeluarkan oleh tubuh kita bisa menjadi manfaat buat kita dan potensial menjadi aib bagi setiap insan dalam kehidupan sehari-hari.

Kita punya lubang
-lubang dalam tubuh kita yang semuanya berfungsi untuk atau bisa mengeluarkan sampah dari tubuh kita, sebut saja dari atas kebawah: hidung, mulut, telinga, kemaluan, dubur serta ribuan pori-pori yang tersebar di kulit tubuh kita.

Boleh kita bayangkan dan telaah lebih dalam apa saja yang di keluarkan oleh lubang-lubang tersebut.

Hidung
mengeluarkan ingus, walaupun hidung memiliki fungsi penting yaitu sebagai jalan oksigen yang di karuniakan Allah, tapi kita tentu jijik melihat ingus, apalagi bila ada penyakit flu atau selesma yang menyerang.

Mulut
mengeluarkan ludah, yang mengandung banyak enzym yang bermanfaat bagi pencernaan, namun bersediakah anda menelan ludah anda kembali? Apalagi bila perut tidak menerima makanan dan memuntahkannya kembali lewat mulut. Pasti jijik.

Telinga kiri
kanan berfungsi cukup penting yaitu untuk mendengar, tapi saluran telinga hampir selalu dimasuki kotoran dan bakteri sehingga harus sering dibersihkan. Dan kotoran telinga jauh dari sedap baunya, apalagi bila terserang penyakit telinga menahun alias congek

Kemaluan
mengeluarkan air seni yang merupakan sampah cair dari tubuh kita yang memiliki bau khas yang tidak sedap. Urin mengandung banyak zat yang tak berguna hasil kerja ginjal dan tentu anda tidak ingin meminumnya. Alat kelamin juga merupakan bagian dari sistim reproduksi. Pria mengeluarkan sperma, sedangkan wanita mengeluarkan debris setiap bulannya.

Dubur
tentu sudah jelas apa yang dikeluarkannya, sampah sisa kerja sistim pencernaan kita yang mengeluarkan bau yang luar biasa tidak sedapnya. Anginnya saja berupa unsur kimia H2S tidak kalah baunya dan bisa menggangu lingkungan.

Lantas pori-pori kita mengeluarkan keringat yang sebetulnya berguna untuk membantu pangaturan suhu tubih kita. Namun rasanya asin, karena mengandung unsur natrium. Buktikan sendiri. Dibagian tertentu, seperti ketiak dan lipatan-lipatan tubuh lain, keringat bisa membawa bau kurang sedap yang disebut bau badan (BB).  

Lengkap sudah. Apa masih belum setuju? Terlepas dari itu yang bisa kita ambil hikmah dari tulisan ini, ialah bahwa dengan pemikiran seperti itu, kita tidak boleh membanggakan diri dan menjadi sombong karena merasa lebih atas yang lain.

Ingat, kita hanya kantong najis ... Penilaian Gusti Allah atas kemuliaan manusia ialah dari ketaqwaan setiap hambaNya, bukan dari penampilan fisik, karena kita hanya kantong najis. Kantong najis itu (baca tubuh kita) suatu saat tidak akan ada manfaatnya ataupun bernilai, membusuk dimakan cacing tanah. Ruh kita yang akan terus hidup, mempertanggung jawabkan perbuatannya semasa berada dalam kantong najis.

Jadi nasihatnya: Tidak usah menyombongkan dirilah, wong kita ini sama-sama kantong najis

Wassalamu’alaikum.
H. Bambang Irawan

CARA HIDUP SEHAT ALA RASULULLAH

Hidup Sehat Ala Nabi Muhammad SAW

Bismillahirrohmanirrohiim

Saudaraku yang dirahmati Allah SWT, Rasulullah SAW adalah insan mulia dengan riwayat sakit paling jarang. Beliau senantiasa dalam keadaan sehat sekalipun melaksanakan tugas dakwah kerasulan yang teramat berat dan menguras pikiran serta tenaga.

Apa rahasia dibalik kesehatan beliau?

Di bawah ini adalah tips hidup sehat ala Rasulullah :

1. SELALU BANGUN SEBELUM SUBUH

Rasul selalu mengajak ummatnya untuk bangun sebelum subuh, melaksanakan sholat sunah dan sholat Fardhu, sholat subuh berjamaah. Hal ini memberi hikmah yg mendalam antara lain :
-          Berlimpah pahala dari Allah
-          Kesegaran udara subuh yg bagus untuk kesehatan/ terapi penyakit tuberkulosis
-          Memperkuat pikiran dan menyehatkan perasaan.

2. AKTIF MENJAGA KEBERSIHAN

Rasul selalu senantiasa rapi dan bersih, tiap hari Kamis atau Jum’at beliau mencuci rambut-rambut halus di pipi, selalu memotong kuku, bersisir dan berminyak wangi. “Mandi pada hari Jum
at adalah wajib bagi setiap orang-orang dewasa. Demikian pula menggosok gigi dan memakai harum-haruman” (HR Muslim)

3.TIDAK PERNAH BANYAK MAKAN

Sabda Rasul :“Kami adalah sebuah kaum yang tidak makan sebelum lapar dan bila kami makan tidak terlalu banyak (tidak sampai kekenyangan)”(Muttafaq Alaih)

Dalam tubuh manusia ada 3 ruang untuk 3 benda :

Sepertiga untuk udara, sepertiga untuk air dan sepertiga lainnya untuk makanan.
Bahkan ada satu tarbiyyah khusus bagi ummat Islam dengan adanya Puasa Ramadhan untuk menyeimbangkan kesehatan.

4. GEMAR BERJALAN KAKI

Rasul selalu berjalan kaki ke masjid, pasar, medan jihad, mengunjungi rumah sahabat, dan sebagainya. Dengan berjalan kaki, keringat akan mengalir,
pori-pori terbuka dan peredaran darah akan berjalan lancar. Ini penting untuk mencegah penyakit jantung.

5. TIDAK PEMARAH

Nasihat Rasulullah : “Jangan Marah”
diulangi sampai 3 kali. Ini menunjukkan hakikat kesehatan dan kekuatan Muslim bukanlah terletak pada jasadiyah belaka, tetapi lebih jauh yaitu dilandasi oleh kebersihan dan kesehatan jiwa. Ada terapi yang tepat untuk menahan marah :
- Mengubah posisi ketika marah, bila berdiri maka duduk, dan bila duduk maka berbaring
- Membaca ta ‘awwudz, karena marah itu dari syaitan yang terkutuk
- Segeralah berwudhu
- Sholat 2 rakaat untuk meraih ketenangan dan menghilangkan kegalauan hati.

6. OPTIMIS DAN TIDAK PUTUS ASA

Sikap optimis akan memberikan dampak psikologis yang mendalam bagi kelapangan jiwa sehingga tetap sabar, istiqomah dan bekerja keras, serta tawakal kepada Allah SWT.

7. TAK PERNAH IRI HATI

Untuk menjaga stabilitas hati dan kesehatan jiwa
serta mentalitas maka menjauhi iri hati merupakan tindakan preventif yang sangat tepat.

Para pakar kesehatan menyatakan bahwa udara sepertiga malam terakhir sangat kaya dengan oksigen dan belum terkotori oleh zat-zat lain, sehingga sangat bermanfaat untuk optimalisasi metabolisme tubuh. Hal ini jelas sangat besar pengaruhnya terhadap vitalitas seseorang dalam aktivitasnya selama seharian penuh.

Contohlah Rasulullah, yang setiap subuh selalu mendapat asupan udara segar. Beliau bangun sebelum subuh dan melaksanakan qiyamul lail. Biasanya orang yang memulai kehidupan di pagi hari dengan bangun subuh, akan menjalani hari dengan penuh semangat dan optimisme. Berbeda dengan orang yang tidak bangun di subuh hari, biasanya lebih mudah terserang rasa malas untuk beraktivitas.

Untuk menjaga kesehatan mulut dan giginya pada pagi hari, Rasulullah SAW biasa memakai siwak. Siwak mengandung flour yang sangat bermanfaat dalam menjaga kesehatan gigi dan gusi. Mulut dan gigi merupakan organ tubuh yang sangat berperan dalam konsumsi makanan. Apabila mulut dan gigi sakit, maka biasanya proses konsumsi makanan menjadi terganggu.

Rasulullah
SAW membuka menu sarapannya dengan air dingin yang dicampur dengan madu. Dalam Al Qur’an, madu merupakan syifaa (obat) yang diungkapkan dengan isim nakiroh, menunjukkan arti umum dan menyeluruh. Pada dasarnya madu bisa menjadi obat atas berbagai penyakit. Madu berfungsi untuk membersihkan lambung, mengaktifkan usus-usus, dan menyembuhkan sembelit, wasir, luka bakar, dan peradangan.

Tujuh butir kurma ajwa (matang) menjadi kebiasaan Rasulullah saw menjelang siang. Beliau pernah bersabda, “Barang siapa yang makan tujuh butir kurma, maka akan terlindungi dari racun.” Hal ini terbukti ketika seorang wanita Yahudi menaruh racun dalam makanan Rasulullah pada sebuah percobaan pembunuhan di perang Khaibar, racun yang tertelan oleh beliau kemudian bisa dinetralisir oleh zat-zat yang terkandung dalam kurma. Sementara itu Bisyir ibu al Barra’, salah seorang sahabat yang ikut makan racun tersebut akhirnya meninggal, tetapi Rasulullah saw selamat dari racun tersebut. Rahasianya adalah tujuh butir kurma yang biasa dikonsumsi Rasulullah saw.

Menjelang sore hari, menu Rasulullah biasanya adalah cuka dan minyak zaitun. Tentu saja tidak hanya cuka dan minyak zaitun, tetapi dikonsumsi dengan makanan pokok seperti roti. Manfaatnya banyak sekali, diantara mencegah lemah tulang, kepikunan, melancarkan sembelit, menghancurkan kolesterol, dan melancarkan pencernaan.

Di malam hari, menu utama makan malam Rasulullah adalah sayur- sayuran. Secara umum, sayuran memiliki kandungan zat dan fungsi yang sama, yaitu menguatkan daya tahan tubuh dan melindunginya dari serangan penyakit.

Setelah makan malam Rasulullah tidak langsung tidur. Beliau beraktivitas terlebih dahulu supaya makanan yang dikonsumsi masuk lambung dengan cepat dan mudah dicerna. Caranya bisa juga dengan shalat. Rasulullah saw bersabda: “Cairkan makanan kalian dengan berdzikir kepada Allah dan shalat, serta janganlah kalian langsung tidur setelah makan, karena dapat membuat hati kalian menjadi keras.”